Management Strategy

Cara Astra Otoparts Melakukan Kontrol Kualitas

Cara Astra Otoparts Melakukan Kontrol Kualitas

Bukan hal baru bagi perusahaan sekelas Astra melakukan QCC (Quality Control Circle) atau GKM (Gugus Kendali Mutu). Menurut Siswijono, Chief Operating Officer PT Astra Otoparts Tbk, QCC diperlukan untuk terciptanya improvement dan inovasi, sehingga sumber daya manusia dalam sebuah perusahaan dapat bersaing.

YDBA

Ada beberapa tantangan dalam melakukan improvement, seperti business pressure mulai dari nilai mata uang dan tax increase, energy price, vendor price, material price, MEA/AFTA, kebijakan pemerintah, dan perubahan teknologi. “Ketika tahun 2010 saya diminta untuk memperbaiki QCC di Astra Otoparts Tbk, saya melihat bahwa pentingnya mengantisipasi perubahan teknologi ke depan,” ujarnya ketika ditemui dalam acara Perayaan HUT ke-36 YDBA (Yayasan Dharma Bhakti Astra).

Lalu apa dampaknya terhadap perusahaan? Menurutnya, jika tantangan-tantangan tersebut tidak dapat diatasi. Sebab, sebuah perusahaan akan mengalami hal-hal seperti profit turun, bisnis hilang, bahkan profit loss. Dari kondisi ini, perusahaan tidak dapat melakukan kontrol. Perusahaan harus selalu jeli bahwa ada resources (material, SDM , mesin, dan metode) yang dapat dioptimalkan untuk menghasilkan output produk. Tapi harus waspada, karena selain output produk ada waste atau limbah dari produk. Selain itu dalam proses banyak hal yang tidak memberi nilai tambah. Sehingga bagaimana mengubahnya menjadi bernilai tambah. Itu pekerjaan rumah bagi sebuah perusahaan.

Perusahaan harus melakukan fase improvement, yaitu pertama bagaimana mendeteksi secara dini masalah yang terjadi di perusahaannya. Anggap masalah itu sebagai sebuah telur emas yang harus dicari dan diselesaikan, untuk mencari telur emas selanjutnya.

“Selain itu untuk menciptakan continous improvement karena setiap bisnis pasti memiliki persaingan. Untuk dapat bersaing dan mencapai customer satisfaction, perusahaan harus menyiapkan SDM yang capable, yang memiliki komitmen. Manage dan develop people agar perusahaan menang dalam persaingan,” tambahnya.

A. K. Hadi Tan, Direktur PT Astra Otoparts Tbk menambahkan bahwa untuk melakukan improvement membutuhkan komitmen dan proses yang tidak berujung, dan tidak instan. Hal tersebut didukung dengan komitmen dari top management, serta edukasi dan coaching kepada karyawan. “Jika mau berhasil contohlah Jepang. Perusahaan-perusahaan disana mengutamakan process oriented, people development, safety, serta tingkat produktivitas yang maksimal tanpa ada tawar-menawar,” jelasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved