Marketing Strategy

Strategi Gurita Bedak Herocyn

Strategi Gurita Bedak Herocyn

Di antara merek-merek lokal dari daerah, merek bedak Herocyn yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur, merupakan salah satu yang menonjol. Penyebaran produknya pun bukan lagi hanya di sekitar Surabaya atau Provinsi Jawa Timur, melainkan sudah menasional.

Dari segi branding, Herocyn juga cukup berhasil membangun brand awareness. Di kalangan ibu-ibu, bila anaknya mengalami gangguan pada kulit, semisal biang keringat atau gatal-gatal, bedak Herocyn biasanya menjadi pilihan nomor satu. “Kami sudah berhasil menjadi top of mind. Banyak yang setia pada produk kami dan tetap menjadikan Herocyn sebagai pilihan orang ketika mengalami gatal dan biang keringat,” kata Panjang Gunawan, Direktur Pemasaran PT Coronet Crown, perusahaan yang memproduksi Herocyn.Herocyn

Bisnis bedak Herocyn dibangun oleh Singgih Gunawan (almarhum) tahun 1960-an sebagai usaha rumahan. Produknya mulai digarap lebih serius tahun 1970-an dan sudah cukup dikenal di daerah asalnya. “Tahun 1980-an bisnis kami mulai berkembang, dan Herocyn memasuki pasar secara nasional,” ungkap Panjang, generasi penerus bisnis keluarga ini.

Menurut Panjang, bisnis Coronet/Herocyn bisa bertahan karena secara filosofis ada wisdom dari pendiri yang selalu ditanamkan ke para staf dan karyawan, yakni membangun kerja sama yang jujur, serta merangkul dan memanusiakan semua pihak yang terkait.

Sementara dari strategi, ada cara unik yang dijalankan Coronet dalam membesarkan pasar Herocyn. Panjang menyebutnya sebagai “strategi gurita”. Maksudnya, pihaknya lebih dulu menggarap kawasan periferal (daerah pinggiran), baru kemudian menuju kawasan urban/kota besar. “Karena dana promosi kami kan terbatas,” ujar Panjang menyebutkan alasan lainnya.

Agar strategi pemasaran tersebut berjalan, Coronet menggandeng para agennya yang sekarang ini telah tersebar di berbagai daerah. “Menurut kami, strategi ini cukup efektif, karena kami mampu menanamkan merek kami sebagai bedak gatal pilihan,” ujar Panjang.

Saat ini, produk Herocyn bisa dijumpai di berbagai apotek, toko obat hingga toko kelontong di berbagai kota besar, kota kecil, sampai perdesaan. Bahkan, Panjang mengklaim pemasarannya sudah merambah ke luar negeri. “Kami sudah membuat tiga anak perusahaan di Jawa ataupun luar Jawa untuk mempermudah proses distribusi,” ujar Panjang. Di samping itu, Panjang mengaku bersyukur bisa terbantu oleh para distributornya yang mendukung ketersediaan produk di daerah terpencil sekalipun. “Kami juga sudah menggunakan teknologi untuk memonitor kondisi stok para distributor secara online,” katanya.

Apa tantangan yang dihadapi Herocyn saat ini? Menurut Panjang, tantangan yang terlihat adalah banyaknya follower yang memproduksi bedak sejenis. “Namun kami menyikapinya dengan menjaga harga yang terjangkau dan kualitas sebaik mungkin,” ujarnya. Selain langkah tersebut, Coronet juga berupaya menjadikan Herocyn tetap sebagai produk unggulan dengan melahirkan produk pendamping lainnya di pasar nasional.

“Kami optimistis, karena hingga saat ini kami berhasil menjadi top of mind (di kategorinya),” katanya. “Kami rasa cara terbaik adalah dengan menjaga mutu agar tetap baik, distribusi produk lancar, dan harga yang terjangkau bagi segmen menengah-bawah,” ujarnya lagi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved