Strategy

Bogor Berusaha Menuju Smart City

Bogor Berusaha Menuju Smart City

Kota Hujan begitulah sebutan bagi Kota Bogor yang memiliki lokasi strategis dekat jantung ibukota Jakarta ini. Dengan wilayahnya yang terjangkau, Bogor menawarkan destinasi wisata yang mampu menarik perhatian pengunjung seperti Kebun Raya Bogor, Istana Bogor, museum, pusat kerajinan, dan lain-lain.

Bima Arya, Walikota Bogor

Bima Arya, Walikota Bogor

Akan tetapi disisi lain, Bogor juga menjadi daerah yang rawan bencana. Hal ini karena Bogor dikelilingi oleh tiga gunung berapi yang masih aktif yaitu Gunung Halimun Salak, Gunung Pangrango, dan Gunung Gede. Selain itu Bogor memiliki kontur perbukitan dan memiliki curah hujan tinggi.

“Dengan pertumbuhan populasi yang mencapai 1.004.831, wilayah seluas 11.850 hektar tersebut kini semakin dipadati pembangunan yang juga turut berkembang seiring bertambahnya jumlah kepala dan peningkatan ekonomi sebesar 6.15%. Masalah ini berpengaruh terhadap masalah sosial lainnya seperti kemiskinan, kriminalitas, dan masih banyak lagi,” ujar Bima Arya, Walikota Bogor ketika ditemui di acara Smart City Summit 2015.

Untuk mencegah dan menanggulangi bencana, Bima Arya mengatakan bahwa Kota Bogor berbenah untuk membuat Green Room. Ia menerapkan teknologi untuk membuat Bogor menjadi kota yang ramah lingkungan. Pada Green Room tersebut, terdapat sistem Traffic Monitoring untuk memantau dan mengawasi pergerakan kendaraan maupun orang di kota, Environment Monitoring untuk mengawasi keadaan lingkungan kota dari berita hingga tentang cuaca. Adapula Disaster Management untuk menangani bencana di kota.

Smart City Summit 2015

Smart City Summit 2015

Dalam upaya menyiptakan Ruang Hijau, Bima mengatakan kota yang dipimpinnya mempunyai beberapa cara untuk meminimalisir pemakaian energi yaitu dengan smart lighting, sensor polusi udara, dan penurunan pemakaian energi pada jalan dan bangunan pemerintahan.

Selain itu, pemerintah juga mengajak para masyarakat untuk berpartisipasi dalam membuat Kota Bogor menjadi kota hijau dengan membuat hari bebas kendaraan pada hari Minggu dan Senin, bahkan para pegawai pemerintahan dianjurkan untuk berjalan kaki atau naik sepeda saat ke kantor.

Tak lupa, pemerintah Bogorpun memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat seperti membuat SMS center, call center hingga sosial media Twitter yang telah si-sign up oleh 48 ODP dan 68 kelurahan sehingga dapat dengan cepat merespon keluhan masyarakat. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved