Strategy zkumparan

Artotel Group Akuisisi Dafam Hotel Management

Artotel Group Akuisisi Dafam Hotel Management

Setelah mengakuisisi Kyriad Hotel, Artotel Group kembali melakukan take-over satu grup hotel. Grup hotel butik berkonsep seni dan gaya hidup ini mengumumkan telah mengakuisisi Dafam Hotel Management (DHM). Atas hal ini, 24 hotel DHM yang tersebar di seluruh Indonesia masuk ke dalam portofolio Artotel Group.

DHM merupakan perusahaan manajemen perhotelan Indonesia di bawah naungan Dafam Group yang didirikan pada tahun 2010 oleh seorang pengusaha Billy Dahlan bekerja sama dengan pakar perhotelan Andhy Irawan.

Erastus Radjimin, Pendiri & CEO Artotel Group, menjelaskan, akuisisi ini merupakan bagian dari misi Artotel Group untuk membangun kerajaan bisnis perhotelan Indonesia yang diakui secara internasional serta untuk mendukung ekosistem perhotelan yang kuat sehingga para pelanggan domestik dan asing dapat secara maksimal mendapatkan pengalaman perhotelan berkualitas tinggi.

Sejak awal tahun, Artotel Group gencar merealisasikan misinya itu antara lain tercermin dari akuisisi terhadap manajemen Kyriad Hotel Indonesia, pemegang lisensi Brand Hotel Kyriad, salah satu brand hotel milik Louvre Hotels Group asal Perancis.

Dengan diakuisisinya DHM, maka pada akhir tahun 2021 ini Artotel Group memperkuat portofolionya mengelola 50 hotel dengan 5.000 kamar tamu di 24 kota di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut mencakup 15 hotel yang dioperasikan oleh Artotel Group sejak memulai hotel pertamanya pada tahun 2012.

“Kami tidak ingin hanya berdiam diri menunggu pandemi berakhir, karenanya kami berinisiatif mengakuisisi DHM dan Kyriad Hotel Indonesia demi mewujudkan impian menciptakan ekosistem perhotelan terpadu di Indonesia. Ekosistem perhotelan yang terpadu ini membantu hotel-hotel untuk saling mendukung dalam mempertahankan standard layanan berkualitas serta memperluas jangkauan pasar kami, baik domestik maupun internasional,” ujar Erastus.

Dia melanjutkan, akuisisi ini berhasil diwujudkan berkat strategi investasi dan pendanaan Seri B dari Indies Capital Partners, perusahaan alternative asset manager di Asia Tenggara. Dana ini, kata dia, juga digunakan untuk memperkuat infrastruktur utama yang berbasis teknologi guna meningkatkan pelayanan pelanggan dan pengalaman menginap para tamu, sebagai komitmen jangka panjang untuk meningkatkan standard industri perhotelan Indonesia.

Pendanaan Seri B tersebut juga didukung oleh Benson Capital, angel investor yang fokus pada industri kreatif. Benson Capital memberikan dukungan kuat karena terinspirasi oleh seni dari Artotel group, melalui sumber daya media dan platform gaya hidup dari perusahaan mereka. Sebelumnya, Artotel Group telah mendapatkan investasi Seri A dari Intudo Ventures, perusahaan modal ventura independen.

Demi mencapai misinya tersebut, Artotel juga telah membangun aliansi strategis bersama Far East Hospitality (FEH), perusahaan hospitality di Singapura sejak April 2021. Keduanya telah berkolaborasi pada bidang operasional, eksposur brand untuk pengembangan bisnis kedua perusahaan, dan kegiatan training demi memperkuat bisnis dan pengembangan pangsa pasar yang lebih luas.

FEH telah mengelola lebih dari 16.500 kamar dengan portofolio 100 hotel dan apartemen servis (serviced residence) yang tersebar di delapan negara. Kerja sama ini, kata Erastus, memungkinkan Artotel Group memperkuat brand hotelnya dan memperluas jangkauan bisnis ke tingkat regional Asia Tenggara dan Asia Pasifik.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved