Management Strategy

Ini Dia Peran Human Capital di Era MEA

Ini Dia Peran Human Capital di Era MEA

Tahun 2016 ditandai dengan dimulainya MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN. Adanya MEA menjadi pintu bagi tenaga kerja luar untuk masuk ke negara manapun, termasuk Indonesia. Oleh karena itu SDM harus mampu mengikuti perubahan-perubahan pola dan bobot kerja yang mereka lakoni.

Dalam sebuah perusahaan, karyawan merupakan roda yang menjalankan operasional perusahaan. Keakuratan dalam me-maintain karyawan menjadi kunci keberhasilan perusahaan. Dalam hal ini, HC (Human Capital) berperan strategis untuk membentuk competent people. Sebut saja urusan rekrutmen dan seleksi, pengembangan karyawan, mengelola talenta berkualitas hingga mempertahankan karyawan yang unggul agar dapat bertahan.

Human Capital Forum "ReVamping Your Organization Through Human Capital Strategic Actions"

Human Capital Forum “ReVamping Your Organization Through Human Capital Strategic Actions”

Menurut Achmad Fahrozi, Coordinator of PPM Center for Human Capital Development, transformasi merupakan proses yang esensial. Perlunya transformasi divisi HC menjadi divisi yang berperan strategis dianggap penting karena selain derasnya arus percepatan teknologi dan dibarengi dengan masuknya para angkatan kerja.

Tim HC harus memahami dunia bisnis yang digeluti oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Sebagai contoh, peran HC di sebuah perusahaan kontraktor oil and gas yang notabene bisnis tersebut sedang slow down. Ketika masalah itu terjadi, maka sevara otomatis manajemen dan karyawan agak frustasi.

Untuk memulihkan motivasi karyawan, orang yang mengelola HC perlu melakukan training motivasi dan komunikasi yang tepat. Peran HC disini menjadi strategic partner yang mendampingi top manajemen untuk mengontrol karyawan.

HC harus memiliki kapabilitas untuk mengeksekusi program. Jika sudah dijalankan, harus cukup presisten dan konsisten. Agar program-program tidak menjadi sia-sia HC harus mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi ke BOD, karena peran BOD sebagai endorse untuk menjalankan program. Selain itu menguasai bisnis proses dan internalisasi kultur.

Contoh nyata yang diimplementasikan oleh JNE. Korporasi di bidang jasa pengiriman barang tersebut menjalankan transformasi HR ke HC dan berdampak besar. Dalam 3 tahun ke belakang, perusahaan sudah membicarakan employee champion. Kemudian di tahun 2013 mulai masuk ke peran strategic partner sebesar 60 persen. Hal ini karena JNE 60 ingin melakukan ekspansi ke 8 negara dan korporasi ingin diisi oleh 80 persen Gen Y.

“Baby boomer di tahun 2020 akan mulai berkurang perannya di perusahaan, sehingga peran Gen Y harus disiapkan untuk menjalankan bisnis perusahaan,” Rachmi Endrasprihatin, Senior HR Consultant PPM Manajemen menegaskan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved