Management Strategy Trends zkumparan

Rifan Financindo Bidik 3 Ribu Nasabah

PT Rifan Financindo Berjangka menargetkan pertumbuhan bisnis di 2018. (Foto : Istimewa).

PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) membidik penambahan nasabah baru di tahun 2018 sebanyak 3 ribu nasabah. Rencananya, manajemen RFB ingin medongkrak volume transaksi serta mengakuisisi perusahaan berjangka dan menambah kantor cabang. Target ini diharapkan menggenjot bisnis RFB di perdagangan berjangka komoditi.

RFB pada 2017 memperoleh penambahan jumlah nasabah menjadi 2.122 nasabah, atau meningkat sebesar 30,42% dari tahun 2016. Pertumbuhan jumlah nasabah di tahun itu menjadikan jumlah total nasabah RFB di saat ini mencapai lebih dari 10 ribu nasabah. Penambahan nasabah dari cabang RFB Jakarta dan Palembang sepanjang tahun 2017 adalah sebanyak 1.038 nasabah, atau hampir 49% dari total nasabah baru RFB tahun 2017.

Jumlah nasabah baru di kantor cabang RFB Palembang di tahun lalu bertambah 399 nasabah, atau naik 120% bila dibandingkan dengan penambahan 181 nasabah baru di tahun 2016. Sementara pencapaian terbaik diraih oleh kantor pusat RFB di Axa Tower Jakarta dengan penambahan 430 nasabah baru dan volume transaksi mencapai 161.096 lot atau tumbuh sebesar 35,71% dibanding tahun 2016.

Penambahan jumlah nasabah turut mendongkrak volume transaksi. RFB mencatat total transaksi sebanyak 610.326 lot selama tahun 2017 atau tumbuh sebesar 50,51% dibandingkan tahun 2016. Transaksi di produk bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) memberikan kontribusi lebih besar yaitu sebanyak 489.370 lot dibandingkan produk multilateral yang sebanyak 120.956 lot. Pertumbuhan volume transaksi terbesar terjadi di transaksi multilateral yaitu sebesar 191% dibandingkan pertumbuhan di bilateral yang hanya 34 %.

Teddy Prasetya, Direktur Bisnis RFB, dalam keterangan tertulisnya, menyebutkan pertumbuhan nasabah baru di tahun lalu hampir menyamai rekor pencapaian tertinggi RFB di tahun 2011. RFB di tahun itu mampu menambah 2.156 nasabah baru dan total transaksi sekitar 700 ribu lot atau hampir 10% dari total volume transaksi di Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang sebanyak 7,5 juta lot di tahun 2011.

Teddy optimistis RFB di tahun ini mampu melampaui rekor kinerja tahun 2011. “Di tahun 2018 ini RFB menargetkan penambahan paling tidak 3 ribu nasabah baru dan total volume transaksi dapat melampaui 1 juta lot dalam satu tahun,” ujar Teddy di Bogor, Jawa Barat, pada akhir pekan lalu. Target itu dipandang Teddy cukup realistis yang ditopang beberapa rencana strategis yang akan dilakukan RFB di tahun ini, antara lain adalah pembukaan cabang baru di Yogyakarta, serta rencana akuisisi kantor Bestprofit Futures di Malang dan Solid Gold Berjangka di Makassar.

Menurutnya, pembukaan cabang baru di Yogyakarta dapat menggenjot potensi bisnis RFB di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta serta mengoptimalkan lagi cabang Solo dan Semarang. Demikian juga dengan Malang dan Makassar yang diharapkan dapat mendukung rencana ekspansi RFB, terutama ke wilayah timur Indonesia.

RFB bersama dengan PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau Jakarta Futures Exchange (JFX) dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), pada 2017 menyelenggarakan serangkaian edukasi dan sosialisasi di 5 kota yakni Pekanbaru, Medan, Palembang, Semarang dan Surabaya untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri PBK di Indonesia. Teddy mengungkapkan bahwa selain strategi perusahaan untuk menggenjot pertumbuhan bisnis, kegiatan sosialisasi dan edukasi RFB yang dilakukan bersama BBJ dan KBI juga berpengaruh positf mendukung perkembangan usaha RFB di tahun lalu.

Guna memuluskan rencana bisnis di tahun ini, manajemen RFB menyelanggarakan kick off meeting strategi dan rencana bisnis usaha perusahaan pada 2018 di akhir pekan lalu. Acara ini dihadiri Direktur Utama RFB, Ovide Decroli dan Direktur Bisnis RFB, Teddy Prasetya serta Direktur Utama BBJ, Stephanus Paulus Lumintang, Direktur BBJ, Donny Raymond, dan Plt Direktur Utama KBI, Fajar Wibhiyadi.

Sejalan dengan optimisme RFB dalam menghadapi tahun 2018, Direktur Utama BBJ, Stephanus menyampaikan optimisme BBJ untuk tahun 2018 yang tercermin pada target-target yang dicanangkan. Tahun 2018 BBJ akan mengeluarkan tiga kontrak baru yaitu gula kristal rafinasi, kontrak karet berjangka dan gold syariah. “Tahun 2017 lalu volume perdagangan multilateral di BBJ meningkat sebesar 23,57 persen, lebih tinggi dari target yang ditetapkan yaitu 8%. Dengan adanya 3 kontrak baru, kami menargetkan tahun 2018 untuk volume transaksi perdagangan multilateral meningkat sebesar 15% dan untuk perdagangan bilateral atau Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) ditargetkan naik sebesar 10%,” ujar Paulus. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved