Management Strategy

IIEF Luncurkan TOEFL® Primary™ Test

IIEF Luncurkan TOEFL® Primary™ Test

Seiring dengan pengembangan strategi pembelajaran, kecerdasan majemuk (multiple intelligences) yang pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Dr Howard Gardner pada 1993 mejadi awal transformasi penyelenggaraan pendidikan usia dini di seluruh dunia. Kini, penyelenggara pendidikan berlomba untuk mengembangkan metode terbaik dalam kurikulum yang mampu membantu meningkatkan kecerdasan majemuk para peserta didik mereka. Salah satu kecerdasan majemuk yang dikembangkan adalah kecerdasan bahasa (linguistic intelligence).

Diana Kartika Jahja, Direktur IIEF mempresentasikan tentang TOEFL® Primary™ Test

Diana Kartika Jahja, Direktur IIEF mempresentasikan tentang TOEFL® Primary™ Test

Memahami pentingnya pengembangan kecerdasan linguistik pada anak usia dini, Indonesian International Education Foundation (IIEF) meluncurkan TOEFL® Primary™ Test sebagai sarana awal bagi pengembangan multiple intelligence pada anak usia 8 – 11 tahun. Dalam acara seminar multi intelegence dan peluncuran TOEFL® Primary™ di JW Marriott Hotel – Jakarta, IIEF secara khusus mengundang psikolog, Tika Bisono untuk berbicara mengenai pentingnya mengembangkan kemampuan bahasa Inggris anak pada usia dini dalam seminar yang bertajuk English as A tool to Develop, Increase, and Sharpen Multiple Intelligence.

Dalam pemaparannya, Tika menyampaikan bahwa bahasa selain alat komunikasi juga sebuah budaya. Mempelajarinya sejak kecil bukan saja mengasah keterampilan berbahasa, tapi juga belajar untuk menjadi manusia berbudaya.

Dari sudut psikologis, bahasa bahkan menjadi alat untuk meningkatkan dan mengembangkan kecerdasan, dalam hal ini adalah kecerdasan majemuk. Bukan hanya bahasa verbal, tapi juga bahasa non verbal. Sehingga sangatlah layak, jika perkembangan dan peningkatan bahasa ini dapat dipelajari dan diasah dari waktu ke waktu sejak anak usia dini, baik untuk bahasa ibu maupun bahasa kedua, dalam hal ini bahasa Inggris. Kecerdasan verbal (linguistik) adalah ujung tombak dari kecerdasan-kecerdasan lainnya.

“Ada Sembilan kecerdasan anak di mana intelegensi linguistik adalah awal dari semua kecerdasan ini. Kecerdasan linguistik membuat anak mampu menggunakan dan mengolah kata – kata secara efektif, baik lisan maupun tertulis. Sementara itu, Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional yang kompleks dan komprehensif membantu anak lebih cepat mempertajam kecerdasan mereka,” ujar Tika pada sesi seminar.

Tika juga mengungkapkan bahwa guru dan orang tua berperan besar dalam menstimulasi intelegensi linguistik melalui penggunaan bahasa Inggris. Bagi para orang tua, dia menyarankan untuk tidak hanya meluangkan, tetapi menciptakan waktu khusus untuk berbicang-bicang bersama anak atau membacakan cerita selama lima menit setiap harinya menggunakan bahasa Inggris.

Hal ini secara progresif akan menstimulasi intelegensi linguistik anak. Sementara itu, guru dapat memainkan peranan besarnya dengan memandu dan mengevaluasi kemampuan siswa dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris di kelas secara periodik. Dalam hal ini, salah satu cara yang dapat ditempuh oleh setiap guru dan penyelenggara pendidikan adalah menggunakan alat evaluasi yang tepat.

Melanjutkan pesan yang sampaikan oleh Tika, Diana Kartika Jahja selaku Direktur IIEF saat membuka seminar multi intelegence, mengatakan, “Visi kami adalah meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang unggul melalui pendidikan berskala internasional. Sehingga penting bagi kami untuk mengawal setiap proses ini termasuk di dalamnya adalah TOEFL® Test yang merupakan sertifikasi kemampuan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Kami juga menyadari bahwa hal ini harus dibangun dan dimulai sejak dini pada sekolah dasar. Oleh karenanya TOEFL® Primary™ Test hadir sebagai solusinya.”

