Strategy zkumparan

Jasindo Ubah Strategi Bisnis Untuk Garap Pangsa Pasar Baru

(dari kiri-kanan) : Jajaran Direksi PT Asuransi Jasindo (Persero), Sahata L. Tobing DIrektur Operasi Ritel, Didit M. Pariadi Direktur Keuangan dan Investasi, Linggarsari Sharso Direktur SDM dan Umum

PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Asuransi Jasindo berencana akan memperluas pangsa pasarnya dengan menerapkan pendekatan bisnis baru. Sebelumnya Jasindo lebih fokus pada pengembangan produk maka nantinya perusahaan asuransi BUMN ini akan lebih berorientasi kepada pelanggan.

“Asuransi Jasindo berpindah dari product oriented ke customer oriented ini berarti juga mengubah struktur organisasi yang selama ini ada di Asuransi Jasindo. Jika tetap menggunakan model bisnis yang sama seperti sebelumnya dirasa kurang tepat. Diharapkan dengan pola ini Asuransi Jasindo dapat memimpin pasar dengan hasil yang maksimal pada tahun kedepannya,” jelas Didit Mehta Pariadi, Direktur Keuangan dan Investasi Asuransi Jasindo.

Didit menjelaskan, perubahan ini tidak mengubah pangsa pasar utama Asuransi Jasindo yakni korporasi (B2B), namun dengan pola ini diharapkan Jasindo dapat lebih jauh melayani seluruh kebutuhan asuransi perusahaan yang menjadi nasabahnya, termasuk kebutuhan anak-anak usaha dibawah perusahaan nasabah tersebut.

“Kami juga akan menyasar dan meningkatkan agresivitas untuk mendapatkan value chain dari setiap bisnis korporasi yang sudah ada tersebut. Disisi lain, kita juga perlahan akan terus meningkatkan penetrasi kita di segmen ritel karena kedepannya Asuransi Jasindo tidak hanya ingin bertumpu pada bisnis korporasi tetapi jangka panjang segmen ritel memiliki potensi yang sangat besar untuk diwujudkan,” jelasnya.

Pada tahun 2020 Asuransi Jasindo berencana memasarkan produk baru antara lain cyber insurance, produk segmen milenials, produk dibidang pertanian yakni asuransi untuk perkebunana kopi dan bawang, serta peternakan. Dan di bidang kesehatan, khususnya asuransi Kesehatan Individu.

Perluasan pangsa pasar ini tidak dilakukan Asuransi Jasindo sendiri. Untuk mendukung penetrasi ke masyarakat dengan jangkauan yang lebih luas, Asuransi Jasindo akan menggandeng perusahaan financial technology (fintech) yang semakin marak pertumbuhannya di Indonesia.

“Perkembangan jasa keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech) di Indonesia sangat pesat. Tentunya hal ini menjadi potential market bagi industry Asuransi. Fintech bisa di jadikan sebagai ice breaker yang signifikan bagi industri asuransi untuk menembus masyarakat hingga ke lapisan yang paling bawah. Selain itu fintech dapat menjadi suatu hantaran asuransi untuk maju dikarenakan fintech memanfaatkan teknologi telekomunikasi dan memiliki basis data yang besar,” jelas Didit.

Bagi Asuransi Jasindo, melakukan kolaborasi dengan perusahaan fintech merupakan sesuatu hal yang propektif kedepan karena adanya generasi milenial yang erat kaitannya dengan digitalisasi yang mulai mendominasi pasar sekarang ini dan kedepan.

“Pemanfaatan fintech juga bisa meningkatkan efisiensi perusahaan asuransi, baik belanja modal, infrastruktur maupun biaya operasional lainnya,” ujarnya.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved