Book Review Strategy

Menjadi Bos yang Efektif

Menjadi Bos yang Efektif

Judul : Being the Boss, The 3 Imperatives for Becoming A Great Leader

Penulis : Linda A Hill dan Kent Lineback

Penerbit : Harvard Business Press, 2011

Tebal : 306 halaman

Being the Boss, The 3 Imperatives for Becoming A Great Leader

Menjadi bos yang efektif bukanlah hal mudah karena ada jurang yang lebar antara pekerjaan manajemen dan pekerjaan sebagai individual performer. Awalnya, kita mengira pekerjaan sebagai manajer hanya perpanjangan dari pekerjaan individual contributor sebelumnya. Namun, perjalanan waktu membuktikan sebaliknya, tugas sebagai seorang manajer sangat berbeda dari tugas seorang contributor individual. Manajer harus berpikir secara berbeda dari level sebelumnya.

Menjadi manajer yang efektif membutuhkan pengetahuan dan keahlian baru, serta perubahan personal. Mereka harus mengembangkan nilai baru, kesadaran diri lebih mendalam, kematangan emosi yang lebih dalam, serta kemampuan memakai wise judgement. Menjadi manajer yang efektif berarti berada dalam jaringan tingkat harapan yang berbeda antara anak buah, supervisor, sesama manajer dan konsumen. Dengan demikian, bukan mustahil menjadi manajer merupakan perjalanan yang menyakitkan dan sulit. Banyak yang tidak pernah menyelesaikan perjalanan tersebut, atau menyelesaikannya tetapi hanya melaluinya dengan menjadi bos yang mengerikan.

Buku ini berdasarkan pada riset selama 30 tahun mengenai apa yang dilakukan oleh manajer yang efektif dan bagaimana mereka belajar melakukannya. Kesimpulannya: manajemen semakin sulit dan semakin sulit.

Tugas seorang bos dapat dibagi menjadi tiga kategori: mengelola diri sendiri (manage yourself), mengelola jaringan (manage a network) dan mengelola tim (manage a team). Dalam hal mengelola diri sendiri, memiliki hubungan yang benar dengan orang-orang merupakan dasar perjalanan sebagai manajer. Walau demikian, patut dicatat bahwa memiliki hubungan yang benar tidak akan menjamin sukses, tetapi tidak memilikinya pasti akan menyebabkan kegagalan. Manajemen dimulai dengan siapa diri kita dan bagaimana orang-orang mem-perceive kita. Kesalahan paling mendasar dalam manajemen adalah menganggap kekuasaan (otoritas) sebagai alat untuk memerintah orang lain mengerjakan apa yang kita mau. Kesalahan lainnya, mendasarkan hubungan kerja atas persahabatan atau pertemanan. Hubungan yang benar adalah berdasarkan kompetensi dan karakter.

Bila Anda mengira tugas manajer hanya mengelola sendiri dan tim, Anda salah besar. Manajer yang efektif juga harus mengelola jaringan. Banyak manajer yang berusaha menghindari politik dalam organisasi, tetapi buku ini menyarankan bahwa manajer yang efektif harus mengerti konteks di mana timnya bekerja. Dengan perkataan lain, seorang manajer harus mengerti dinamika politik dan realitas dalam sebuah organisasi. Konflik tidak selamanya disfungsional. Dengan demikian, manajer harus mampu menjalin jaringan pengaruhnya (web of influence). Cara yang paling efektif adalah secara proaktif membangun hubungan dengan orang yang kita butuhkan dan membutuhkan kita, tetapi kita tidak memiliki kekuasaan formal.

Satu hal utama dalam membangun jaringan adalah jangan lupa dengan bos kita. Hubungan dengan bos adalah hubungan yang sangat krusial karena bos adalah salah satu anggota terpenting dalam jaringan kita. Bos dapat menjadi sumber pengaruh bagi kita.

Karena organisasi saat ini semakin kompleks dan cair dengan adanya tim sementara, multiple boss pada saat bersamaan dengan organisasi matriks, ataupun problem solving secara kolektif, organisasi saat ini semakin politis sehingga insight dan keahlian yang dibahas dalam buku ini menjadi kian krusial untuk kesuksesan dan kemajuan karier manajer.

Yang terakhir, tentu saja, membangun tim. Membangun tim adalah hal yang sangat kompleks karena tim berbeda dari grup. Buku ini mendefinisikan tim sebagai sebuah grup dengan orang-orang yang melakukan pekerjaan secara kolektif (collective work) dan secara bersama memiliki komitmen (mutual commitment) terhadap tujuan dan tantangan tim. Collective work dan mutual commitment ini yang menjadi kata kunci dari sebuah tim yang harus dikelola oleh seorang manajer dengan efektif.

Untuk membentuk dan mengelola sebuah tim secara efektif, seorang manajer harus mendefinisikan masa depan dengan jelas. Tanyakan apakah tim Anda memiliki tujuan bersama dan goal yang menantang untuk tujuan tersebut? Selanjutnya, anggota tim juga harus memiliki kejelasan mengenai apa yang dilakukan, bagaimana melakukan pekerjaannya, serta bagaimana orang-orang bekerja dalam organisasi tersebut. Tujuan dan budaya tim (nilai, asumsi, kepercayaan, dan praktik bersama) ini yang akan mengubah sebuah grup menjadi sebuah tim.

Jangan lupakan, anggota tim juga manusia. Walaupun fokus kita membentuk tim, kita tidak dapat mengingkari faktor manusia dalam tim kita. Perhatikan konteks hiring, mengelola kinerja dan mengembangkan talenta dalam konteks tim.

Bab terakhir mengenai manajemen kinerja sehari-hari. Di sinilah seorang manajer yang efektif mengeksekusi manajemen tersebut. Manajer yang efektif akan memanfaatkan setiap momentum, baik masalah maupun kesempatan, untuk membuat kemajuan guna mencapai tujuan bersama.

Meskipun penulis buku ini seorang faculty chair di Leadership Initiative di Harvard Business School, buku ini tidak bersifat akademis, sebaliknya ditulis dalam bahasa yang sangat praktis dan mudah dimengerti. Perspektif yang ditawarkan juga dapat bersifat praktis karena penulis lainnya, Kent Lineback, adalah eksekutif senior dengan pengalaman manajerial yang sangat luas dari manajemen proyek sampai level eksekutif. Perpaduan itu memungkinkan buku ini bernada praktis sehingga pembaca dapat mengambil tindakan langsung yang spesifik tetapi tetap tidak kehilangan perspektif terhadap prinsip agar menjadi seorang manajer yang efektif.

Buku ini bukan hanya cocok bagi yang baru menjadi bos tetapi juga yang sudah lama menjadi bos.

“Apa yang saya mengerti adalah banyak bos yang tidak melakukan transformasi psikologis dari kontributor individual menjadi manajer. Banyak yang tidak memenuhi potensinya. Mereka mau, tetapi kenyataannya menyimpang ataupun berhenti di tempat.” Itulah alasan penulis menulis buku ini. Bila Anda tidak mau menyimpang ataupun berhenti di tempat dalam perjalanan Anda sebagai seorang manajer, buku ini akan menjadi buku pegangan wajib.

EDISON LESTARI


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved