Strategy

Ini Keunggulan Holding BUMN

Ini Keunggulan Holding BUMN

Wacana pembentukan holding BUMN terus bergulir. Ternyata, manfaat holding BUMN sangat banyak. Salah satunya adalah pemasok pemimpin hebat untuk banyak BUMN di Tanah Air. Konsep talent pool untuk BUMN masih harus diperbaiki.

“Career Path pada tahap direksi itu tidak ada. Inilah yang memicu terjadinya brain drain dan brain waste di BUMN-BUMN kita. Banyak orang bagus BUMN setelah tidak lagi menjabat, hilang begitu saja,” kata Budi Soetjipto, Pengamat dari Universitas Indonesia.

Ia menyebut sejumlah nama top yang sempat ngetop di jajaran direksi BUMN. Sayang, kontribusi mereka untuk negara terhenti manakala jabatan itu tak lagi dalam genggaman.

Sebut saja Omar S. Anwar yang namanya melambung semasa menjadi Direktur Konsumer Bank Mandiri (Persero) Tbk. Ada juga Rinaldi Firmansyah yang sempat menjadi orang nomor satu PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

“Katakanlah mereka ada kesalahan. Tapi, selama bukan soal hukum, kenapa mereka tidak dimanfaatkan untuk BUMN lain. Ada banyak cara. Tentara, talent pool-nya bagus karena ada Mabes TNI. Kita tidak punya Mabes BUMN,” ujar dia.

Pengamat Strategi Bisnis dari Universitas Indonesia, Budi Soetjipto

Pengamat Strategi Bisnis dari Universitas Indonesia, Budi Soetjipto

Menurut dia, pemerintah perlu segera membentuk Holding BUMN untuk mencegah terjadinya brain drain dan brain waste. Misalnya, holding BUMN semen, holding BUMN perkebunan, holding BUMN pertambangan dan migas, serta holding BUMN perbankan. Keberadaan holding ini memungkinkan terjadinya cross talent antaranak perusahaan.

“Harusnya, Indonesia bisa membuat super holding seperti Temasek di Singapura dan Khasanah d Malaysia. Dengan demikian, talent-nya tidak bocor ke tempat lain alias swasta,” katanya.

Setelah sukses memulihkan kondisi keuangan Garuda Indonesia (Persero) Tbk Emirsyah jatuh ke pelukan Grup Lippo. Salah satu tugasnya adalah mengawal perjalanan e-commerce Mataharimall. Adapun, Omar meroket di Bank Mandiri. Jabatan terakhirnya adalah Managing Director sebelum menjadi bos Rio Tinto Indonesia.

Sempat kembali ke pelukan Kementerian BUMN sebagai Wakil Direktur Utama Pertamina, Omar kemudian pindah dan menjadi Dirut Trimegah Securities. Kini, Omar mendirikan perusahaan advisory keuangan dengan bendera True North Bridge Capital.

“Talent pool di BUMN, idealnya dengan membentuk holding atau super holding. Konsep yang dipakai leadership pipeline, mulai dari managing self, managing others, managing managers, functional manager, business managers, group managers, dan akhirnya enterprise managers,” katanya. (Reportase: Herning Banirestu)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved