Management Strategy

Go-Jek Paling Kreatif & Inovatif, Ini Alasannya

Go-Jek Paling Kreatif & Inovatif, Ini Alasannya

Perusahaan Anda kreatif dan inovatif? Jawabannya bisa beragam. Kreativitas bisa saja terinspirasi dari apa yang ada di luar negeri. Contohnya, aplikasi ojek online buatan Go-Jek. Meski begitu, mereka melihat peluang besar jika diterapkan di Indonesia.

“Bicara inovasi yang mana kreativitas sebagai unsurnya, bukan sekadar perubahan dari yang lama ke yang baru. Suatu hal baru bisa dikatakan inovasi kalau itu diminati. Kalau tidak, itu hanya sebatas perubahan yang tidak ada artinya,” kata Martinus Sulistio Rusli, Direktur Sekolah Tinggi Manajemen PPM.

Menurut dia, ada juga kreativitas yang dibawa dari luar negeri tetapi tidak ada demand di pasar domestik. Kehebatan dalam melihat peluang inilah yang disebut kreatif, tidak hanya memindahkan aplikasi yang telah digunakan di luar negeri ke Tanah Air.

“Orang harus merasakan hal yang berbeda dari yang lama. Contoh, Go-Jek, orang kini tak perlu repot untuk menggunakan kendaraan umum. Mereka tak hanya melihat yang sudah ada, tapi juga mampu mengombinasikan kebutuhan dan inovasi,” katanya.

Pendiri dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim

Pendiri dan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim

Dalam bisnis, lanjut dia, prinsip kreativitas dan inovasi kadang-kadang menggunakan metode amati, tiru, dan modifikasi (ATM). Metode meniru dari luar negeri dalam berinovasi masih banyak dilakukan perusahaan di Indonesia. Tidak ada yang salah memang, namun jangan meniru mentah-mentah karena biasanya menghasilkan produk dengan kualitas yang jauh lebih rendah.

Para pelakunya bisa dikatakan kreatif dalam level tertentu. Kuncinya, adalah melihat hubungan antara produk dan pasar. Ide atau produk baru itu harus bisa diterima pasar dan memenuhi unsur sustainability. Inilah yang menggambarkan kebutuhan di pasar itu bukan sesaat. Kalau hanya sesaat, maka itu hanya hit & run business.

“Perusahaan di Indonesia sebenarnya sangat kreatif. Pertanyaannya, seberapa kreatif jika dikaitkan dengan level of innovation. Perusahaan yang melakukan inovasi akan mengamati hal yang terjadi di pasar. Go-Jek dan 7-Eleven sudah terlihat melakukannya,” ujarnya.

Go-Jek besutan Nadiem Makarim mampu membuat aplikasi yang juga bisa menjadi sarana transportasi. Gerai 7-Eleven tumbuh bak jamur di musim hujan. Bisnis baru garapan PT Modern International Tbk ini menggabungkan konsep minimarket (convenience store) dengan restoran.

“Sekarang, susah untuk menaikkan konsumsi dari satu menjadi tiga. Untuk meningkatkan kue harus kreatif. Mereka juga menyediakan Wi-Fi agar orang mau mengunjungi toko mereka,” katanya. (Reportase: Jeihan Kahfi Barlian)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved