Strategy zkumparan

Kredit Citibank Tumbuh 19% Pasca Naiknya Suku Bunga Acuan

CEO Citibank N.A., Indonesia Batara Sianturi,menjelaskan, pihaknya memang sudah membaca pergerakan korporasi yang mencari sumber pendanaan lain di luar perbankan pasca naiknya suku bunga acuan BI dan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US$. “Memang kemudian korporasi bisa mencari sumber pendanaan lainnya misalnya menerbitkan obligasi atau investment rate,” jelasnya. Tetapi hal itu tidak menyurutkan langkah Citibank dalam meningkatkan pertumbuhan kreditnya.

Batara mengatakan, pertumbuhan Citibank Indonesia sudah melampai target awal tahun yang ditetapkan perseroan sampai semster I-2018. Dalam paparan kinerja paruh pertama, Batara meneybutkan kredit Citibank Indonesia tumbuh 19% YoY menajdi Rp45,5 triliun. Faktor utama pendorong pertumbuhan tersebut adalah lini bisnis intitutional banking.

Sejalan dengan kenaikan kredit, Citibank Indonesia juga mencatat pertumbuhan yang cukup signifikan di Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 15% yang memungkinkan perseroan mempertahankan lending-to-funding (RIM) yang solid sebesar 77,7% tidak terpaut jauh dari periode yang sama tahun lalu sebesar 77,6%.

“Pertumbuhan kredit dan DPK sudah di atas target semster I yang kami tetapkan, yaitu masing-masing tumbuh 8%,” ujar Batara. Lebih lanjut, Batara merinci, ada empat sektor yang menjadi pendorong pertumbuhan kredit, yaitu sektor bisnis perantara keuangan, pertambangan, industri pengolahan, perdagangan besar dan ritel.

Meski kredit bertumbuh positif, tetapi persentase NPL merangkak naik, semster I-2018 ini Non Performing Loan (NPL) Citibank Indonesia mencapai 2,34% naik jika dibandingkan tahun lalu yang berada di level 2,26%. “(NPL) naik karena di tahun lalu ada dampak dari kredit environment reverseal yang kami book sebagai release dari pada prohibition di tahun lalu, sehingga dibandingkan dengan tahun lalu, NPL tahun ini jadi agak tinggi,” jelas Batara. Sebagai upaya menekan laju NPL, Batara mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan pencadangan kerugian kredit lebih tinggi dari periode tahun lalu.

Pada semester-I 2018 ini Citibank membukukan laba bersih sebesar Rp835 miliar atau turun 38% YoY. “Jadi kenapa pendapatan bersih terkoreksi di semester I, ini sebenarnya karena ada reverseal dari cadangan kerugian tahun lalu, karena tahun lalunya itu sangat baik, sehingga kalau ada pencadangan di tahun ini, maka menjadi negatif, tetapi benefitnya sudah dinikmati tahun lalu,” jelas Batara.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved