Management Strategy zkumparan

Perkuat GCG, BRI Finance Ciptakan 5 Nilai Baru

Wisto Prihadi, Diretur Utama BRI Finance. (Foto: Prio Santoso SWA)

Guna memperkuat posisi di industri keuangan Indonesia, PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) merumuskan kembali nilai serta budaya kerja yang dimilikinya.

Perubahan ini dilakukan seiring dengan peralihan saham, di mana pada 2016 lalu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Yayasan Kesejahteraan Pekerja Bank Rakyat Indonesia membeli saham BTMU-BRI Finance dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd, Jepang.

Sejak saat itu, kepemilikan saham BRI Finance resmi dimiliki Bank BRI sebesar 99% dan Yayasan Kesejahteraan Pekerja Bank Rakyat Indonesia sebesar 1%. Perubahan ini juga menjadikan BRI Finance sebagai bagian dari jasa keuangan terintegrasi dan jaringan keuangan terbesar Bank BRI.

“Awalnya kami memiliki 6 nilai perusahaan yakni bersinergi, respek, integritas, fokus, optimis, dan komitmen. Sementara di 2019, kami sepakat yang dibantu konsultan mengubahnya menjadi 5 nilai yakni kepercayaan (trust), integritas, customer centric, inovasi, dan kerja sama tim. Kelima nilai ini kami anggap sesuai dengan policy kami saat ini,” ujar Wisto Prihadi, Diretur Utama BRI Finance.

Dalam menentukan kelima nilai itu, Wisto mengatakan, pihaknya melakukan survei baik di level pimpinan atau pekerja untuk mengetahui apa yang dibutuhkan mereka agar BRI Finance bisa berkembang. Setelah itu, kepala cabang, group head, kepala divisi, sampai level direksi dan komisaris hadir melakukan kajian survei tersebut untuk menentukan apakah 6 nilai sebelumnya akan berubah seiring dengan masuknya hasil rekrutmen. “Pada saat itu leader-leader membentuk 5 nilai baru dengan tidak mengubah visi dan misinya,” tambahnya.

Wisto menjelaskan, nilai trust dimaksudkan untuk membangun kepercayaan yang timbal balik antara atasan dan bawahan, mitra kerja, pelanggan, akan keberadaan dan kualitas perusahaan. Perusahaan juga telah menyiapkan perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk seluruh karyawan. Kedua integritas, artinya keselarasan pikiran dan perbuatan dalam mengimplementasikan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan profesionalisme.

Kemudian customer centric, yakni mampu memahami dan melayani kebutuhan nasabah dan stakeholder. Adapun untuk menghadapi perubahan saat ini adalah inovasi, yaitu mendayagunakan seluruh kemampuan untuk menghasilkan produk dan layanan terbaik bagi nasabah dan perusahaan. Terakhir, team work yakni bekerja secara kolaboratif, efektif, efisien, untuk mencapai tujuan perusahaan.

“Kami sudah mensosialisasikan nilai-nilai ini dan dalam waktu dekat kami juga sudah punya agen-agen perubahan. Seluruh agen perubahan dari seluruh Indonesia sudah kami kumpulkan di Jakarta untuk kami bimbing mengenai perilaku-perilaku yang harus dilakukan oleh change leader. Dua minggu lagi, kami akan panggil change agent, mereka adalah orang-orang terpilih di masing-masing departmen untuk menjadi bagian dari agen-agen perubahan di perusahaan dan dapat menularkan ke karyawan lainnya,” kata Wisto.

Dengan cara-cara tersebut, Wisto berharap dapat mengkosolidasikan seluruh karyawan dengan hasil yang baik. Sebagai informasi, pada 2018, aset Rp 3,6 triliun atau meningkat 37,8% dibandingkan tahun 2017. Adapun laba bersih Rp 63 miliar atau tumbuh 24,8% dari tahun sebelumnya. Untuk menunjang pemasaran di tahun 2018, perusahaan membuka 9 kantor pemasaran sehingga jumlah kantor menjadi 1 kantor pusat, 4 kantor cabang, dan 16 kantor pemasaran.

Adapun produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan yang semula hanya pembiayaan alat berat, pembiayaan mesin produksi, pembiayaan modal kerja. Di 2018, berkembang menjadi pembiayaan kendaraan bermotor baru dan bekas, pembiayaan alat berat, pembiayaan mesin produksi, pembiayaan multiguna, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan sewa operasional.

Editor: Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved