Strategy zkumparan

Kunci Al Barkat Carpets Berkembang Hingga 27 Toko

Mengawali usaha karpet atau permadani sejak tahun 1997, Malik Masood Ahmad tidak menyangka jika tokonya kini berkembang biak. Awalnya buka toko Al-Barkat Oriental Rugs and Carpets di Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan, sekarang menjadi 27 toko tersebar di 16 kota Nusantara. Mulai dari Jakarta, Surabaya, Makssar hingga Medan.

“Saya dulu memulai usaha sejak 23 tahun masih belum banyak saingan, karena hanya ada 2-3 toko karpet saja di Jakarta. Saat ini operasiopnal usaha saya serahkan kepada anak-anak sebagai generasi kedua yang meneruskan usaha keluarga ini,” ungkap Malik.

Dalam menjalankan roda usaha ini, nilai yang dia tanamkan kepada generasi penerusnya dalam berbisnis adalah kejujuran. Malik selalu meningatkan untuk menjual produk secara transparan dari sisi harga dan kualitas. Penjual akan mengatakan yang sebenarnya atas kualitas karpet dan harganya juga wajar. Jadi, para calon pembeli atau pembeli pemula tidak perlu khawatir harga kemahalan.

Tidak disangka, strategi tersebut embuat orang banyak percaya dan menjadi pelanggan tetap di toko tersebut. “Saya menjual tidak pura-pura. Jadi kalau harga segini, emang harga segini, tidak bisa dikurangi lagi. Biasanya kalau dagang orang-orang sering naikin harga dulu baru diskon. Saya tidak, karena saya belajar dari papa saya seperti itu. Harga terbaik, tidak boleh naikin harga terlalu tinggi,” ujar Atta Ul Karim, pria kelahiran Pakistan, 18 April 1993 yang juga generasi kedua Al Barkat Carpets, ini.

Baik Atta maupun Malik menyukai adanya persaingan bisnis. Hal ini bisa memacu diri untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen. “Kami malah senang banyak persaingan agar orang-orang tambah percaya sama Al Barkat Carpets karena dari tempat lain, konsumen pasti senang ke sini dengan banyak pilihan karpet dan harga lebih murah,” jelasnya meyakinkan.

Tren karpet yang disukai konsumen dulu dan sekarang beda. Atta menyebut tahun 1993-2005 adanya cuma karpet rajutan tangan. Belakangan, konsumen tidak mau ribet, sehingga lebih memilih karpet buatan mesin dengan kualitas tak kalah keren. Harga mulai Rp 2 juta hingga puluhan juta.

Selain banyak permintaan karpet untuk rumah tinggal, Al Barkat juga kerap mendapat order karpet masjid. Panjangnya mulai 40 meter hingga 400 meter. Karpet polos lebih disukai ketimbang bermotif ramai. Sebab, kalau ramai motifnya akan mengganggu konsentrasi ibadah jamaah yang ada di masjid. Untuk warna, banyak yang suka hijau sebagai warna favorit Rasulullah, lalu warna merah lebih hidup, dan biru lebih cocok ke catnya atau kaligrafinya.

Yang jelas, setiap pelanggan datang akan ditanya dulu kebutuhan karpet untuk ruang apa agar cocok. “Saya selalu saya tanyakan untuk ruangan apa, ukurannya berapa, bahannya apa. Nanti pelanggan tunjukkin foto ruangannya mereka dan kami bentangin beberaa karpet yang bisa dipilih,” papar Artta.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved