Marketing Strategy

Pegadaian Akan Merilis Gadai Online

Dirut PT Pegadaian (Persero) Riswinandi (kiri) bersama musisi Ari Lasso tengah mengundi pemenang "Kemilau Emas Pegadaian".

Riswandi, Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) (kiri)

Menyasar kelas menengah ke bawah memerlukan berbagai strategi ekstra. Bagi Riswandi, Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), menjangkau kelas menengah ke bawah tidak harus selalu mengajarkan mereka menjadi konsumtif. “Kelas ini perlu diajarkan bagaimana caranya investasi. Jadi uang tidak habis begitu saja, salah satunya dengan emas,” jelasnya.

Pegadaian memiliki tiga fokus bisnis yaitu gadai, kredit mikro, dan ketiga adalah produk lain-lain yang didalamnya termasuk investasi emas, dan pembelian pulsa melalui Indosat. Untuk investasi emas, pihaknya menyediakan berbagai pilihan seperti cicilan dan arisan emas.

Dengan menabung Rp5.000 mayarakat sudah bisa menabung emas. Selain itu melihat pola masyarakat Indonesia yang senang melakukan arisan, pihaknya pun menggunakan cara yang sama untuk menarik minat pelanggan. “Satu kelompok minimal 6 orang, bisa memilih emas 5-10 gram dan nanti setiap bulan di kocok jadi masing-masing dapat emas,” kata Riswandi.

Ia berharap cara tersebut digunakan nasabah Pegadaian untuk ekonomi produktif seperti modal usaha. Ke depannya, unit usaha emas akan dibuatkan satu perusahaan sendiri dalam waktu 1-2 tahun, melihat potensi yang berkembang. Selain itu perusahaan yang berdiri tahun 1901 ini juga bekerja sama dengan pihak lain dalam meningkatkan pelayanan transaksi keuangan untuk nasabah kelas menengah ke bawah.

Sejak beberapa tahun lalu, Indosat dan Pegadaian telah bekerja sama untuk transaksi jual beli pulsa. Kini, keduanya memulai kerja sama baru di bidang akses transaksi keuangan. Nasabah Pegadaian bisa mengirimkan dan menerima uang dari Pegadaian hanya menggunakan KTP. Transaksi keuangan akan menggunakan platform Dompetku Pengiriman Uang (DPU) milik Indosat.

Hingga September 2016 di DPU telah terjadi 800 ribu transaksi harian dan Rp 5.5 triliun perputaran uang yang lebih tinggi dibandingkan 6 tahun lalu. Bagi Riswandi, dengan 7 juta nasabah, 4. 455 outlet, 10 mobil keliling, dan 90 mobile Pegadaian, ia optimistis bahwa layanan terbaru ini akan bisa diterima masyarakat. Ia berharap layanan tersebut bisa menjadi salah satu alternatif keuangan bagi masyarakat, meski begitu ia belum berani untuk menargetkan total transaksi.

Menurutnya, target saat ini adalah melihat pola pembayaran terlebih dahulu untuk bisa menetukan target di tahun depan. Namun ia menyadari bahwa hingga saat ini, core bisnis Pegadaian masih berada di produk gadai. Hampir 90% pendapatan Pegadaian berasal dari gadai. Upselling produk gadai mencapai Rp 28 triliun pada Agustus 2016 dan total loan mencapai Rp 35 triliun sampai akhir tahun.

Nantinya, Pegadaian akan merambah gadai online, meski begitu Riswandi mengaku tak terburu-buru, hal ini mengingat rumitnya sistem keamanan gadai online. Menurutnya, keamanan nasabah untuk menggadaikan barang adalah dengan melakukan transaksi di kantor gadai.

Gadai online memang mempercepat proses penggadaian, namun hal ini memiliki risiko tersendiri. Di luar negri sistem gadai yang terpercaya adalah datang langsung ke pusat pegadaian, meski gadai online juga sudah mulai menjamur. Mekanisme perlindungan konsumen menjadi tanggung jawab Pegadaian dalam mencipatakan gadai online, sehingga produk ini baru akan dikeluarkan pada tahun depan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved