Management Strategy Corporate Action

Investasi US$ 200 Juta, Nestle Dukung Ketahanan Pangan RI

Nestle, pangan, susu

Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia, Arshad Chaudhry mengatakan, “Sebagai bagian dari komunitas global, kita dihadapkan pada kebutuhan untuk menggandakan produksi pangan pada tahun 2050. Oleh karenanya, sudah merupakan komitmen jangka panjang Nestlé untuk berinvestasi dan menjadi bagian dari pembangunan Indonesia, termasuk di dalamnya menjaga ketahanan pangan nasional.”

“Kami berharap proyek ini akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan industri dan ekonomi di Indonesia, mulai dari mempergunakan bahan baku lokal untuk memproduksi produk-produk bernilai tambah untuk para konsumen hingga menyediakan lapangan kerja yang nantinya akan membantu meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan masyarakat untuk jangka panjang,” tambahnya.

Pabrik yang telah mulai dibangun pada akhir 2011 di atas lahan seluas 28,8 hektar ini akan memproduksi bubur bayi CERELAC, minuman cokelat malt MILO dan susu bubuk DANCOW. Pabrik multikategori ini akan mengaplikasikan teknologi canggih guna memastikan standar operasional yang tertinggi yang ramah lingkungan.

Nestlé Indonesia adalah anak perusahaan Nestlé SA, perusahaan yang terdepan dalam bidang gizi, kesehatan dan keafiatan, yang berkantor pusat di Vevey, Swiss. Nestlé SA didirikan lebih dari 140 tahun lalu oleh Henri Nestlé, seorang ahli farmasi yang berhasil meramu bubur bayi untuk membantu seorang ibu menyelamatkan bayinya yang sakit keras dan tidak mampu mengkonsumsi air susu ibu (ASI).

Nestlé Indonesia didirikan pada 1971 dan memperkerjakan sekitar 2.600 karyawan. Tiga pabrik di Panjang (Lampung), Cikupa (Banten) dan Kejayan (Jawa Timur) memproduksi produk susu, makanan dan minuman seperti DANCOW (susu bubuk), MILO (minuman cokelat malt), NESCAFÉ (kopi instan), CERELAC (bubur bayi), KIT KAT (wafer cokelat), FOX’S (permen gula kristal), BEAR BRAND (susu steril), MILKMAID dan CARNATION (susu kental manis), dan NESTLÉ IDEAL (susu bubuk dengan harga terjangkau). Pada 2010 Nestlé Indonesia menanamkan investasi sebesar 100 juta dolar AS di pabrik susu Kejayan dengan menambah kapasitas produksi hingga dua kali lipat, dan pada 2011 memulai pembangunan pabrik baru di Karawang (Jawa Barat) dengan nilai investasi sebesar 200 juta dolar AS.

Nestlé mengoperasikan 29 pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D) di seluruh dunia. Di Asia, Nestlé mempunyai R&D yang terletak di Tokyo, Beijing, Shanghai dan Singapura. Pada bulan September 2010, Nestlé mengumumkan pengoperasian pusat R&D khusus untuk pengembangan PPP di India.

“/span


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved