Management Strategy

Marketplace B2B Ini Fokus Mendukung UMKM

Marketplace B2B Ini Fokus Mendukung UMKM
Joseph Aditya Pendiri dan CEO Ralali.com

Memasuki usia 6 tahun, Ralali.com menetapkan tema “Beyond To Be Sixnificant”, untuk mengarah menjadi ‘the next generation’ platform yang membantu UMKM Indonesia naik kelas.

Hal ini disampaikan Joseph Aditya Pendiri dan CEO Ralali.com dalam luncheon with media di Hawker House of Cuisine Jakarta. Menurut Aditya, Ralali hadir di tengah pelaku bisnis Indonesia memosisikan diri sebagai marketplace dengan segmen bisnis maintenance, repair dan operation (MRO). “Seiring berjalannya waktu kami melihat kebutuhan berbagai segmen bisnis yang besar, kami kemudian menghadirkan BIG atau Business Innovation Group di 2018, tujuannya memudahkan pelaku UMKM mendapat kebutuhan usaha secara lengkap di Ralali.com,” terang pria yang baru saja mendapat The Best Contributor–Alibaba eFounder Fellowship 2019.

Proses yang mudah, aman, transparan dalam transaksi diklam menjadi keunggulan kompetitif Ralali. Tidak heran saat ini sudah 12 ribu mitra baik seller maupun supplier. Serta ada 150 ribu sahabat Ralali yang merupakan buyer atau UMKM yang memenuhi segala keperluannya dalam mengelola usaha. “Kami sudah ada 300 ribu produk kebutuhan usaha yang disediakan, ini terus bertambah. Dan setiap bulan setidaknya 5 juta pengunjung ke website kami, Bukan hanya menghubungkan UMKM dengan pemasok secara transparan, kami juga memfasilitsai pelaku UMKM pada sisi pengelolaan data melalui inovasi teknologi,” kata pria kelahiran 25 Agustus 1984.

Tanpa menyebut detail angka, Ralali telah berhasil menjaga pertumbuhan pendapatan GMV sebanyak 5 kali lipat dari tahun 2018, serta fokus memberikan peningkatan pendapatan 3-4 kali lipat di 2019. Di usia ke-6 ini, Ralali.com juga mendapat pendanaan seri C sebesar US$ 13 juta dari investor Asia hingga Amerika. “Kami gunakan pendanaan untuk pengembangan infrastruktur untuk menjadikan Ralali.com sebagai Super App yang menawarkan kemudahan bagi UMKM secara holistik dalam ranah sourcing, scaling, dan sustaining keberlangsungan bisnis,” imbuhnya.

Merayakan HUT ke-6, Ralali mengadirkan berbagai promo dan kejutan untuk UMKM. “Ada hadiah cashback, diskon dan grandprize motor dan emas untuk mitra Ralali.com,” katanya. Ralali juga digandeng pemerintah, utamanya Kementerian Perdagangan RI untuk menggenjot ekspor non migas, melalui pemberdayaan UMKM di Indonesia. “Kami menghadirkan seminar dan workshop UMKM di berbagai daerah bersama Kemendag RI melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional,” ujar lulusan Manajemen Pemasaran dan Bisnis Internasional Deakin University Australia. Targetnya tahun ini Ralali bisa menggandeng 1 juta UMKM.

Dalam mewujudkan target tersebut, Ralali telah melakukan ekspansi ke berbagai kota di Indonesia. Setidaknya ada 15 kota sudah dirambah sampai Juli ini, targetnya akan mencapai 25 kota di penghujung tahun. “Kami masuk ke kota-kota lain di Indonesia agar kami dekat dan dapat secara langsung memberikan solusi kepada pelaku UMKM di pelosok daerah. Selain itu, ekspansi ini dijalankan dengan tujuan menghubungkan sahabat dengan mitra Ralali.com di berbagai daerah melalui teknologi platform. Kami juga ada platform BIG Agent yang bisa memberikan layanan survey market, digital marketing, hingga telesales bagi freelancer. Sambutannya sangat baik, user Sobat Agent–sebutan bagi freelancer sebanyak 120 ribu dalam kurang dari satu tahun,” paparnya.

Selain itu, Ralali juga menjadi fintech partner yang menyediakan akses pendanaan bagi UMKM. Salah satu tantangan UMKM naik kelas adalah sulitnya akses pendanaan. Dalam dua tahun terakhir setidaknya ada 200 ribu UMKM yang tersebar di seluruh Jabodetabek yang dengan alokasi pendanaan setara dengan setara dengan Rp 3,2 miliar.

Tahun ini, Ralali fokus menjadi growth angine UMKM melalui BIG Agent. Ini merupakan aplikasi yang menghubungkan masyarakat ke berbagai pekerjaan sampingan untuk mendapatkan penghasilan tambahan khususnya membantu bisnis UMKM. Jasa yang dilayani para Sobat Agent beragam. Berdasarkan data Ralali dari total ​project ​yang dilayani, 3 pekerjaan utama yang paling banyak digunakan adalah digital marketing (74,52%), survei pasar (14,29%), dan penjualan (4,25%).

Aplikasi ini menyediakan kesempatan bagi mereka yang memiliki waktu luang dan perangkat gadget serta bisa mengerjakan tugas ini dimana saja. Mereka yang terdaftar menjadi Sobat Agent mayoritas berasal dari usia 21-25 tahun dan kalangan ibu rumah tangga, mahasiswa serta pengemudi ojek ​online yang saat ini berjumlah 120 ribu pendaftar. ​Mengusung semangat #2019antinganggur, BIG Agent diharapkan dapat mengajak 250.000 sobat agent baru di tahun ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved