Management Strategy

600 Cabang Bank Tutup, Efek Online Banking

600 Cabang Bank Tutup, Efek Online Banking

Online banking makin digemari di seantero dunia. Tak tanggung-tanggung, 600 kantor cabang bank di Inggris harus tutup sepanjang tahun 2015 lalu karena sepi peminat. Demikian dilansir BBC.

Urusan transfer, bayar tagihan, beli tiket, dan lainnya bisa dilakukan di mana saja, saat sedang santai di rumah, makan di restoran, ataupun bermain bersama keluarga di taman kota. Tak perlu repot menembus kemacetan untuk mendatangi kantor cabang bank terdekat.

Kantor cabang bank yang tutup paling banyak terjadi di wilayah seperti Wales, Scotland, dan Barat Daya Inggris. 5 dari 10 area yang tak lagi dibanjiri banyak kantor cabang adalah Powys, Denbighshire, Gwynedd, Conwy, dan Carmarthenshire.

HSBC

kantor cabang bank (Foto: Ilustrasi)

Yang juga mengejutkan, bank-bank yang menutup kantor cabangnya adalah bank-bank yang masuk kategori enam bank terbesar (Big Six Banks) yakni Lloyds Group, Royal Bank of Scotland (RBS), HSBC, Santander, Barclays dan the Co-operative.

Selama setahun terakhir, RBS telah menutup 166 kantor cabangnya paling banyak diantara keenam bank tersebut. Disusul, HSBC dengan 146 kantor cabang. Total ada 3.000 kantor cabang yang ditutup selama satu dekade terakhir menurut data Community Banking Services.

Tak hanya di pinggiran kota, kebanyakan kantor cabang bank yang ditutup berada di jalur komuter mengingat banyak nasabahnya yang lebih memilih mengunjungi kantor cabang bank di dekat kantor ataupun via telepon dan online.

“Ini keputusan yang telah matang. Cara berbank telah berubah dengan cepat seiring meningkatnya penggunaan phone banking dan online banking selama beberapa tahun terakhir. Kantor cabang tak lagi diminati,” kata seorang juru bicara HSBC dilansir BBC.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved