Management Strategy

Prima Handphone Garap E-Commerce

Prima Handphone Garap E-Commerce

Bisnis pulsa tak ada matinya. Prima Multi Usaha Indonesia (Prima Handphone) telah merasakannya sejak berdiri tahun 1998. Omset distributor XL ini tumbuh 40% sepanjang tahun 2015 menjadi Rp 1,7 triliun. Untuk meningkatkan omset, perseroan tak hanya menggarap toko HP dan toko voucher.

“Kami mencari terobosan bagaimana meningkatkan value di suatu wilayah. Misal, kios rokok, sembako, dan rumah makan mulai kami arahkan untuk menjual voucher (pulsa) juga,” kata Rudy Susanto Wijaya, CEO Prima Handphone.

Dengan begitu, perseroan bisa menciptakan pasar sekaligus memperluas wilayah. Terobosan ini sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir. Saat ini, kontribusi penjualan dari warung rokok, sembako, dan rumah makan masih sangat kecil, sekitar 5% dari total penjualan.

Terobosan lainnya adalah mulai menggarap pasar e-commerce dan digital. Penjualan pulsa online kian marak seiring keterbatasan waktu dan tingkat kemacetan di kota-kota besar yang semakin parah.

Rudy Susanto Wijaya, CEO Prima Handphone.

Rudy Susanto Wijaya, CEO Prima Handphone.

Orang-orang kini bisa dengan mudah membeli pulsa lewat mesin ATM bank maupun e-banking. Pasar seluler semakin besar karena setiap orang tidak hanya punya satu ponsel. “Saat ini, orang-orang punya dua ponsel dan berbeda operator. Itu peluang besar buat kami,” katanya.

Prima Handphone juga mengembangkan wilayah untuk menggenjot pendapatan. Jika kinerja bagus, perseroan punya kesempatan untuk mengembangkan wilayah lebih luas lagi. Sepanjang tahun lalu, omset tumbuh 40% seiring perluasan wilayah.

“Wilayah kami mayoritas di Jawa Barat seperti Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, Purwakarta, Majalengka, Kuningan. Ada juga di Brebes, Tegal, Pekanbaru, Pulau Batam, Bintan. Kami juga menggarap Natuna,” katanya.

Perseroan juga gencar mempromosikan paket data seiring menurunnya penggunaan sms atau bertelepon seiring pesatnya perkembangan internet. Kebijakan ini diterapkan di kota-kota besar seperti Jakarta. Namun, pelanggan di wilayah pedesaan umumnya masih menggunakan sms dan voice.

Tak hanya untuk pelanggan individu, Prima Handphone juga agresif menggarap pelanggan korporasi. Misalnya di Cirebon khusus untuk para distributor Mayora dijadikan komunitas XL. Mereka dan keluarganya bebas telpon ke anggota sesama komunitas.

“Saat ini, kami sudah punya ratusan pelanggan corporate dengan total anggota mungkin sekitar puluhan ribu. Tapi, kontribusi dari B2B ini masih sangat kecil, sekitar 2%. Tapi, saya yakin akan terus tumbuh,” ujarnya. (Reportase: Nerissa Arviana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved