Marketing Strategy

Sertifikasi Halal Dongkrak Penjualan Unilever Indonesia

Sancoyo Antarikso (kanan) Governance and Corporate Affairs Director & Corporate Secretary

Sancoyo Antarikso (kanan) Governance and Corporate Affairs Director & Corporate Secretary

Sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, produk halal menjadi sesuatu yang amat penting. Gaya hidup yang terus berubah membuat banyak penduduk muslim semakin menyadari pentingnya produk-produk berlabel halal.

Dari 250 juta lebih penduduk Indonesia, sebesar 23% di antaranya merupakan penduduk muslim, tak heran bila kini mulai banyak muncul produk yang memiliki label halal. Pada tahun 2012 hanya ada 5 sertifikat halal yang dikeluarkan untuk 80 produk. Pada tahun 2016 ada 87 sertifikat yang dikeluarkan untuk 4.961 produk.

Sertifikat halal menjadi salah satu ornamen penting dalam memasuki pasar Indonesia. Hal ini diakui oleh Sancoyo Antarikso, Governance and Corporate Affairs Director &Corporate Secretary Unilever Indonesia. “Konsumen kami kebanyakan muslim, supaya mereka merasa aman dan nyaman saat menggunakan produk kami, maka label halal akan sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Selain label halal Unilever juga berfokus apda sertifikasi halal sejak tahun 1994 dan diterapkan secara bertahap. Saat ini ada 8 pabrik Unilever yang sudah memiliki sertifikasi halal, seperti pabrik pasta gigi, pabrik sabun batang, pabrik Dove, pabrik home and personal care liquid, pabrik personal care/skin, pabrik ice cream, pabrik food margarine, dan pabrik foods tea.

Sertifikasi ini diperoleh setelah melalui banyak proses, salah satunya dengan mengajak serta mitra, para pemasok, dan pabrik pihak ketiga agar menggunakan produk dengan persyaratan halal baik untuk bahan baku maupun produk jadi. Ketentuan ini dilakukan agar produk yang digunakan mengikuti ketentuan halal baik dari hulu maupun ke hilirnya.

Semua fasilitas dan peralatan yang ada di dalam pabrik juga harus dijaga dengan baik agar bisa memproduksi dan menyimpan barang yang sesuai dengan ketentuan halal. Setiap produk pun harus bisa ditelusuri kembali sehingga apabila ada kekurangan atau kesalahan pada produk bisa ditelusuri dengan cepat.

Untuk itu Unilever sengaja membuat Tim Manajemen Halal yang diketuai oleh Sancoyo sendiri. Tim ini bertugas untuk memastikan bahwa pabrik dan produk Unilever sudah memenuhi persayaratan halal yang ditentukan oleh MUI. Bagi Sancoyo, kriteria sistem jaminan halal yang ditetapkan LPPOM MUI sama dengan sistem manajamen pabrik yang baik, sehingga produk yang dihasilkan tentunya memiliki jaminan kualitas.

Sistem dan sertifikat halal juga mampu meningkatkan pertumbuhan bisnis. Pada kuartal pertama tahun 2016, Unilever Indonesia secara bisnis mampu tumbuh sebesar 6.1% dan naik menjadi Rp 9,98 triliun dari Rp 9,41 triliun di kuartal yang sama.

Ke depannya, dia berharap bisa memiliki sertifikat dan sistem halal untuk seluruh pabrik Unilever, mengingat 99% pabrik Unilever berada di Indonesia. Tahun 2016, pabrik home care powder ditargetkan untuk mendapat status halal. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved