Management Strategy

Gaet UKM, Anne Avantie Rambah Pasar Digital

Anne Avanti (tengah)

Anne Avantie (tengah)

Maraknya persaingan dunia online, mengusik ketenangan Anne Avantie. Ia mulai tertarik untuk terjun ke dunia digital meski mengaku tidak melek teknologi. “Pertama kali saya ketemu Pak Frans, dia memperkenalkan diri dari Zalora, saya nggak mudeng Zalora itu apa,” ungkap wanita paruh baya ini.

Namun, hal tersebut tak menghalanginya untuk membuka marketplace anneavantiemall.com. Menurutnya, marketplace ini merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan barang-barang hasil UKM Indonesia. Para pelaku UKM sering mengeluhkan sulitnya menjual produk dan tidak memiliki modal yang cukup untuk ikut pameran atau membuka gerai.

Mengingat Anne Avantie memiliki nama yang besar di industri mode Indonesia, desiainer kawakan ini pun berinisiatif untuk menggunakan namanya menjadi sebuah marketplace. Proses pembuatannya pun dilakukan selama dua minggu. Meski demikian, Anne mengaku tak terlalu paham dengan proses teknis. Ia menyerahkan semuanya kepada Fransiscus Budi Pranata, Co-Founder dari Anneavantiemall.com.

Bersama dengan 10 orang tim, ia mulai mencari UKM-UKM yang ingin bergabung dengan marketplace yang mengusung tema heritage Indonesia tersebut. Hingga saat ini, sudah ada puluhan UKM yang bergabung, akan tetapi untuk proses transaksi dan display barang sendiri akan dilakukan sekitar 1-3 bulan ke depan.

Hal ini dikarenakan kebanyakan UKM di Indonesia sering memberikan harga underprice dan kurang memperhatikan detail serta kehalusan produk. Agar bisa bersaing, ia ingin produk UKM yang dijual memiliki kualitas yang bagus. Oleh karena itu, setelah mendaftar para UKM-UKM ini akan mendapatkan pelatihan dan workshop khusus.

Nantinya akan ada 5 kategori produk yang ditampilkan, yaitu produk UKM, UKM plus, ready to wear Anne Avanti, private collection Anne Avantie, dan celebrity signature. UKM plus merupakan kolaborasi antara Anne Avanti dengan UKM-UKM terpilih dan berdiri dibbawah brand Anneavantiemall.com.

Nantinya mereka akan mendapatkan pelatihan khusus di bawah naungan wanita kelahiran Semarang 10 Mei 1964 ini secara langsung. Setiap produk yang masuk akan diseleksi langsung oleh Anne dan timnya. Untuk kategori produk UKM akan dikenai bagi hasil 10% sementara untuk UKM plus akan dikenai 30% .

Para pelaku UKM yang memasarkan dalam kategori produk UKM akan menggunakan brand mereka sendiri. Pihak Anne Avantie hanya akan membantu dari proses foto dan akurasi produk. Selain itu, Anne berencana untuk terjun langsung dalam memasuki pasar. Rencananya ia akan ikut membuka stan di Inacraft tanggal 20 hingga 24 April 2016. Ia ingin melihat langsung reaksi pasar untuk produk-produk UKM.

Produk yang ditawarkan dibanderol dengan harga mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 300 ribu dan menyasar pasar middle up. Hingga saat ini kebanyakan UKM yang bergabung menawarkan produk kerajinan dan pakaian. Kedepannya marketplace in ditargetkan untuk bisa melakukan ekspor, sehingga bisa menjangkau lebih luas.

Anne sendiri mengaku tak ingin selalu berkutat di private order, meskipun hingga saat ini ia sudah memiliki 3 gerai di Jakarta dan 1 gerai khusus menjual produk UKM. Ia ingin meluaskan pasarnya melalui digital mengingat derasnya persaingan saat ini.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved