Strategy

Targetkan Omzet Rp 12 Triliun, Ini Strategi Sharp

Memasuki kuartal kedua di tahun 2021, PT Sharp Electronics Indonesia optimistis akan mampu mencatat angka penjualan yang lebih baik dari kuartal sebelumnya. Tahun ini pabrikan produk-produk elektronik asal Jepang itu menargetkan omzet penjualan sebesar Rp 12 triliun.

“Dengan dimulainya vaksin Covid-19 memberikan rasa aman dan kepercayaan masyarakat Indonesia untuk kembali membelanjakan uang mereka untuk membeli barang-barang sekunder, seperti produk elektronik bahkan untuk pergi berlibur,” ungkap Andry selaku National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia.

Guna mencapai angka tersebut, kata Andry, perusahaan terus berusaha menggali potensi dengan menambah kategori produk baru seperti notebook dan smartphone. Ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan Sharp Indonesia untuk meningkatkan dan memperluas pangsa pasar. Menjadikan produk notebook sebagai salah satu produk backbone di masa yang akan datang.

“Kami akan meluncurkan kategori produk-produk baru yang memang sesuai dengan masa dan kebutuhan konsumen di Indonesia. Di 2021 ini, salah satu produk yang akan ditingkatkan performanya adalah produk notebook Dynabook,” lanjutnya.

Menurut Ardy, Head of Marketing AUVI Product Strategy Division PT Sharp Electronics Indonesia, Dynabook memiliki peluang besar untuk berkembang dan bersaing melalui keunggulan-keunggulan produknya. Menyasar generasi muda dan juga pelajar, Dynabook menghadirkan beberapa varian produk mulai dari harga Rp 8 juta hingga Rp 16 juta yang menargetkan kelas menengah dan premium.

Sharp Indonesia juga telah mempersiapkan untuk memperluas pangsa pasarnya dengan masuk ke pangsa pasar notebook di bawah Rp 7 juta. “Saat ini Dynabook merupakan satu-satunya merek notebook Jepang yang ada di Indonesia. Hal ini tentu menjadi pembeda yang dapat meningkatkan value dari Dynabook, ditunjang dengan kualitas dan durabilitas khas Jepang tentu akan menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memilih sebuah produk notebook dan laptop,” ujar Ardy.

Sharp juga berencana untuk memperluas pangsa pasar melalui toko-toko elektronik rekanan di pusat-pusat perbelanjaan elektronik, serta mengembangkan penjualan melalui kanal online. “Kami akan menambah varian baru dan memperluas jaringan pendistribusian, salah satunya akan fokus untuk menaikan kontribusi penjualan melalui kanal B2B dari 5-6% menjadi 15-20%,” terangnya.

Pada akhir Juni 2020 lalu Sharp Corp. secara resmi mengakuisisi 100% Dynabook Inc. selaku anak usaha Toshiba yang fokus pada produk notebook dan laptop. Di bawah merek Sharp, Dynabook semakin agresif untuk memasuki pasar yang kian berkembang di masa pandemi ini khususnya di pasar notebook Indonesia.

Sukses meluncurkan lini produk pertamanya pada 17 Agustus 2020 lalu melalui produk Satellite tipe L-40 G , pada Februari 2021 Sharp Indonesia kembali mengeluarkan Dynabook Satellite tipe C-40 guna memberikan pilihan produk bagi konsumen, baik dari segi fitur maupun harga.

Ardy menyatakan bahwa Indonesia memiliki pasar yang cukup besar dengan angka penjualan sekitar 120.000 unit per bulannya, dengan nilai sebesar Rp 600 miliar. Pangsa pasar sebesar 80% masih didominasi oleh produk di bawah Rp 7 juta dan 20% untuk kategori produk di atas Rp 7 juta.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved