Strategy Covid 19

Blibli, Luncurkan Berbagai Fitur dan Inisiatif Baru

Kusumo Martanto, CEO PT Global Digital Niaga (Blibli)
Kusumo Martanto, CEO PT Global Digital Niaga (Blibli)

Situasi yang diakibatkan pandemi Covid-19 telah memicu akselerasi transformasi digital di industri ritel. Masyarakat yang diharuskan berdiam di rumah terdorong untuk mengeksplorasi penggunaan teknologi, termasuk untuk berbelanja secara online.

PT Global Digital Niaga yang dikenal sebagai penyedia platform Blibli.com mengungkapkan bahwa perubahan perilaku konsumen yang beralih ke online shopping terlihat dari meningkatnya adoption rate terhadap e-commerce. Manajemen Blibli mencatat perubahan perilaku pelanggan sejak awal Maret 2020, ketika pemerintah mengumumkan kasus Covid-19 pertama dan mengeluarkan imbauan work from home (WFH). Saat itu, transaksi produk kebutuhan sehari-hari, seperti makanan instan dan produk sanitasi, meningkat tajam.

Semakin lama masyarakat menjalankan WFH, pembelian pun bergeser. Yaitu, ke produk makanan segar, multivitamin dan suplemen, sembako, serta produk untuk mendukung aktivitas lain di rumah, seperti peralatan olahraga, perlengkapan dapur, dan perkakas rumah tangga.

Tren tersebut memicu pertumbuhan order yang signifikan pada kuartal pertama tahun ini di beberapa kategori. BlibliMart yang menyediakan produk kebutuhan sehari-hari tumbuh tiga kali lipat. Galeri Indonesia yang menyediakan produk UMKM tumbuh enam kali lipat. Kategori Kesehatan & Kecantikan tumbuh tiga kali lipat. Adapun kategori Home & Living tumbuh dua kali lipat. Namun, Blibli.com juga merasakan penurunan transaksi di beberapa kategori yang sifatnya non-esensial, seperti pada kategori Travel serta Tiket & Voucher.

Blibli yang menyebut dirinya sebagai online superstore dengan menawarkan 16 kategori produk ini didukung oleh operasional infrastruktur logistik yang mencakup 20 warehouse dan 32 hub. Infrastrukturnya tersebar di 15 kota besar.

Menurut CEO Blibli, Kusumo Martanto, semua gudangnya terletak di dekat pusat populasi yang memungkinkan untuk menjaga kecepatan pengiriman serta didukung armada kurir BES yang melakukan last-mile delivery. “Karena Covid-19 membuat e-commerce menjadi tumpuan para seller, Blibli bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keseluruhan rantai logistik berjalan lancar agar seller bisa terus memenuhi kebutuhan pelanggan,” kata Kusumo kepada SWA.

Kusumo menyebutkan, Blibli juga telah menyiapkan sejumlah layanan logistik yang end-to-end bagi semua seller, baik UMKM maupun pebisnis FMCG (fast moving consumer goods). “Kami menangani seluruh proses fulfillment, mulai dari warehousing hingga pengiriman, agar seller bisa menghemat pengeluaran karena tidak perlu berinvestasi pada pembangunan infrastruktur milik sendiri,” katanya.

Seiring terbatasnya operasi toko fisik, makin banyak pedagang yang terdorong berjualan di e-commerce. Tren ini mendorong peningkatan jumlah seller di platform Blibli sebesar 90% di bulan April secara year-on-year. Tiga kategori di Blibli yang mengalami pertumbuhan seller tertinggi adalah kategori BlibliMart, Galeri Indonesia, serta Kesehatan & Kecantikan.

Menurut Kusumo, berbagai upaya pun dilakukan pihaknya untuk memastikan bisnis dapat berjalan dan bertahan selama situasi ini serta mampu mengakselerasi kinerja bisnis setelah pandemi berakhir. Di antaranya, dengan menerapkan strategi inti, yaitu peluncuran fitur dan inisiatif yang inovatif bagi pelanggan, serta peningkatan dukungan pemasaran, infrastruktur, dan kewirausahaan bagi seller.

Untuk menopang kinerja bisnis, Blibli memperkenalkan berbagai fitur dan inisiatif baru yang akan meningkatkan pengalaman berbelanja. Salah satunya, BlibliFresh, sebagai fasilitas kurasi makanan segar seperti sayur, susu UHT, dan buah-buahan, yang banyak dicari pelanggan yang kian memperhatikan kesehatan. Kemudian, di momen Ramadan ini telah diluncurkan Blibli Hasanah, yang menyajikan rangkaian produk untuk memenuhi kebutuhan selama menjalani ibadah puasa.

Selain itu, Blibli juga berencana memperkenalkan Blibli PayLater pada Mei ini untuk meningkatkan kemudahan transaksi bagi pelanggan. Hadirnya fitur PayLater memperluas pembayaran di Blibli menjadi sembilan opsi, yang didukung oleh 36 mitra pembayaran, termasuk bank.

Perlu diketahui pula, Blibli telah ditunjuk oleh Kementerian Pertanian sebagai platform e-commerce pendukung penyediaan dan distribusi bahan pangan ke masyarakat, terutama di masa wabah corona. Peran Blibli adalah membantu pemerintah untuk memastikan ketersediaan bahan pangan beras melalui platformnya.

Sementara di internal perusahaan, Blibli juga membentuk gugus tugas Covid-19 internal dengan contact center (hotline) yang bisa dihubungi karyawan selama 24/7. Hotline ini efektif membantu memantau kesehatan seluruh karyawan walaupun sedang menjalankan WFH. Sementara bagi karyawan yang masih bekerja di lapangan (bagian operasi di gudang dan pengiriman), manajemen mempersiapkan kebutuhan APD, menjalankan protokol keamanan dan kesehatan, menyuplai kebutuhan vitamin, serta memantau kesehatan mereka.

Kusumo menilai pascapandemi perubahan perilaku berbelanja online yang dipicu keadaan saat ini akan bersifat permanen karena pelanggan dan seller ingin terus merasakan berbagai keuntungan e-commerce. “Kami optimistis bisa mempertahankan kinerja bisnis pasca-Covid-19. Apalagi, dengan hadirnya kesempatan baru, seperti libur dan cuti bersama Lebaran 2020 yang pindah menjadi akhir tahun yang berpotensi mendorong belanja konsumsi, leisure, dan wisata,” katanya optimistis. (*)

Arie Liliyah dan Jeihan Kahfi Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved