Rating Utang ABM Investama (ABMM) di Rating B1 dengan Stable Outlook
Moody’s Ratings, lembaga keuangan sekaligus pemeringkat kredit asal Amerika Serikat, memberi afirmasi peringkat kredit B1 dengan stable outlook terahadap surat utang PT ABM Investama Tbk (ABMM) yang senilai US$160 juta. Moody’s mengapresiasi aksi korporasi ABMM mengakses pendanaan di dalam negeri. Baru-baru ini, ABMM melakukan refinancing dan reprofiling fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar US$395 juta.
Refinancing dan reprofiling tersebut menjadi salah satu alasan bagi Moody’s memberikan peringkat B1 dengan stable outlook kepada ABMM. Pemberian fasilitas kredit dari bank BUMN terbesar di Indonesia itu dinilai sangat menguntungkan karena memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit dan menurunkan beban bunga sehingga hal tersebut memperkuat neraca keuangan dan memberikan fleksibilitas arus kas tambahan kepada ABMM.
Direktur Utama ABMM, Achmad Ananda Djajanegara, menegaskan afirmasi Moody’s yang memberikan peringkat utang B1, menunjukan bahwa posisi kredit ABMM akan terus stabil ke depannya.“Hal ini merupakan kesuksesan yang kami capai berkat dukungan dari semua stakeholders, yang selalu berkomitmen dalam mendukung langkah-langkah kami dalam mempersiapkan diri untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di masa depan,” kata Andi, panggilan akrab Achmad Ananda Djajanegara dalam siaran pers yang diterima swa.co.id di Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Andi menambahkan pemeringkatan yang dilakukan Moody’s menegaskan komitmen ABMM dalam pengelolaan manajemen yang transparan dan prudent. Selain itu, peringkat tersebut juga menjadi sebuah pengakuan internasional, bahwa perusahaan yang sudah beroperasi selama lebih dari 16 tahun ini mengimplementasikan praktik good corporate governance (GCG), selalu fokus pada operational excellence, dan berkomitmen terhadap prinsip-prinsip environmental, social, dan governance (ESG).
Andi mengapresiasi kepercayaan dan dukungan stakeholders, termasuk para investor, kepada ABMM. Ini berdampak positif terhadap kinerja perusahaan agar mampu terus tumbuh sehingga dapat mengukuhkan diri menjadi perusahaan terkemuka di sektor energi. (*)