Solusi TOEFL® Primary™ Test

Memahami bahwa setiap pembelajaran bahasa Inggris usia dini membutuhkan metode evaluasi yang berbeda menjadikan TOEFL® Primary™ Test sebagai solusi serba guna bagi program pembelajaran bahasa Inggris. Dilengkapi dengan Reading & Listening Assessment dengan dua tingkatan berbeda – Step 1 dan Step 2 – dengan masing-masing durasi test 30 menit untuk reading dan 30 menit untuk listening serta Speaking Assessment selama 20 menit. Test ini mampu memberikan catatan kepada para guru terkait area kemampuan bahasa Inggris siswa yang perlu dipertajam dalam rencana pembelajaran mendatang.

Berbeda dengan TOEFL® Test yang sudah dikenal sebelumnya seperti TOEFL® iBT dan TOEFL® ITP dimana nilai kemampuan bahasanya diberikan dalam bentuk angka, maka sebagai bentuk apresiasi, siswa akan mendapatkan sertifikat TOEFL® Primary™ dalam bentuk simbol-simbol. Sertifikat dengan simbol berbentuk Bintang (stars) adalah untuk Reading and Listening Assessment Step 1, bentuk Lencana (badges) Reading and Listening Assessment Step 2 serta bentuk Pita (ribbon) untuk Speaking Assessment. Di samping simbol tersebut, pada setiap hasil ujiannya juga disertai dengan penjelasan (descriptor) untuk masing-masing kemampuan siswa beserta rekomendasi untuk meningkatkan lebih lanjut kemampuan Bahasa Inggris siswa. Semua nilai dari TOEFL® Primary™ telah mengacu kepada standar internasional yaitu Common European Framework of Rerefence (CEFR) yaitu sebuah standar kemampuan Bahasa Inggris sebagai bahasa asing.

Setelah dipercaya sebagai Country Master Distributor for TOEFL® Institutional Testing Program (TOEFL® ITP), kini IIEF dipercaya kembali oleh Educational Testing Service (ETS®) Amerika Serikat untuk memfasilitasi penyelenggaraan tes bahasa Inggris lainnya yaitu TOEFL® Primary™ Test.

“Sebagai mitra strategis, IIEF telah menunjukan komitmen yang tinggi pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia melalui beragam program pendidikan internasional. Pada peluncuran TOEFL® Primary™ Test ini, kami optimis bahwa IIEF mampu mengoptimalkan peranannya dalam mempromosikan standar tinggi dalam pengevaluasian kemampuan bahasa Inggris pada sekolah-sekolah dasar di seluruh Indonesia,” ujar Jennifer Brown, Executive Director, TOEFL® Program dari ETS® saat memberikan selamat kepada IIEF atas peluncuran TOEFL® Primary™ Test untuk Indonesia.

Dengan hadirnya TOEFL® Primary™ Test diharapkan setiap guru dan penyelenggara pendidikan usia dini di Indonesia memahami setiap detil area yang perlu difokuskan dalam mengembangkan kemampuan bahasa Inggris para siswa sehingga mereka mampu memunculkan potensi majemuk pada usia dini.

Indonesia International Education Foundation (IIEF) menyelenggarakan seminar tentang pentingnya mengembangkan kemampuan bahasa Inggris anak pada usia dini “English As A Tool to Develop, Increase, and Sharpen Multiple Intelligence”

TOEFL® Primary™ Test adalah produk terbaru yang diluncurkan oleh Educational Testing Service (ETS®) Princeton Amerika Serikat yang diperuntukkan bagi anak usia 8 – 11 tahu. Ini menjadi langkah awal dalam memfasilitasi anak usia dini untuk mengembangan, meningkatkan serta mempertajam kecerdasan majemuk (multiple intelegence) lainnya.

Perlu diketahui, IIEF adalah organisasi nirlaba Indonesia yang berkomitmen untuk mempromosikan pemberdayaan sumber daya manusia melalui pendidikan internasional. Didirikan pada 1982, IIEF memiliki keahlian dalam empat area utama yaitu : Scholarship and Fellowship Management; Capacity Development Initiatives; Services to Education; dan Testing and Certification.

Kini, IIEF telah dipercaya oleh berbagai institusi pemerintah, perusahaan, yayasan, institusi pendidikan, organisasi profesi, dan sponsor-sponsor lainnya, dari Indonesia maupun luar negeri untuk mengembangkan dan mengelola berbagai program termasuk beasiswa di dalam dan luar negeri, beasiswa jangka pendek, bantuan perjalanan untuk pengembangan profesi, magang, kemitraan pendidikan, dan administrasi sertifikasi profesi.

Sudah lebih dari 30 tahun, IIEF telah menjadi mitra organisasi dari Institute of International Education (IIE) di Indonesia, institusi nirlaba dalam pertukaran internasional sumber daya manusia dan ide yang berbasis di Amerika Serikat dengan jaringan global di Asia, Pasifik, Eropa, Afrika. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved