Management Strategy

Jelang MEA 2015, Akuntan Bersertifikasi Internasional Semakin Dibutuhkan

Jelang MEA 2015, Akuntan Bersertifikasi Internasional Semakin Dibutuhkan

Tahun 2015, Indonesia akan memasuki masa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Yang mana pada masa tersebut tenaga kerja di seluruh negara ASEAN dapat bekerja di negara yang termasuk wilayah tersebut dengan lebih mudah. Terlebih bagi mereka yang mempunyai sertifikasi profesi internasional. Hal ini berlaku juga untuk profesi akuntan.

ACCA-UI

“Dengan mempunyai sertifikasi internasional, otomatis seorang akuntan itu bisa benar-benar menjadi akuntan profesional yang bisa bekerja di luar negeri dengan lebih mudah. Saya memperhatikan bahwa CFO perusahaan terbuka (Tbk.) di Indonesia lebih banyak yang ekspatriat, itu kenapa? Karena mereka mempunyai sertifikasi internasional, sehingga mereka bisa lebih paham dengan sistem pasar modal di dunia internasional. Seorang CFO seperti ini sangat diperlukan terutama jika si perusahaan ingin listing di bursa luar negeri,” jelas Mulyadi Setiakusuma, Head of ACCA Indonesia.

ACCA merupakan singkatan dari Association of Chartered Certification Accountants, didirikan pada tahun 1904, merupakan asosiasi global untuk akuntan profesional. ACCA saat ini memiliki 162 ribu anggota dan 428 ribu siswa di 173 negara. ACCA memiliki 91 kantor di seluruh dunia dan bekerja sama dengan lebih dari 8.500 perusahaan yang diakui di seluruh dunia.

“ACCA percaya bahwa akuntan memiliki peran dalam membawa nilai-nilai ekonomi di semua tahap pembangunan dan berupaya untuk mengembangkan kapasitas profesi dan mendorong penetapan peraturan standar global. Jadi kami ingin membantu top level di bidang finansial dan akuntansi, dengan memberikan ACCA International Qualification, supaya mereka lebih mudah berkembang dalam karirnya,” katanya.

Memang, ujar Mulyadi, misalnya perusahaan di bidang migas khususnya yang multinasional sudah mensyaratkan sertifikasi profesi internasional untuk dipenuhi karyawannya yang dipromosikan ke level lebih tinggi. ACCA sendiri, sejak 2008, sudah bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) untuk mengadakan pelatihan bagi para akuntan untuk mendapatkan sertifikasi ACCA International Qualification.

“Kami bekerja sama dengan Pusat Pengembangan Profesi Akuntansi UI untuk mengadakan pelatihan bagi karyawan bidang akuntansi perusahaan BUMN, swasta dan multinasional untuk bisa mendapatkan sertifikasi dari kami. Bagi mereka yang sudah punya background akuntansi maka pelatihan itu bisa ditempuh antara 1-1,5 tahun, sedangkan yang belum ada harus menempuhnya selama 2 tahun,” tuturnya.

Mulyadi menerangkan bahwa biaya pelatihannya adalah dalam Rupiah, sedangkan untuk ujiannya karena diadakan secara internasional dan bersamaan dengan seluruh negara lain tempat ACCA berada maka dibayarkan dalam US Dollar. Untuk pembiayaan ini, biasanya ada beberapa pilihan yang bisa dilakukan, yakni melalui beasiswa dari perusahaan tempatnya bekerja, dibagi 50:50 antara si karyawan dengan perusahaannya, ataupun membayar sendiri.

“Menkeu sudah meminta ACCA untuk bekerja sama dengan universitas selain UI. Jadi sekarang kami sudah mulai kerja sama dengan UGM, Universitas Parahyangan, Universitas Petra Surabaya, Universitas Surabaya, Binus dan Prasetiya Mulya. Kami juga ada kerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),” ungkapnya.

Sementara dengan UI, ACCA telah menandatangani Nota Kesepahaman sejak tahun 2008, dan dalam enam tahun terakhir ini telah terbentuk dasar yang kuat untuk melanjutkan kemitraan. Sehingga pada tahun ini, tepatnya pada Juni 2014, diperbaharui lagi kontraknya.

Dalam Nota Kesepahaman, para lulusan UI Jurusan Akuntansi akan menerima hak istimewa, yaitu dispensasi untuk sembilan modul dari program ACCA. Nota Kesepahaman ini juga menjelaskan adanya kerjasama antara kedua organisasi dalam mengadakan seminar bersama, konferensi, proyek-proyek penelitian dan publikasi; dan bekerja dalam kemitraan untuk memajukan pendidikan akuntansi dan keuangan di Indonesia. ACCA juga memberikan dukungannya terhadap Accountancy Fair yang diadakan oleh Universitas Indonesia, dan juga telah memberikan penghargaan kepada mahasiswa UI Jurusan akuntansi melalui “ACCA Global Essay Competition” yang telah diadakan pada Maret 2014.

“ACCA sangat bangga dapat bermitra dengan lembaga pendidikan tinggi terkemuka seperti UI. Potensi Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi akan membutuhkan para profesional berkualitas di bidang finansial yang memiliki kemampuan untuk mendukung pertumbuhan kegiatan ekonomi dan mendukung aspirasi ekonomi bangsa. Nota Kesepahaman ini dibuat bertujuan untuk memberikan para pemimpin muda masa depan dengan kualifikasi akuntansi profesional yang diakui secara global,” tambah Helen Brand OBE, Chief Executive ACCA. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved