Marketing Strategy zkumparan

So Good Tingkatkan Awareness Konsumen dengan Logo Baru

(Ki-ka) Soegiono, Head of Marketing & New Business Development So Good (ke-2), Andi Prasetyo Head of Japfa Foundation (ke-3) dan Maria Harfanti, Duta Gizi Japfa Foundation (ke-4)

Memasuki 2018, PT So Good Food memperkenalkan logo baru dengan makna mendalam, terutama menunjukkan imej bahwa produk-produknya berkualitas tinggi.

Sejak digunakan pada 1999, logo So Good baru diperbaharui sekarang. Untuk meningkatkan awareness konsumen akan perubahan logonya ini, kampanye menyeluruh dilancarkan sejak awal tahun ini.

Menurut Soegiono, Head of Marketing & New Business Development PT So Good Food, peluncuran logo dan kemasan baru ini dengan tujuan untuk makin menguatkan imej merek ini di mata konsumen sebagai produk berkualitas. “Logo baru ini lebih fresh, kami persembahkan untuk pelanggan setia keluarga Indonesia, serta para ahli yang selalu menginspirasi kami untuk terus memproduksi produk-produk yang mengandung protein berkualitas praktis dan lezat,” jelasnya di Restoran The Hook , Jalan Suryo ,Jakarta (27/02/2018).

Soegiono menjelaskan, logo lama yang berbentuk kotak dengan sentuhan biru tua dan hijau tidak diubah pada logo baru ini. Sebab, sudah sekian lama diterima oleh konsumen yang bermakna kualitas yang baik. Logo lama ini dipertajam dengan diberikan lingkaran berwarna emas, yang melambangkan kepercayaan. Jadi makna keseluruhan dari lingkaran emas ini adalah So Good selalu ingin menjaga kualitas dan terpercaya.

Kemudian, antara lingkaran emas dan logo kotak so Good terdapat background warna hijau yang memiliki arti fresh & natural. Makna warna hijau pada logo baru menunjukkan makna pembaharuan yang segar dan dinamis untuk setiap inovasi yang diciptakan. “Maka itu, kami sudah menyiapkan varian dan produk baru tahun ini,” katanya tanpa mau menyebut ada berapa inovasi produk terbaru yang akan dikeluarkan. Soegiono menyebut saat ini ada 45 varian produk So Good, ada beberapa varian untuk anak-anak juga salah satunya varian alfabet.

Lalu, simbol-simbol yang terdapat dalam lingkaran warna hijau logo baru So Good, bermakna, merek ini terinspirasi oleh para ahli gizi dalam menciptakan produk-produk berprotein baik dan berkualitas. Simbol-simbol yang terlihat dalam logo baru tersebut di antaranya berupa siimbol sumber protein ayam, daging, ikan, udang, juga telur yang sangat dibutuhkan tubuh untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang hari-hari.

Simbol ahli yang menginspirasi berupa topi chef dan alat masak, simbol ini bermakna So Good adalah ahlinya dalam memberikan pengalaman gizi kuliner protein hewani yang seimbang. Lalu ada simbol senyum dan jempol, yang menandakan rasa puas, senang dan bahagia dari para pelanggan So Good, karena produknya berprotein, berkualitas dan lezat.

Tagline So Good pun berubah, semula “So Good is Very Good”, menjadi “Lebih Baik So Good”. Tagline baru ini, dikatakan Soegiono, menjelaskan selain menggunakan bahasa Indonesia juga menunjukkan kualitas lebih lagi melalui kebaikan dan kelezatan protein hewani yang dihadirkan dalam produk-produk So Good. “Kita harus bangga dengan bahasa Indonesia, dengan slogan baru ini,” imbuhnya.

Menurutnya, perubahan ini dilakukan bertahap sudah sejak November tahun lalu, targetnya pada April-Mei semua produk So Good sudah berganti dengan logo, kemasan dan tagline baru itu. “Kami dress up, sudah dilakukan di seluruh gerai ritel, memberikan sample selling juga untuk memperkuat awareness ke konsumen,” terangnya. Dengan semangat baru ini, So Good akan lebih banyak varian dan produk baru serta kemasan lebih ekonomis.

“Untuk kemasan ekonomis, kami sudah keluarkan kemasan 200 gram untuk beberapa SKU, tapi itu dijual khusus di minimarket. Ini untuk menangkap perubahan perilaku konsumen yang kini makin cerdas dalam pengeluaran, kalau keluarganya kecil, buat apa beli kemasan besar,” katanya.

Soegiono meyakini dalam membangun imej bahwa So Good menyediakan produk terbaik dalam setiap variannya, tidak cukup slogan dan logo bagus saja. Tapi dibuktikan dengan kualitas terbaik yang benar-benar dirasakan konsumen terutama untuk produk makanan olahan dari daging. “Kami ingin menjadi ahli yang menginspirasi untuk produk olahan hewani. So Good saat ini ada di 3 besar untuk frozeen food category. Tentu saja dari perubahan ini kami berharap peningkatan pertumbuhan penjualan, saya tidak bisa sebutkan angka detilnya, diharapkan di atas inflasi pertumbuhan tahun ini. Kalau tahun lalu sama dengan angka inflasi,” paparnya.

Ia menjelaskan untuk produk olahan hewani, masih didominasi produk curah. Pertumbuhannya bisa double digit. “Maka itu, penting bagi kami mengedukasi pentingnya kualitas produk olahan ini,” imbuhnya. Upaya itu dilakukan seiring dengan perubahan ini, melalui kampanye dengan Pirimg Protein sesuai dengan logonya kampanye gizi seimbang,” jelasnya.

Salah satunya dengan memberikan hadiah langsung berupa piring protein di kanal ritel modern terutama untuk pembelian 400 gram produk-produk So Good. Selain itu, kampanye digital melalui akun-akun media sosial So Good. “Kami tidak membuat TVC untuk perubahan ini,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Andi Prasetyo, Head of Japfa Foundation , menjelaskan Yayasan Japfa mendukung kampanye ini melalui program edukasi dan sosialisasi hidup sehat dengan gizi seimbang yang dijalankan untuk masyarakat. Juga, menerapkan inisiatif advokasi untuk mendukung dan mempertahankan peningkatan nutrisi dan kesehatan dasar seperti melek nutrisi keluarga. Juga, membangun kesadaran melalui media sosial, dan inovasi terkait lainnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved