Strategy zkumparan

5 Strategi Prioritas Unilever Seimbangkan Keberlangsungan Bisnis

Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk.

PT Unilever Indonesia, Tbk. mengumumkan laporan kinerja keuangan untuk tahun berjalan Juni 2021 (tidak diaudit). Perseroan mencatat penjualan bersih sebesar Rp20,2 triliun. Sementara laba bersih sebesar Rp3 triliun dengan kategori makanan yang menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan.

Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan, kinerja tersebut didorong oleh pertumbuhan penjualan domestik yang melambat sebesar 7,3% pada tahun berjalan Juni 2021 dan dampak dari Covid-19 yang masih belum surut.

“Pertumbuhan pasar FMCG belum sepenuhnya pulih karena pandemi Covid-19 menyebabkan konsumen masih berhati-hati dalam memilih pola konsumsi di beberapa kategori basic. Berbagai tantangan tersebut tentunya mempengaruhi tingkat pertumbuhan dari Perseroan. Kondisi ini juga ditambah dengan kenaikan harga komoditas yang mulai mempengaruhi biaya produk,” jelasnya.

Memilih untuk fokus pada masa depan, Ira menjelaskan bahwa untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut Perseroan memiliki strategi yang menyeimbangkan keberlangsungan bisnis jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya dinilai sama penting yang dimanifestasikan menjadi lima strategi prioritas Perseroan.

Pertama, mendorong pertumbuhan pasar melalui stimulasi konsumsi konsumen. Kedua, memperluas dan memperkaya portfolio ke value dan premium segment. Ketiga, memperkuat kepemimpinan dalam inovasi dan future channel. Keempat, penerapan E-Everything di semua lini termasuk penjualan, operasional, dan pengolahan data. Kelima, tetap menjadi yang terdepan dalam penerapan bisnis yang berkelanjutan.

“Sebagai perusahaan yang telah beroperasi selama lebih dari 87 tahun, Perseroan telah membuktikan keberhasilan dalam membangun merek-merek dengan kesuksesan secara jangka panjang di berbagai kategori. Saat ini Unilever Indonesia adalah market leader di setidaknya 12 kategori industri FMCG sehingga mendorong pertumbuhan pasar bukan saja menjadi strategi yang tepat melainkan juga menjadi tanggung jawab Perseroan sebagai pemain industri terdepan,” katanya.

Ira menjelaskan bahwa seiring dengan dinamika segmen konsumen tanah air terkini, Perseroan akan menjawab kebutuhan konsumen di value segment seperti Bango Rp3000 (harga eceran yang disarankan), dan juga premium segment melalui berbagai inovasi yang digerakan oleh pakar-pakar terbaik di bagian product research and development di berbagai kategori.

Selain itu, beberapa inovasi dalam premium segment yang telah dan akan diluncurkan dalam waktu dekat, antara lain peluncuran Baby Dove untuk meraih potensi besar di market bayi; peluncuran range Sensitive Expert berkekuatan teknologi terdepan Active Remin Complex, hasil dari 10 tahun riset bersama Dokter Gigi kelas dunia; serta daging vegetarian The Vegetarian Butcher dari Unilever Food Solutions (UFS) untuk menjawab demand opsi makanan yang lebih sehat dan ramah lingkungan.

Sementara itu, proses produksi, pengiriman, dan penjualan yang terintegrasi melalui strategi E-Everything akan dipastikan infrastruktur operasionalnya berjalan lebih mulus dengan jangkauan yang lebih luas. Toko-toko kelontong dalam ekosistem Perseroan pun saat ini sudah bertransaksi menggunakan aplikasi Sahabat Warung, termasuk official store Perseroan yang terus bertumbuh di berbagai platform e-commerce.

Ira juga menegaskan bahwa sejalan dengan komitmen global yang tertuang dalam Unilever Compass, Perseroan akan terus menjadi yang terdepan dalam praktik bisnis berkelanjutan. “Praktik yang bertanggung jawab dan berkelanjutan bukan lagi strategi pendukung, melainkan strategi utama untuk pertumbuhan bisnis kami.”

Selama kuartal dua, Perseroan tetap konsisten berkontribusi untuk masyarakat Indonesia, termasuk di antaranya donasi 1.400 mesin pendingin untuk membantu distribusi vaksinasi; donasi produk sanitasi untuk RS Darurat Covid-19 di Asrama Haji; dan partisipasi penuh dalam program Vaksinasi Gotong Royong untuk seluruh karyawan dan anggota keluarga.

Meski paruh pertama 2021 masih penuh tantangan, Ira optimistis strategi perseroan tersebut dapat menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara jangka panjang. “Kami optimis bahwa jika semua pihak menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh, bersama kita akan melewati masa sulit ini dan perekonomian Indonesia akan kembali bangkit,” tutur Ira.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved