Strategy

'Jalan Pintas' Menjadi Ilustrator Global Resmi Dibuka

'Jalan Pintas' Menjadi Ilustrator Global Resmi Dibuka

Profesi ilustrator animasi kini semakin dilirik anak muda Indonesia. Meski demikian, jalan panjang harus ditempuh agar bisa menjadi seorang ilustrator berkelas global. Namun, kini kesempatan emas telah dibentangkan Wedge Holdings. Perusahaan penerbitan buku, komik dan game asal Tokyo, Jepang itu membuka ‘jalan pintas’ untuk melejitkan karir seorang ilustrator ke pentas internasional. Ya, perusahaan dengan penjualan tahunan sebesar USD 2,5 miliar itu menggelar kontes ilustrasi Illustrator Contest Asia. Ajang pencarian bakat ilustrasi itu sendiri digelar di empat negara Asia sekaligus, yakni Mongolia, Thailand, Vietnam dan Indonesia yang akan mencari dua orang pemenang dari masing-masing negara tersebut.

Tatsuya Konoshita (berjas cokelat) berfoto bersama sebagian anggota dewan juri.

Proses pendaftaran kontes tersebut telah dimulai sejak 13 Mei 2017 melalui situs resminya http://brain-navi.asia/acv/, dan peresmian pembukaan lomba diselenggarakan pada tanggal 16 Mei 2017 kemarin di Hotel Borobudur Jakarta. “Lomba ini bertemakan The Gate to The World for Asian Talents yang bertujuan untuk menemukan kreator dari tiap negara, dan mempromosikan para talenta tersebut ke panggung dunia,” ujar CEO dan Representative Managing Director Wedge Holdings, Tatsuya Konoshita.

Ganjaran yang disediakan Wedge Holdings untuk kreator yang berhasil menjadi pemenang akan mendapat kesempatan untuk mempertunjukkan karyanya di Jepang dan negara lain, dan juga kesempatan mendapat kontrak manajemen eksklusif untuk kegiatan promosi sebagai kreator di tingkat dunia. “Dengan pengalaman kami yang panjang di dunia industri konten dan kinerja kami di tiap negara di Asia, diawali dengan ilustrasi, kami akan terus mencari bakat-bakat terpendam dari seluruh wilayah di Asia,” imbuh Konoshita.

Proses seleksi pemenangnya sendiri dilakukan dengan dua cara, voting dari para pengunjung situs http://brain-navi.asia/acv/ dan penilaian para juri. Dewan juri kontes ilustrasi yang digelar perdana ini mencakup para ilustrator dan komikus ternama seperti Akira Itou dari Jepang, Chris Lie dari Indonesia, Can Tieu Hy dari Vietnam, Nambaral Erdenebayar dari Mongolia, Anan Thitakom dari Thailand dan Can Tieu Hy dari Vietnam.

Chris Lie, memaparkan, pemenang akan dipilih berdasarkan kriteria visual, komposisi, kualitas teknis serta konsep. “Yang paling penting konsepnya, apakah dia mampu menerjemahkan tema secara unik,” ujar Chris yang pernah memenangkan juara pertama dari Street Fighter IV Cover Illustration Competition dan sejak tahun 2005 bertanggung jawab untuk manga, toys design dan consept art dari karya-karya terkenal seperti GI Joe, Amazing Spiderman, Transformer dan Marvel Ultimate Alliance 2.

Chris Lie pun sempat memberi wejangan kepada para peminat kontes. “Setiap negara punya ciri khas masing-masing, termasuk Indonesia. Indonesia dengan kekayaaan budayanya yang sangat melimpah maka kita bisa menghasilkan karya yang lebih unik,” paparnya.

Pengumuman hasil seleksi kontes ini akan dikeluarkan pertama kali pada 31 Juli mendatang dan karya pemenang akan dipamerkan pada tahun 2018. Konoshita sendiri menjanjikan pihaknya akan memberikan tiga manfaat utama dengan kontes ini. Yakni pertama dengan membuka lapangan pekerjaan bagi para ilustrator. Kedua melakukan promosi atas karya ilustrator pemenang kontes ke berbagai negara dan membawa pemenangnya mengenal berbagai budaya di dunia sehingga dapat memperkaya karya-karya mereka. Terakhir menciptakan Asia Creator’s Village yang akan menjadi sebuah wadah bagi para ilustrator dalam meningkatkan kemampuan ilustrasi mereka.

Konoshita meyakini bahwa ilustrator hebat selanjutnya akan muncul dari Asia. Karena itu pihaknya menggelar kontes ini di keempat negara tersebut. Selain itu dirinya percaya bahwa pasar animasi global akan terus membesar. Meski tidak memiliki data pasti, tapi dirinya memperkirakan pasar animasi global tidak lebih kecil dari nilai PDB Indonesia. “Saya perkirakan pasar animasi masih akan tumbuh 5-7 kali lipat dalam 10 tahun mendatang Sebagai contoh, penjualan trading card Card Fight Vanguard karya Akira Itou saja terjual USD 1,2 miliar khusus di Jepang pada tahun 2016. Selain itu tahun 2016 lalu film animasi Jepang berhasil meraih penjualan tiket tertinggi di bioskop Jepang, mengalahkan film Hollywood, jadi saya yakin pasar animasi potensi bertumbuhnya masih sangat besar,” tegas Konoshita.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved