Strategy zkumparan

Strategi RedDoorz Jual 1,6 Juta Kamar di Tahun 2022

Strategi RedDoorz Jual 1,6 Juta Kamar di Tahun 2022
Adil Mubarak, Vice President of Operations RedDoorz (Foto: Anastasia AS/SWA)

Banyak perusahaan di masa pandemi ini mengaktifkan mode bertahan untuk tetap melanggenggkan eksistensi bisnisnya. Bagaimana tidak, pandemi Covid-19 telah menggerus arus kas perusahaan hingga titik terdalam, bahkan ada perusahaan yang terpaksa harus gulung tikar.

Mode bertahan yang biasanya diaktifkan banyak perusahaan, tidak diindahkan oleh platform manajemen dan pemesanan hotel, RedDoorz. Pasalnya, platform yang telah eksis di 4 negara di Asia Tenggara itu secara ambisus akan menggandakan propertinya di Indonesia pada tahun 2022 mendatang. Di tahun depan, RedDoorz akan mengusung pendekatan multibrand dengan mengoptimalkan merek yang telah dimilikinya seperti RedDoorz, Sans hotel, KoolKoost, dan Sunerra Hotel.

“Di masa pandemi banyak sekali property owner yang ingin bekerjasama dengan kami. Kami ingin memberikan pengalaman yang berbeda kepada pelanggan melalui berbagai macam brand yang kami luncurkan,” kata Adil Mubarak, Vice President of Operations RedDoorz dalam konferensi pers secara virtual siang tadi (25/11/2021). Saat ini, menurutnya, Sans Hotel sudah tersedia di 23 titik di wilayah Indonesia. Sementara, untuk Sunerra Hotel, platform telah memiliki 2 properti di wilayah Cikarang dan Batam yang akan mulai dioperasikan pada bulan Desember 2021 mendatang.

Kemudian, apa yang membuat RedDoorz berani untuk meluncurkan brand baru di tengah pandemi? Adil menuturkan, pihaknya melihat adanya demografi konsumen yang rela untuk membayar properti atau hotel dengan harga lebih mahal, dengan fasilitas yang lebih unik dan lengkap. “Oleh karena itu, kami ingin membuat pengalaman baru untuk konsumen kami dengan konsep yang lebih unik,” kata dia.

Alasan kedua, Adil mengemukakan bahwa sejak pandemi 2 tahun silam, banyak pemilik properti yang meminta untuk dibuatkan brand baru, untuk mengakomodasi properti hotel mereka yang rata-rata memiliki rating bintang 3 dan bintang 4. Hal itu membuat RedDoorz berinisiatif untuk memberikan pilihan yang lengkap bagi para pemilik hotel, sekaligus memperluas segmen pasar RedDoorz. “Brand baru ini tentu akan memberikan pilihan bagi pemilik properti, dan bisa memperluas pilihan menginap konsumen,” kata Adil menambahkan.

Sunerra Hotel merupakan hotel pertama yang dimiliki RedDoorz untuk segmen kelas menengah. Sementara Sans Hotel ditujukan untuk pengunjung yang memiliki gaya hidup trendi dengan budget ekonomi. Hotel ini ditargetkan untuk melayani pelanggan milennial dan Gen Z yang memiliki kebutuhan lifestyle kekinian. Untuk Koolkost sendiri ditujukan untuk penginapan dengan waktu yang relatif lebih panjang.

Dengan langkah mengoptimalkan 4 brand tersebut, Adil menargetkan pihaknya akan dapat menjual 1,6 juta kamar dengan tingkat okupansi sebesar 60%-70% pada tahun depan. Target tersebut tidak bisa dikatakan muluk, untuk Oktober 2021 saja, RedDoorz telah mencatatkan penjualan sebanyak 512 ribu kamar, angka tersebut naik dari sebelumnya yang hanya berjumlah 165 ribu kamar per Mei 2020.

“Kami sangat senang melihat pergerakan positif dalam industri perjalanan di Indonesia, sebagaimana tercermin baik dari pertumbuhan kami maupun pertumbuhan para pemilik properti kami. Pandemi mungkin menjadi periode paling menantang yang dihadapi oleh industri kami hingga saat ini, tapi RedDoorz terus berkomitmen dengan bekerja bersama dengan para mitra kami untuk mengatasi krisis ini.” kata Adil menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved