Management Strategy

Pan Brothers Kurangi Tenaga Manual 25%

Pan Brothers Kurangi Tenaga Manual 25%

Emiten tekstil, Pan Brothers Tbk (PRBX) terus berusaha meningkatkan efisiensi dengan mengganti tenaga manual menjadi mesin. Tahun ini, pengurangan tenaga manusia ditargetkan sampai 25%. Ada banyak keuntungan yang bisa diraih melalui mekanisasi.

“Iya, saya berniat begitu. Tapi, kalau saya bilang menggantikan tenaga manusia sampai 50% tidak akan ada yang percaya. Maka, saya mau mulai dari 25% pertahun. Saya lakukan dengan mengganti pekerjaan manual dengan robot/mesin 2% perbulan,” kata Presiden Direktur Pan Brothers, Ludijanto Setijo.

Dari hasil lawatannya ke Jerman beberapa waktu lalu, mekanisasi atau otomatisasi terbukti bisa mengambil alih pekerjaan manusia sampai 50%. Dunia bisnis memang tak bisa dipisahkan dengan pesatnya perkembangan teknologi. E-commerce adalah model bisnis baru yang tumbuh pesat di era disrupsi teknologi saat ini.

Ada banyak keuntungan yang bisa diraih dengan mekanisasi seperti biaya produksi menjadi lebih rendah, hasil produksi lebih banyak, dengan kualitas produk yang jauh lebih bagus. Salah satu kunci sukses di bisnis manufaktur adalah keberlangsungan (sustainability).

CEO Pan Brothers, Ludijanto Setijo

CEO Pan Brothers, Ludijanto Setijo

Kebijakan mekanisasi di industri garmen sangat bermanfaat, terutama saat harga kapas naik. Ini tentu memukul pelanggan ritel karena harga beli bakal naik. Padahal, daya beli masyarakat belum pulih sepenuhnya karena roda perekonomian yang masih lambat berputar.

“Kami pikirkan bersama jalan keluarnya.Lalu, kami putuskan untuk efisiensi dengan mekanisasi. Dengan begitu, cost produksi bisa ditekan. Tenaga kerja bisa dialihkan ke posisi yang lain. Bisnis memang harus tumbuh, tetapi bukan ‘jump’ melainkan merambat ke atas. Jadi, sustainability-nya yang harus dijaga,” kata dia.

Hasil dari kunjungannya ke China, pria yang akrab disapa Ludi ini membagi cerita betapa efektifnya pabrik di sana. Setiap orang mengurus 5 mesin. Mimpi besar Pan Brothers dan juga pemain garmen lain adalah mengurangi tenaga manusia hingga 50% pada 2020 mendatang.

Saat ini, jumlah karyawan di Grup Pan Brothers mencapai 35 ribu orang. Sebanyak 1.000 orang adalah tim riset dan pengembangan. Pada kuartal I-2016, laba perusahaan yang nyaris bangkrut saat krisis ekonomi 1997 silam itu melonjak hampir 400% menjadi US$ 3,72 juta.

Penjualan ekspor merupakan kontribusi terbesar yaitu US$ 79 juta, sedangkan pasar domestik hanya US$ 12,4 juta. Hingga Maret 2016, aset Pan Brothers mencapai US$ 457 juta. Sedangkan total utang mencapai US$ 238 juta. (Reportase: Arie Liliyah)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved