Management Strategy Trends

Danain Pelopori Fintech P2P Lending Beragunan

CEO & Co-founder Danain, Budiardjo Rustanto (ke-2 dari kiri) dan Sutanto Adi Lunarso, Direktur Utama Serba Mulia Group, yang juga Direktur & Co-founder Danain (ke-3 dari kiri)

Perkembangan industri teknologi finansial (tekfin) atau financial technology (fintech) dua tahun terakhir sangat pesat. Asosiasi Fintech Indonesia tahun 2018 mencatat, saat ini terdapat 235 perusahaan fintech. Ya, fintech telah menjadi institusi keuangan yang kokoh di era disruptif ini.

Salah satu bentuk kegiatan usaha fintech adalah peer to peer (P2P) lending. Ini adalah penyelenggaraan jasa keuangan untuk mempertemukan pemberi pinjaman dan penerima pinjaman dalam rangka melakukan perjanjian pinjam meminjam melalui sistem elektronik dengan menggunakan jaringan internet.

Hingga kuartal I tahun 2018, pinjaman yang disalurkan fintech P2P lending sudah mencapai sekitar Rp 4,7 triliun. Tren kenaikan penyaluran pinjaman didukung oleh jumlah pemain yang terus bertambah.

Menurut Alvin Taulu, Kepala Perizinan dan Pengawasan Fintech Direktorat Kelembagaan dan Produk Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga kini, ada sekitar 46 perusahaan P2P lending. Dan, masih ada 51 perusahaan yang sedang dalam proses mendaftar. Sampai akhir tahun 2018, OJK memproyeksikan penyaluran pinjaman fintech P2P lending double digit atau sekitar Rp10 triliun.

Untuk tingkat kredit macet P2P lending atau non performing loan (NPL) mencapai 0,5% sampai Maret 2018. Angka itu menurun dari posisi akhir Desember 2017 sebesar 0,99%.

Pionir P2P Lending Beragunan

Besarnya potensi bisnis fintech P2P lending ini tidak disia-siakan oleh PT Mulia Inovasi Digital (MID) untuk memperkenalkan platform Danain sebagai fintech yang fokus terhadap pendanaan berbasis agunan di Indonesia.

Setelah mendapat izin dari OJK dengan nomor S-280/NB.213/2018 tanggal 20 April 2018 dan telah terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) platform Danain secara resmi dapat diakses melalui website www.danain.co.id.

Selama ini banyak fintech P2P lending yang meniadakan agunan untuk menggaet nasabah sebanyak-banyaknya. Padahal ini berisiko terhadap kredit macet. Untuk itulah, Danain berani membuat terobosan dengan mewajibkan agunan barang berharga, yaitu perhiasan emas atau logam mulia.

“Kami berbeda dengan peer to peer lending lainnya di Indonesia yang menawarkan pendanaan dengan tenor panjang dan tidak beragunan yang otomatis memiliki tingkat risiko lebih tinggi atas pengembalian pokok dan bunga ,” jelas CEO & Co-founder Danain, Budiardjo Rustanto, di Hotel The Verse Luxe, Jakarta, pekan ini

Danain menghadirkan pilihan yang inovatif, karena kata Budiardjo, pendanaan yang dilakukan oleh pendana semuanya berbasis agunan dengan nilai agunan yang lebih besar daripada nilai pendanaan.

Mengapa jaminannya emas? Menurut Budiardjo, hal ini dikarenakan harga emas stabil cenderung naik dari waktu ke waktu. Emas juga merupakan barang agunan yang likuid, dalam arti mudah dijual.

Untuk memastikan keakuratan transaksi dan keaslian emas yang menjadi agunan tersebut, Danain saat ini menggandeng mitra PT Mas Agung Sejahtera (MAS) yang merupakan salah satu perusahaan pegadaian swasta terbesar di Indonesia dengan jumlah cabang lebih dari 50 cabang dan tersebar di beberapa daerah. MAS sendiri dikelola oleh tim yang berintegritas tinggi dan berpengalaman puluhan tahun di bidang pegadaian serta telah terdaftar dan diawasi oleh OJK.

“Nantinya, kami akan menambah 3 mitra lagi dan masuk juga ke pinjaman syariah karena potensinya sangat besar,” ujar Budiardjo.

Budiardjo mengaku Danain memiliki nilai lebih dari kompetitor. Keunggulan pertama, pinjaman yang diberikan lebih aman, karena dijamin dengan agunan yang nilainya lebih besar dari jumlah pinjaman. Kedua, proses bisnis yang sederhana, namun memastikan data dan keamanan transaksi pengguna. Ketiga, imbal hasil yang lebih tinggi.

Danain melayani dengan value added seperti proses credit scoring yang cepat dan transparan, penyampaian informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh pengguna, plus tampilan platform digital yang simpel.

Selain itu, Danain berkomitmen untuk memberikan alternatif bagi masyarakat di Indonesia untuk mengembangkan dananya dengan cara yang aman. Sehingga masyarakat dapat menerima pengembalian pokok berikut bunganya, dengan waktu pendanaan yang relatif singkat. Hanya dengan maksimal 4 bulan, bahkan dalam hitungan hari apabila peminjam/borrower melunasi pinjamannya lebih cepat. Nilai pokok dan bunganya sudah berkembang dan bisa dinikmati hasilnya yang mana nilainya di atas dari suku bunga deposito tanpa potongan.

Bagaimana prospek usaha Danain? “Tidak perlu khawatir, model bisnis kami simpel. Karyawan kami hanya 20 orang, sehingga operating cost perusahaan kecil. Semua sistem dilakukan secara otomotis, sehingga akurat. Dan nilai jaminan yang diagunkan lebih besar dari dana yang dipinjam, sehingga lebih aman,” ungkap Budiardjo menguraikan. Apalagi Danain juga sudah setor modal Rp 1 miliar dan modal dasar Rp2,5 miliar sesuai ketentuan OJK.

Dalam kesempatan yang sama, Sutanto Adi Lunarso, Direktur Utama Serba Mulia Group, yang juga Direktur & Co-founder Danain, mengungkapkan, platform Danain merupakan bisnis unit terbaru dari Serba Mulia Group yang mana sudah berdiri sejak tahun 1977.

“Selama ini bisnis yang telah kami geluti bidang otomotif, multifinance, koperasi simpan pinjam (KSP), pegadaian sektor swasta dengan total karyawan mencapai 2.200 Orang. Serba Mulia Group selalu melihat peluang pasar yang sedang atau akan menjadi tren ke depan,” jelasnya tentang alasan mengibarkan bendera Danain.

Dengan bisnis unit terbaru Danain, manajemen berharap dapat memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat dalam meningkatkan inklusi keuangan. Sebab, dengan menggunakan teknologi memungkinkan daya jangkau yang lebih luas dan cepat.

“Inilah motivasi utama kami mengembangkan bisnis Danain, selain untuk mendukung perkembangan perusahaan secara keseluruhan. Kami optimistis dengan totalitas tim yang terbaik dan selalu menjaga reputasi, maka Danain akan menjadi the next unicorn di Indonesia,” ucap Sutanto dengan nada penuh harap.

Tampilan web danain.co.id

Alternatif Investasi Pemodal

Dengan mengusung tema “Aman dengan jaminan, dana pasti berkembang”’, Danain mengajak masyarakat Indonesia untuk memliki opsi berinvestasi dengan cara yang aman, cepat dan mudah. Disebut investasi, karena bagi pemilik modal atau pendana bisa meminjamkan dananya untuk peminjam dengan imbal hasil yang lebih tinggi dari bunga bank.

Saat ini bunga yang ditetapkan Danain untuk pendana sekitar 8% per tahun. Suku bunga itu dihitung per 15 hari dan kelipatannya. Jadi, ketika ada peminjam telah melunasi sebelum 15 hari kerja, maka pendana akan diuntungkan, karena bunganya bisa berkali lipat dari 8%.

Barapa dana yang bisa diinvestasikan pendana ke Danain? Budiardjo menjelaskan, minimal Rp 100 ribu dan maksimal Rp 2 miliar sesuai ketentuan OJK.

Budiardjo mengatakan, sejauh ini baik pendana atau peminjam masih banyak dari kalangan orang muda atau generasi milenial. Hal ini sejalan dengan pernyataan Ajisatria Suleiman, Direktur Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH), dalam laporan tahunan AFTECH per Desember 2017, menyebutkan bahwa target pasar pengguna layanan fintech terbesar datang dari kelompok milenial kelas menengah, berusia 25-35 tahun, dengan pendapatan Rp 5 juta Rp 15 juta per bulan dan berbekal literasi digital yang baik.

Selama ini generasi milenial rata-rata melek teknologi, , sehingga lebih mudah mengadopsi inovasi baru berbasis teknologi. Apalagi regulasi pemerintah makin memberikan kepastian bagi industri, hingga tingkat literasi keuangan yang semakin baik.

Salah seorang milenial yang sudah merasakan kiprahnya sebagai pendana di Danain adalah Putri Yuliana. “Sebagai milenial, saya memiliki wadah untuk melakukan pendanaan secara aman dan nyaman di Danain. Saya sudah mendanai tiga pendanaan dan merasa puas, karena sistemnya transparan dan mudah dimengerti. Melalui Danain, saya memiliki penghasilan tambahan,” jelasnya.

Pendana seperti Putri dan lainnya tentu masa depan cerah bagi Danain. Pasalnya dana mereka dibutuhkan untuk melancarkan ekspansi bisnis fintech tersebut. Apalagi, sampai pengujung tahun 2018, Danain menargetkan pemberian pinjaman Rp120 miliar dan jumla pendana ada 15.000 pihak.

Namun, sampai sekarang pembiayaan baru di bawah Rp 10 miliar dan jumlah pendana ada sekitar 100 orang.

Lantas, berapa bunga untuk peminjam? “Pastinya lebih besar dari pendana, di atas 8%,” ujar Budiardjo tanpa merinci lebih detail. Yang jelas, profil peminjam itu 80% kalangan UMKM, dan 201% digunakan untuk kegiatan konsumtif. Rata-rata pinjaman di kisaran Rp 2 juta hingga Rp 4 juta, dengan tingkat pengembalian 100% alias tidak ada kredit macet.

Ke depan, Danain berkomitmen memberikan pelayanan yang prima serta mudah bagi penggunanya dengan didasari prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan sehat. Pun, terus berupaya melakukan inovasi terbaik dan bercita-cita untuk menjadi platform peer to peer lending terpercaya dan teraman di Indonesia.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved