Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa pekan ini terkoreksi 0,93% ke 7.245 poin. Muhammad Wafi, Analis di PT RHB Sekuritas Indonesia, menyampaikan IHSG terlihat melakukan koreksi teknikal untuk menguji support garis MA5 dengan volume rendah.

Selama bertahan diatas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA(20,200) untuk menguji resistance garis MA100. "Namun, jika breakdown garis MA5 untuk menguji level terendah di November 2024," ujar Wafi pada risetnya di Jakarta, Kamis (28/11/2024). Wafi memproyeksikan rentang pergerakan IHSG saat ini berada dikisaran 7.200 hingga 7.400 poin.

Berikut rekomendasi saham berdasarkan analis teknikal pada perdagangan hari ini:

1.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) :

Ciputra Development terlihat melakukan rebound dari support garis MA5 dengan kicking candle dan volume rendah. Selama diatas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20. Buy area disekitar Rp1.105 dengan target jual di Rp1.230-1.355. Cut loss di Rp1.070.

2. PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP)

London Sumatra Indonesia terlihat melakukan rebound dari support garis MA100 dengan volume rendah. Selama diatas garis MA100 maka berpeluang untuk breakout resistance garis MA5 dan menguji resistance garis MA50. Buy jika breakout Rp1.025 dengan target jual di Rp1.125 hingga Rp1.235. Cut loss di Rp990.

3. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)

SSIA terlihat melakukan koreksi untuk menguji garis MA5 dengan volume rendah. Selama diatas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20. Buy jika breakout Rp1.000 dengan target jual di Rp1.105 hingga Rp1.180. Cut loss di Rp945.

4. PT Multipolar Tbk (MLPL)

Multipolar terlihat melakukan rebound dari support garis MA50 disertai volume. Selama diatas garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance descending triangle sideways channel-nya. Buy area disekitar Rp125 dengan target jual di Rp177 hingga Rp216. Cut loss di Rp102. (*)