Management Trends

Terminal Petikemas Surabaya Siapkan Strategi Hadapi Lonjakan Nataru

default

Adanya pembatasan kegiatan operasional angkutan barang di ruas-ruas jalan tol oleh pemerintah menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), diprediksi akan berimbas pada terjadinya lonjakan penumpukan petikemas di pelabuhan. Untuk mengantisipasinya, Terminal Petikemas Surabaya (TPS) telah melakukan koordinasi baik internal maupun eksternal serta menetapkan alternatif strategi solusi .

Termasuk dalam strategi solusi adalah memastikan performa alat dengan menjadwalkan maintenance rutin untuk alat bongkar muat di TPS, baik Container Crane (CC), Rubber Tyred Gantry (RTG), head truck maupun alat bongkar muat lainnya, mengatur slot lapangan penumpukan, dengan menyiapkan blok-blok penumpukan sementara petikemas-petikemas khususnya untuk petikemas impor yang diperkirakan akan terjadi penumpukan dengan diberlakukannya pembatasan operasional angkutan barang.

Plt. Direktur Utama TPS Bambang Hasbullah menyampaikan bahwa menjelang Nataru diprediksi komoditi yang diangkut menggunakan reefer container akan meningkat sebesar 3% persen dibanding periode tahun sebelumnya. “Mengantisipasi peningkatan jumlah kebutuhan reefer plug di TPS, kami telah menyediakan sebanyak 1.448 unit reefer plug, sehingga kami pastikan aman”, ungkap Bambang.

TPS juga telah melakukan pengerjaan peninggian dan perbaikan paving yang bergelombang di beberapa blok lapangan penumpukan. Review terhadap sistem Terminal Operating System (TOS) juga dilakuan oleh tim operasional, planning dan IT TPS, sebagai upaya preventif atas risiko terjadinya kendala pada sistem. Juga, mengatur ketersedian Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menetapkan pola cuti secara bergilir, sehingga menjelang Nataru layanan di TPS tetap optimal.

Sampai dengan November 2022, catatan arus petikemas yang ditangani oleh TPS adalah 1.245.283 TEUs, dengan rincian kontribusi arus petikemas internasional sebanyak 1.177.616 TEUs dan kontribusi arus petikemas domestik tercatat sebanyak 67.667 TEUs. Diprediksi catatan arus petikemas akan kurang menggembirakan sampai dengan akhir tahun 2022 dibanding tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan kondisi eksternal yang mempengaruhi : kebijakan lockdown yang masih berlaku di China dan masih berlangsungnya perang Rusia – Ukraina serta krisis ekonomi secara global.

Dengan segala tantangan yang ada, berkat dukungan semua pihak,sampai dengan bulan November 2022 TPS mencatat kinerja bongkar muat positif, yakni pada angka 53,39 box/ship/hour, jauh di atas kinerja bongkar muat 48 box/ship/hour yang ditetapkan oleh Kementrian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak di Surabaya. “Selama Nataru, TPS juga tetap melayani 24 jam 7 hari seperti tahun-tahun sebelumnya, kami tidak ada libur, kami pastikan logistik tetap berjalan lancar”, tutur Bambang.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved