Strategy zkumparan

Ambisi Jebsen & Jessen Jadikan Indonesia Poros Bisnis di ASEAN

Chairman Jebsen & Jessen South East Asia (SEA), Heinrich Jessen.

Jebsen & Jessen Indonesia Group, perusahaan multinasional yang bergerak di bidang manufaktur, rekayasa, tambang, dan distribusi, memaparkan hasil kerja dan pengembangan inovasi teknologinya di Indonesia.

Perusahaan yang telah 40 tahun hadir di Indonesia ini telah menjalankan 6 unit bisnis dari 7 unit yang dikembangan di wilayah Asia Tenggara. Chairman Jebsen & Jessen South East Asia (SEA), Heinrich Jessen, memaparkan, sejak tahun 2015, pihaknya telah memutuskan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu strategi bisnis perusahaan di Asia Tenggara.

“Indonesia memiliki perekonomian yang besar. Kami melihat kemungkinan besar Indonesia akan tetap menjadi penggerak utama untuk pengembangan perekonomian kawasan,” ujarnya. Lebih jauh, Heinrich menyebut Indonesia juga diramalkan berpotensi menempati posisi 7 ekonomi terkuat dunia pada 2030 nanti.

Rencana Jebsen & Jessen dalam menjadikan Indonesia sebagai poros bisnisnya di Asia Tenggara, direalisasikan dengan investasi perluasan pabrik untuk menyuplai kebutuhan kabel dalam negeri dan juga penguatan ekspor ke wilayah ASEAN.

Selain itu, Indonesia juga didapuk sebagai pusat aktivitas produksi life science dan design manufacture and service, semisal pembuatan crane untuk peralatan pengangkatan. “Untuk mendukung hal ini, kami juga melakukan investasi di sektor manajerial SDM dan teknisi yang jumlahnya 850 karyawan. Kami buka kantor layanan di 32 titik di Indonesia, ini menunjukkan komiten dan betapa pentingnya Indonesia untuk kami,” kata Heinrich.

Adapun fokus bisnis yang kini tengah dikembangkan Jebsen & Jessen di Indonesia meliputi sektor tambang, kecantikan, coating & ink, makanan dan minuman, serta infrastruktur.

Di bidang tambang, yang merupakan lini bisnis baru perusahaan, Jebsen & Jessen meluncurkan Dry Bulk Handling yang menyasar industri pelabuhan, terminal, energi batubara, dan industri semen. “Sampai saat ini sudah digunakan di beberapa perusahaan besar di Indonesia di wilayah Sulawesi, Jawa Tengah, dan Banten,” ujar Soenke Gloede, Presiden Dirktur PT Jebsen Jessen Ingredients Indonesia.

Sementara di sektor kecantikan, baru-baru ini perusahaan meluncurkan 11 formulasi baru untuk produksi kosmetik di Indonesia. Formulasi ini ditujukan untuk produk perawatan kulit, shampoo, miracle serum dan whitening yang semuanya berasal dari tanaman ganggang.

Selain itu baru-baru ini, perusahaan juga menciptakan body scrub dengan menggunakan bahan silica sebagai pengganti Polyethylene. Hal ini membuat scrub yang diproduksi menjadi lebih eco-friendly. “Untuk bisnis baru ini kami akan memasarkannya ke kosmetik online yang saat ini tengah berkembang, ke beauty clinic dan perusahaan kosmetik di Indonesia,” ujar Soenke. Produk ini rencananya akan dipasarkan di wilayah Indonesia saja.

Sektor selanjutnya adalah coating & ink, dengan meluncurkan brand JebChem, yakni bahan kimia campuran cat dan tinta untuk keperluan cat tembok, industri kemasan atau packaging dan decorative coating untuk gedung. “Kami melihat adanya kebutuhan pasar akan adanya tinta dan coating ini. Disini posisi kami adalah sebagai penyuplai tinta,” kata Soenke menambahkan.

Lainnya di sektor makanan dan minuman, Jebsen & Jessen berencana untuk memasarkan minuman baru yang disebut Malt, serbuk yang terbuat dari gandum. Sebelumnya, perusahaan telah lebih dulu mendistribusikannya ke beberapa perusahaan consumer goods, sebut saja Garudafood, Mayora, dan Unilever. Namun, untuk tahun ini, perusahaan akan mulai mendistribusikannya ke jaringan hotel, restoran dan kafe. “Ini merupakan bisnis baru kami yang akan dikembangkan di Indonesia. Kami ingin memberikan alternatif minuman kepada konsumen selain teh dan kopi,” ujarnya.

Sedangkan di infrastruktur, perusahaan saat ini tengah mengembangkan sistem parkir otomatis, Doppeldecker dan Rotary, sebagai jawaban keterbatasan lahan di kota-kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya. Sistem ini juga bisa menghemat biaya konstruksi dan sekaligus solusi dalam menghemat waktu dalam mencari tempat parkir. Gedung-gedung yang sudah menggunakan inovasi ini terdapat di Pacific Century Tower, Cikini Jakarta dan residensial di kawasan Serpong.

Masih di bidang infrastruktur, perusahaan berencana untuk melakukan pengembangan dan pemasaran inovasi gondola dengan sistem full climbing dan pengembangan Cold Flood Prevention, yakni alat sementara untuk mencegah terjadinya banjir. Alat ini merupakan bendungan sementara yang disebut dapat melindungi gudang dan pabrik dari banjir. Jebsen & Jessen saat ini juga tengah memproduksi kabel guna kebutuhan industri. “Anak perusahaan kami, JJ-Lapp Cable saat ini ditunjuk menjadi salah satu supplier kabel transportasi PT INKA untuk Train Wagon sepanjang 56 km,” kata Soenke.

Sebagai tambahan, saat ini Jebsen & Jessen telah memiliki 7.100 karyawan di 23 negara dengan omset sebesar €3 miliar dan total asset mencapai €2,1 miliar pada tahun 2017 lalu.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved