Marketing Technology Strategy

RetailNext Gandeng RPS Garap Pasar IT Ritel Indonesia

RetailNext Gandeng RPS Garap Pasar IT Ritel Indonesia

Lawatan Presiden Joko Widodo dalam digital visit ke Silicon Valley, bulan Februari 2016 direspons antusias oleh pelaku bisnis technology information (IT) di Indonesia dan negara yang dipimpin Presiden Barrack Obama itu. Salah satunya RetailNext, perusahaan pengembang IT global yang bermarkas di Silicon Valley, tergiur menggarap pasar Indonesia. Alhasil, RetailNext ekspansi ke negara kita dengan menggandeng mitra bisnis lokal, yaitu PT Relindo Prima Solusitama (RPS). “Kami masuk ke pasar Indonesia, karena potensinya sanagt besar,” ucap Alexei Agratchev, CEO RetailNext.

Mengapa RetailNext memilih RPS sebagai mitra bisnis di Indonesia? “PT Relindo Prima Solusitama reputasinya bagus. RPS tidak hanya dikenal sebagai penyedia jasa software retail, tapi produk dan layanannya komprehensif dan fokus menggarap ritel. Ada software, hardware, maintenance, riset perilaku konsumen dan training,” jelas Agratchev yang menyempatkan diri datang ke Jakarta untuk menemui sejumlah pebisnis ritel Indonesia dan petinggi pengelola mal di Tanah Air dalam acara “Breakfast Roundtable” di Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan (1/4).

(kanan) CEO PT Relindo Prima Solusitama, Andreas Nawawi,

(kanan) CEO PT Relindo Prima Solusitama, Andreas Kartawinata

RPS mengawali bisnisnya sejak 5 tahun lalu dan dibesut oleh Andreas Kartawinata, yang juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Relindo Prima Solusitama. Bidang usaha yang digeluti adalah memenuhi kebutuhan pasar industri ritel dan manajemen properti.

“Kami mengelola sejumlah mal di beberapa kota, seperti Pekanbaru, Medan, Balikpapan dan dua mal di Jakarta. Total karyawan mencapai ratusan, tapi untuk yang berada di kantor pusat RPS sekitar 15 orang,” jelas Andreas yang pernah bekerja puluhan tahun di industri properti di Lippo Group dan Sinar Mas Land.

Andreas mengklaim, bisnis RPS itu unik dan tidak ada yang bersaing head to head. Pasalnya, RPS menawarkan jasa dan produk yang komperhensif. “Ilmu tentang survei perilaku konsumen di perusahaan ritel itu langka. Dan kebetulan saya paham serta menggabungkan pengalaman kerja di perusahaan properti puluhan tahun, menjadi inspirasi saya mendirikan usaha RPS ini,” jelas pria berkulit putih tersebut.

Menurut Andreas, akhir-akhir persaingan bisnis ritel offline dan online sangat ketat. Untuk ritel online gampang sekali mendeteksi atau menganalisa perubahan perilaku konsumen dalam berbelanja. Namun, untuk ritel offlie susah untuk memahami perilaku konsumennya. Nah, celah bisnis inilah yang digarap RetailNext dengan menghadirkan aplikasi berplatform analitik dalam mengoptimalisasi kinerja industri ritel.

Produk sistem informasi yang dibangun RetaiNext berguna bagi pelaku industri ritel (pertokoan ritel maupun pusat perbelanjaan) di Indonesia, untuk mengembangkan bisnisnya melalui platform analitik yang mencakup analisa jumlah pelanggan (shopper), kebiasaan pelanggan, berapa lama waktu pelanggan menghabiskan waktu melihat-lihat sebelum membeli, hingga menganalisa trafik (lalu lintas) calon pembeli pada jam-jam tertentu.

Kini, pelaku industri ritel dapat menganalisa berapa jumlah trafik dan karakteristik dari konsumen dengan memanfaatkan teknologi digital berupa aplikasi atau software yang diciptakan. “Tapi, dari semua brand aplikasi/software yang ada, cuma RetailNext yang secara komprehensif mampu menganalisa jumlah pelanggan (shopper) dan perilaku berbelanjanya,” dia menegaskan.

Yang membedakan RetailNext dengan kompetitor adalah menggunakan berbagai sensor, video, kamera CCTV, bluetooth dari pergerakan konsumen sejak awal menginjakkan kaki di pintu masuk, lalu rak mana saja yang dituju, jender dan perkiraan umur konsumen, hingga barang-barang apa yang dibeli.

“Secara global, pemakaian platform analitik retail telah meningkat secara eksponensial. Perusahaan ritel di seluruh dunia paham betul akan besarnya keuntungan yang dapat mereka peroleh dengan melakukan analisa mendalam terhdap pelanggan dan kebiasaan belanja mereka. Pebisnis ritel di Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk melakukan hal tersebut demi meraup pasar global dan menjadi pembeda dengan pesaing,” Bridget Johns, Head of Marketing and Customer Experience RetailNext, menambahkan.

Segmen pasar yang dibidik RetailNext adalah asemua segmen ritel, baik toko ukuran besar maupun kecil dengan cara sewa/rental. Besarnya biaya tergantung besar kecilnya luas toko dan jenis analitik apa yang dikehendaki oleh kastemer. Rata-rata konsumen membayar sewa Rp3 juta hingga Rp5 juta per bulan tergantung sampai berapa lama mas sewanya.

Lantas, benefit apa saja jika menggunakan software RetailNext? “Berdasarkan pengalaman yang sudah terjadi, ada peningkatan penjualan 20-25% dengan menggunkan platform analitik RetailNext,” ungkap Agratchev.

Menurut Agratchev, dirinya memerlukan waktu bertahun-tahun dan menghabiskan biaya hingga ratusan juta US$ dalam pengembangan teknologi ini. Malahan, untuk tahun 2016, dia sudah menggelontorkan investasi sekitar US$ 15 juta untuk pengembangan software RetailNext. Hasilnya, sekarang pengguna software RetailNext sudah mencapai 60 negara dan ditargetkan mencapai 90 negara d iakhir tahun 2016.

“Software RetailNext sudah tersebar di 50 negara dan digunakan 250 pelaku indsutri ritel di seluruh dunia. Untuk Indonesia kami menargetkan bisa menggandeng sebanyak 5 hingga 6 brand ritel besar hingga akhir tahun 2016. Oleh karena itu kami bangga bisa bekerja sama dengan PT Relindo Prima Solusitama yang sudah paham pasar IT di Indonesia,” jelas Agratchev.

Ke depan, baik Agratchev maupun Andreas, optimistis software RetailNext ini akan diminati oleh pelaku industri ritel Indonesia. “Sudah ada satu brand perusahaan optik yang menjadi klien kami untuk memonitor perilaku konsumen di beberapa cabang optiknya,” kata Andreas.

“Mudah-mudahan kerja sama dengan mengedepankan aspek bisnis dan alih teknologi seperti yang dilakukan RetailNext dan RPS akan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain,” ujar Agratchev berharap.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved