Strategy

Strategi Amartha Hadapi Gejolak Ekonomi di 2023

Amartha
CEO Amartha, Andi Taufan Garuda saat mengunjungi mitra UMKM yang menggeluti kerajinan sepatu kulit di daerah Banten, Jawa Barat. (Dok. Amartha)

Di tengah isu resesi dan pelemahan ekonomi global di tahun 2023, Amartha sebagai perusahaan teknologi keuangan inklusif justru melihat adanya potensik turut menopang ekonomi grassroots dan mempercepat pemulihan pascapandemi.

Menurut Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri dan CEO Amartha, tantangan ekonomi makro mungkin memberi dampak yang cukup signifikan bagi berbagai sektor usaha skala besar. Namun, sektor UMKM justru memiliki resiliensi yang kuat di tengah tantangan ekonomi global.

“Pangsa pasar UMKM umumnya berskala lokal sehingga performanya bisa lebih stabil. Ini pula yang membuat mitra perbankan yakin untuk mendiversifikasikan portofolionya ke sektor UMKM lewat Amartha,” ujarnya, Senin (09/01/2023).

Berdasarkan laporan Sustainability Report 2021, mitra UMKM Amartha berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 37,5%, jauh lebih besar dibanding angka inflasi tahun 2022 yang berkisar di angka 5%.

“Dengan peningkatan pendapatan tersebut, mitra UMKM memiliki ketahanan yang cukup kuat dalam menghadapi gejolak ekonomi. Namun, tetap dibutuhkan intervensi dari berbagai pihak untuk menguatkan UMKM, mulai dari penyediaan akses modal usaha, edukasi literasi keuangan dan digital, serta program pendampingan usaha,” lanjut Taufan.

Baca juga: Amartha, HRD Mendukung Bisnis Ciptakan SDM Berkualitas

Di tahun 2023 ini, perusahaan masih akan terus menjalin kolaborasi dengan berbagai stakeholder sebagai strategi untuk terus bertumbuh. Layanan keuangan inklusif dari Amartha sudah semakin komprehensif, mulai dari layanan marketplace untuk menyalurkan modal usaha bagi UMKM, layanan credit decisioning solution yakni Ascore.ai, layanan keuangan digital bagi UMKM yaitu Amartha+, dan layanan yang menargetkan segmen B2B seperti mitra perbankan maupun sektor lainnya.

Dengan layanan keuangan inklusif yang terintegrasi ini, Taufan optimistis dapat memanfaatkan peluang yang ada dan terus memperluas jangkauan ke seluruh pelosok Negeri.

Adapun secara kumulatif microfinance marketplace ini telah menyalurkan modal usaha senilai lebih dari Rp10 triliun hingga 31 Desember 2022. Modal usaha disalurkan kepada lebih dari 1,4 juta pelaku usaha ultra mikro yang tersebar di seluruh wilayah operasional Amartha. Dengan jumlah penyaluran ini, Amartha juga berhasil mempertahankan kualitas pinjaman dengan perolehan NPL di bawah 0,5%.

Taufan menyebut, pencapaian ini merupakan hasil kolaborasi strategis dengan berbagai stakeholder, mulai dari perbankan hingga kerja sama embedded finance dengan platform teknologi seperti eFishery. “Kolaborasi seperti inilah yang menjadi kunci pertumbuhan bagi kami supaya dapat terus mengakselerasi inklusi keuangan bagi segmen yang lebih masif di masa yang akan datang,” tuturnya.

Performa Amartha di tahun 2022 juga tercatat tumbuh signifikan dan profitable. Lebih dari Rp4,7 triliun berhasil disalurkan sepanjang tahun 2022, tumbuh 93% (YoY) atau hampir 2x lipat dari yang sebelumnya mencapai 2,4 triliun rupiah. Penyaluran modal ini didominasi oleh dukungan pendanaan dari 24 mitra perbankan dengan total penyaluran sekitar Rp3 triliun atau 60% lebih dari total sumber dana.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved