Rupiah Menguat Seiring Meningkatnya Aliran Modal Asing Masuk ke Indonesia
Bank Indonesia (BI) menyebut nilai tukar Rupiah menguat didukung oleh konsistensi bauran kebijakan moneter BI serta meningkatnya aliran masuk modal asing. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan nilai tukar Rupiah pada 17 September 2024 menjadi Rp15.330/US$ atau menguat 0,78% dibandingkan dengan posisi Agustus 2024.
"Ke depannya, seluruh instrumen moneter akan terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI, untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk modal asing dan mendukung penguatan nilai tukar Rupiah," ujar Perry pada jumpa pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (18/9/2024). (*)
Penguatan Rupiah ini tercatat lebih tinggi dibandingkan apresiasi mata uang regional seperti Won Korea dan Rupee India yang menguat sebesar 0,32% dan 0,13%. Dengan perkembangan tersebut, apabila dibandingkan dengan level akhir Desember 2023, nilai tukar Rupiah juga terapresiasi sebesar 0,40%, lebih baik dibandingkan dengan dinamika mata uang regional seperti Rupee India dan Won Korea yang masing-masing masih mengalami depresiasi sebesar 0,66% dan 3,41%.
Ke depannya, BI optimistis nilai tukar Rupiah diprakirakan terus menguat sejalan dengan menariknya imbal hasil, rendahnya inflasi, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta komitmen BIa dalam menjaga stabilitas perekonomian. (*)