Marketing Strategy

Rilis Nutrive Benecol, Kalbe Sasar 4 Juta Orang

Rilis Nutrive Benecol, Kalbe Sasar 4 Juta Orang

Benecol merupakan salah satu produk yang sudah terkenal di Finlandia sejak tahun 1995 dan sudah teruji klinis untuk penderita kolesterol. Mulai tahun 2003, PT Sanghiang Perkasa atau yang biasa dikenal Kalbe Nutritionals mulai mengembangkan produk Benecol di Indonesia dengan cara membeli bahan mentah dan memformulasikannya dengan teknologi terbaru yang diciptakan sendiri.

Setelah melalui proses panjang, Nutrive Benecol meluncur pada tahun 2010 dengan tujuan memberikan manfaat kesehatan sekaligus esensi gaya hidup di dalamnya. Hal tersebut ditunjukkan dengan pemberian edukasi kepada masyarakat tentang pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan yang bernutrisi.

Nutrive Benecol, merupakan produk Benecol pertama di dunia yang mendapatkan sertifikat halal, adalah perpaduan cairan, susu dan lemak yang disatukan dan bisa memberikan efek bagus bagi penderita kolesterol dengan cara mengonsumsinya dua kemasan setiap hari.

“Di Indonesia, kami menyasar pasar sekitar 4 juta orang. Dari beberapa penelitian, Benecol mampu menurunkan kolesterol jahat hingga 11% dalam waktu dua minggu. Riset di Indonesia, kolesterol yang relatif tinggi bisa turun hingga 13%,” kata Yunawati Gandasasmita, Head of Innovation & Development Center PT Sanghiang Perkasa.

Diny Elvirani (kedua dari kiri) Kepala Unit Bisnis Nutrisi untuk Kebutuhan Khusus PT Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals)

Diny Elvirani (kedua dari kiri) Kepala Unit Bisnis Nutrisi untuk Kebutuhan Khusus PT Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals)

Head of Business Unit Nutrition for Specialist Needs PT Sanghiang Perkasa, Diny Elvirani mengisahkan, berawal dari banyaknya jumlah penderita kolesterol di Indonesia, Kalbe melakukan inovasi mencari bahan yang tepat untuk membuat suplemen makanan yang bisa dikonsumsi beriringan dengan obat. Proyek awal sudah berlangsung sejak 2003 silam dan sempat terhenti karena beberapa faktor.

“Riset dibuka lagi tahun 2006 dan baru diluncurkan dua tahun berikutnya bersamaan pendaftaran ke BPOM untuk standarisasi. Tahun 2008, juga kami melakukan tes pasar untuk melihat kesesuaian produk. Pemasaran pada 2009 masih terbatas. Tahun 2010, baru resmi didistribusikan ke seluruh Indonesia,” ujarnya.

Kalbe Nutritionals pantas bangga karena Benecol merupakan suplemen makanan yang paling banyak diuji dan menjadi salah satu dari 30 penemuan terbesar di dunia nutrisi. Harapannya, kata Iwan S Handoko, Head of Business Development, Kalbe Nutritionals, penderita kolesterol di Tanah Air menurun. Di Amerika, sudah menjadi gaya hidup, makanan yang mengandung plasenol ini menjadi makanan pendamping.

“Cara kami berkomunikasi menggunakan 360 derajat komunikasi. Pertama adalah membangun awareness, kemudian bekerja sama dengan dokter melakukan endorsement, dan terakhir melakukan pengalaman pasar dengan konsumen melalui checking dan sampling,” ujarnya.

Inovasi membuat Kalbe sukses mereguk kenaikan penjualan. Pada tahun 2011, nilai penjualan mencapai Rp17,5 miliar. Setahun berselang, angkanya naik menjadi Rp27 miliar dan di tahun 2013 mencapai Rp45 miliar. “Tahun ini, target penjualan kami tumbuh 30%. Kedepannya, mudah-mudahan bisa dua kali lipatnya,” kata Yunawati. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved