Management Strategy

Ekonomi Pulih, ASSA Bidik Pertumbuhan 50%

Ekonomi Pulih, ASSA Bidik Pertumbuhan 50%

Bisnis sewa-menyewa kendaraan tetap kinclong meski ekonomi sedang tidak kondusif. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) mampu mempertahankan pertumbuhan 20-30% selama lima tahun terakhir. Salah satu penyebabnya adalah masih minimnya pemain di bisnis ini. Ke depan, potensi pasarnya masih besar.

“Sementara, pertumbuhan volume kendaraan makin lama makin besar. Kami menargetkan 4-5 tahun ke depan bisa tumbuh minimal 50% baik dari sisi volume maupun revenue-nya,” kata Prodjo Sunarjanto, President Director ASSA.

Menurut dia, pasar mobil baru masih 1 juta unit. Jika membicaraan penggunaan mobil selama 8 tahun, berarti ada 8 juta. Dari angka itu, 30% digunakan oleh segmen korporasi, atau sebesar 2,4 juta unit. Kalau saja 10% dari mereka tidak beli mobil dan memilih menyewa, maka kebutuhan mobil sewa sudah 240 ribu. Saat ini, pasokan mobil rental baru sekitar 100 ribu unit.

Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada (Assa Rent)

Prodjo Sunarjanto, Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada (Assa Rent)

Meski begitu, pemain di bisnis masih jarang mengingat padatnya modal. Sebagai gambaran, untuk membeli 1.000 unit mobil dibutuhkan dana sekitar Rp 150 miliar. Jika memiliki 10 ribu mobil, dana yang harus disiapkan adalah Rp 1,5 triliun. Saat ini, ASSA sendiri sudah memiliki 18 ribu unit mobil. “Mana ada yang mau menanam uangnya di mobil. Mending, jual-beli saja,” katanya.

Situasi ekonomi yang tidak kondusif sepanjang tahun lalu, lanjut dia, membuat banyak perusahaan melakukan efisiensi. Mereka akan memilih perusahaan rental yang mampu memberi layanan terbaik, mulai dari kendaraan, pengemudi, hingga jaringan bengkelnya. Tak sedikit konsumen yang datang ke ASSA sebelumnya merupakan langganan dari kompetitornya.

“Mereka bilang servis kami lebih baik dan bisa dipercaya. Itulah yang menyebabkan kami bisa tumbuh 20%. Bisnis-bisnis konsumen kami juga tumbuh seperti industri FMCG, ritel, dan rokok. Karena berkembang, mereka membutuhkan armada yang lebih banyak,” katanya.

Selain menyewakan mobil, ASSA juga menyewakan motor. Namun tidak banyak, saat ini jumlahnya 800-1.000 motor. “Kami tidak fokus di rental motor. Karena administrasi motor lebih rumit dibanding mobil. Biasanya yang sewa motor adalah industri rokok untuk mengantarkan rokok ke warung,” katanya. (Reportase: Maria Hudaibyah Azzahra)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved