Strategy

Sayembara Desain Bandara Tingkatkan Pariwisata

Sayembara Desain Bandara Tingkatkan Pariwisata

“Kaitan antara arsitektur dengan pariwisata memang tidak langsung, tetapi sangat berperan dalam memberikan nilai tambah pada dunia pariwisata. Estetika desain dan kualitas dari hotel, resor, museum, galeri, dan bangunan publik lainnya adalah faktor-faktor penting yang memengaruhi wisatawan berkunjung ke Indonesia,” kata Menteri Pariwisata, Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc.

Menurutnya, sebagai upaya menjaga kearifan budaya lokal Indonesia, perlu dilakukan langkah melestarikan dan mengembangkan desain arsitektur pada bangunan dan infrasturktur. Selain itu, dapat melahirkan ikon-ikon desain yang menjadi daya tarik wisatawan luar negeri, dengan tetap menonjolkan identitas budaya lokal.

Desain Bandara (Sumber: bandaraonline.com)

Desain Bandara (Sumber: bandaraonline.com)

Pendapat di atas memang sebagai bentuk dukungan terhadap program kementerian pariwisata yang ditargetkan oleh Presiden Joko Widodo.

Jokowi menargetkan sampai tahun 2019, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesa mencapai 20 juta. Target ini meningkat dua kali lipat dari tahun 2014 lalu. Artinya sektor pariwisata di Indonesia harus tumbuh sekitar 16 persen per tahun.

Untuk mewujudkan target tersebut, Kementerian Pariwisata merealisasikan market share arsitektur menjadi 4% di tahun 2019, mendorong ditetapkannya ciri/identitas arsitektur nusantara, memfasilitasi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) secara online, dan mengajak pengusaha lokal (stakeholders) sebagai lokomotif pengembangan bisnis desain dan arsitektur nusantara.

“Ide kreatif dari para arsitek sangat diharapkan bisa memberikan kontribusi nilai tambah dengan merancang ikon desain arsitektur dan keindahan estetika kawasan dengan desain – desain untuk kawasan yang akan dikembangkan ini. Ikon yang mampu mengikuti tuntutan modern, namun tidak meninggalkan keunikan dan kearifan lokal budaya setempat,” ungkapnya.

Menyambut baik program pemerintah, PT Propan Raya dan Kementrian Perhubungan RI bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata RI dan Badan Ekonomi Kreatif RI serta didukung penuh oleh IAI (Ikatan Arsitek Indonesia), HDII (Himpunan Desainer Interior Indonesia), INIAS Resourse Center, GBCI (Green Building Indonesia) dan Rumah Asuh, mengadakan Sayembara Desain Arsitektur Nusantara 3 – 2015, sebagai trilogi Sayembara Arsitektur Nusantara, kali ini mengambil tema “Desain Bandar Udara Nusantara”.

“Kenapa bandara? Kondisi terminal penumpang di bandara menurut saya belum memiliki ciri arsitektur yang menggambarkan budaya Indonesia. Ya dengan adanya sayembara ini, mungkin dapat menajdi stimulator dan membangun kreativitas, serta potensi para penggiat arsitektur untuk menghasilkan karya desain yang membantu melestarikan apa yang bisa disebut arsitektur nusantara,” kata Yuwono Imanto, Direktur Marketing PT Propan Raya.

Pada acara Malam Nusantara 3 tahun 2015, disampaikan gambaran kondisi Bandara Mali, Alor. Bandara yang mempunyai Luas Terminal Penumpang 650 m2 dan jumlah penumpang tahunan adalah 55.543 orang/tahun ini akan dibangun sevata bertahap.

Hal ini sesuai dengan Studi Rencana Induk Bandar Udara Mali, Alor tahun 2013, bahwa Bandara Mali Alor direncanakan dapat menampung 109.000 penumpang per tahun dan 216 penumpang pada jam sibuk dengan luasan terminal tahap ultimate 4.000 m2. Sehingga melalui desain dalam sayembara ini diharapkan terminal penumpang dapat diimplementasikan dalam waktu 2 – 5 tahun kedepan dengan konsep bangunan yang berkembang.

Andra Matin, salah satu arsitek yang mendesain Bandara Banyuwangi dan juri Sayembara Desain Bandar Udara Nusantara menambahkan, “Melalui Sayembara Desain Bandar Udara Nusantara 2015, diharapkan akan menjadi momentum untuk menginspirasi para arsitek dan pengelola bandara dan pariwisata Indonesia, bahwa bandara terutama di daerah destinasi wisata bisa menjadi daya tarik sebagai gerbang masuknya wisatawan manca- negara ke Indonesia.”

Melalui sayembara ini, diharapkan akan muncul karya-karya desain bangunan dan infrastuktur yang dapat mengenalkan budaya Indonesia dan memiliki kontribusi terhadap peningkatan devisa negara. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved