Management Strategy Trends zkumparan

Siasat Pegadaian Hadapi Era Digital

Siasat Pegadaian Hadapi Era Digital
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto.

Industri 4.0 telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini mulai terasa ketika sebagian besar proses bisnis sudah berbasiskan digital seperti big data, robotic, digital economy, hingga artificial intelligence (AI).

Perubahan itu mendorong berbagai perusahaan dan pelaku bisnis untuk melakukan transformasi digital, salah satunya PT Pegadaian (Persero). Bagi perusahaan milik BUMN ini transformasi digital menjadi keharusan dan kuncinya adalah pada eksekusi strateginya.

Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Kuswiyoto, mengatakan, revolusi industri 4.0 menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Pegadaian untuk lebih adaptif terhadap digitalisasi.

“Saat ini Pegadaian bukan zaman kolonial lagi, kami sudah berubah, kalau diibaratkan manusia kita tidak tua, kita sangat matang, mature. Kita siapkan produk yang dapat menunjang kebutuhan masyarakat ada tabungan emas, tabungan haji, dan nanti ada tabungan umrah. Jadi ini merupakan tantangan dan peluang bagi kami untuk mengembangkan bisnisnya,” katanya dalam National Media Gathering & Workshop di Yogyakarta, Jumat (26/07/2019).

Pihaknya menyiapkan lima strategi yang disebut “G-5tar Strategy”. Pertama, Grow Core, dalam 5-10 tahun ke depan Pegadaian masih akan mempertahankan produk intinya yaitu gadai melalui diversifikasi fitur dan digitalisasi proses. Meskipun kata dia, ke depan komposisinya mungkin turun karena banyak produk-produk non-gadai yang akan dikembangkan.

Kedua Grab New, di dalam rencana bisnis 2023, Pegadaian secara bertahap akan mengubah portofolio bisnisnya dari yang saat ini 80% gadai dan 20% non-gadai menjadi 60% dan 40% dengan kontribusi terbesar pada gadai. Ketiga Groom Talent, untuk mengembangkan bisnis Pegadaian akan menjaring karyawan potensial serta meningkatkan kompetensi sesuai dengan kebutuhan.

Keempat, Gen Z Technology, guna menunjang proses bisnis dan data analisis menurut Kuswiyoto, pihaknya selalu menggunakan sistem teknologi terbaru. “Kami tidak peduli berapa cost yang dikeluarkan untuk membangun IT yang bagus, karena kami yakin bahwa itu merupakan bentuk investasi.”

Kelima, Great Culture, merubah mindset dan budaya kerja karyawan yang lebih mendorong pada peningkatan kerja perusahaan. Kata dia, mulai tahun ini karyawannya siap melayani konsumen secara aktif.

Sementara itu, hingga Juni 2019 Pegadaian mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar Rp 1,5 triliun atau meningkat 12,1%. Sedangkan total aset sebesar Rp 56,1 triliun lebih besar dibandingkan pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Adapun untuk OSL (Outstanding Loan) Pegadaian di pertengahan tahun ini, sudah mencapai Rp 43,6 triliun.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved