Technology Strategy

Tips Memamfaatkan Momentum IoT

Tips Memamfaatkan Momentum IoT

Indonesia tidak hanya memiliki potensi yang besar di dalam sektor e-commerce dan platform pembayaran. Salah satu sektor lain yang sedang berkembang di Tanah Air adalah Internet of Things (IoT), yang memiliki dampak pada kehidupan sehari-hari di lingkungan perkotaan maupun pedesaan. Secara gamblang, IoT bisa dibilang fenomena di mana benda-benda di sekitar kita dapat `berkomunikasi` antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet.

Lalu apa saja peluang dan tantangan penerapan IOT di Indonesia? Bersama Ani Bhalekar, Direktur – Mobility dan IoT Practice Lead, ‎Accenture Digital Singapore, SWA Online melakukan sesi tanya jawab khusus, yang bisa menjelaskan tentang apa saja yang harus dipersiapkan perusahaan di Indonesia bila ingin bergelut di Era IoT. Berikut petikan wawancaranya:

Apa dampak/manfaat yang paling signifikan dari implementasi Internet of Things (IOT) dalam kehidupan sehari-hari? Apa saja industri yang telah secara maksimal menggunakan teknologi IoT untuk bisnis mereka?

Manfaat terbesar dari IoT adalah pada peningkatan produktivitas tenaga kerja dan mesin yang berfokus pada hasil, baik untuk bisnis maupun individu. Kemampuan untuk menggunakan sebuah aplikasi guna memonitor dan mengontrol rumah atau mobil, atau dengan nyaman dapat melakukan pembayaran secara aman dengan menggunakan teknologi blockchain (sebuah metode unik untuk mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi tanpa perlu mengAndalkan sistem perbankan yang ada) merupakan beberapa contoh bagaimana individu dapat memanfaatkan teknologi IoT.

Sektor bisnis menggunakan IoT dengan tujuan untuk mengelola inventory (persediaan) dengan lebih baik, memungkinkan pemeliharaan yang proaktif, lebih hemat energi dan meningkatkan pengalaman pengguna. Internet of Things diharapkan dapat pula mengubah cara bisnis beroperasi secara signifikan – yang didorong oleh peningkatan penggunaan perangkat yang terhubung.

Sebagai informasi tambahan, jumlah perangkat yang terhubung diharapkan tumbuh antara 25 dan 50B hingga tahun 2020 – memproduksi 31 Exabytes data mobile per bulan – yang lebih dari 3 kali semua data diperkirakan berada di pusat data Google di tahun 2013. (1 Exabyte setara dengan 1 miliar Gigabytes). Namun, ketika 95% dari eksekutif diharapkan akan memanfaatkan IoT dalam 3 tahun ke depan dan 63% dari mereka percaya bahwa mereka akan tertinggal dari persaingan jika tidak menerapkan IoT, hanya 7% saat ini yang mengklaim bahwa mereka menerapkan IoT sebagai salah satu strategi bisnis mereka.

Apa faktor yang akan mempercepat perkembangan penerapan Internet of Things?

Objek fisik dalam aktivitas harian kita akan menjadi mudah teridentifikasi secara unik dan disematkan dengan kemampuan untuk terkoneksi dengan perangkat atau jaringan lain. Penurunan biaya secara signifikan untuk sensor, konektivitas dan pengolahan data menarik pertumbuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam penerapan IoT – karena hampir semua objek/benda yang kita gunakan saat ini memiliki kemampuan untuk dihubungkan ke perangkat atau jaringan lain dapat meningkatkan pengalaman baru bagi pelanggan, mengarahkan peningkatan efisiensi operasional, memungkinkan penerapan model bisnis dengan layanan berbasis data, “sebagai sebuah layanan’ model bisnis dan membuka peluang bagi semua industri untuk bertransformasi.Dengan kata lain, hadirnya konsumen generasi baru yang sudah sangat terbiasa dengan penggunaan teknologi untuk mendukung aktivitas harian mereka merupakan faktor pendorong terbesar karena harapan mereka bukan hanya untuk selalu terhubung namun untuk mendapatkan ‘apa yang saya inginkan, kapanpun dan di manapun saya berada’.

Apa risiko signifikan dari penerapan teknologi Internet of Things? Apakah akan mengurangi kesempatan kerja bagi sumber daya manusia dan pekerja karena IoT menggunakan sistem otomasi dan robot cerdas?

Dalam banyak hal, efisiensi operasional merupakan hal yang gampang yang dapat menyediakan keuntungan yang mudah diprediksi. Karena strategi perusahaan selalu diperbaharui, maka kesempatan-kesempatan besar muncul, hal ini dikarenakan investasi sebelumnya dan juga penyesuaian organisasi yang memberikan peluang-peluang bisnis yang baru. Jika perusahaan menjual produk, perusahaan berinteraksi dengan pelanggan hanya ketika mereka ingin memperbaiki atau mencegah kerusakan.

Namun jika Anda menjual jasa, Anda akan mendapatkan kesempaan yang berlipat karena Anda menciptakan touch point bagi para pelangggan, membangun kepercayaan dan memperkuat loyalitas mereka. Jika layanan yang disediakan menjadi sesuatu yang berharga bagi pelanggan, layanan ini dapat menjadi lebih penting dari produk itu sendiri. Dimana hal tersebut berarti peluang mendapatkan mitra bisnis baru untuk menciptakan ekosistem yang saling terhubung, atau yang biasa disebut pasar berbasis platform data yang berfokus untuk mendapatkan hasil. Hal ini tidak selalu mengarah pada pengurangan keahlian tenaga kerja atau kesempatan bekerja namun justru dapat meningkatkan keterampilan tenaga kerja dalam menggunakan perangkat-perangkat canggih yang digunakan dalam menjalankan suatu bisnis dikemudian hari.

Dalam waktu dekat ini, produsen tidak hanya akan menciptakan mesin yang memiliki fungsi teknis saja tapi juga ditambahkan fitur/teknologi intelligence (sistem teknologi cerdas). Salah satu contohnya adalah Nest Termostat, yang dikemas dengan sistem antarmuka (interface) yang ramah bagi pengguna dan memungkinkan pelanggan untuk menetapkan preferensi mereka dan memiliki pemahaman dalam mengelola konsumsi energi mereka. Jika intelligence termostat ini terintegrasi dengan sistem utilitas listrik melalui aplikasi berbasis permintaan dan respon, hal ini memungkinkan konsumen dapat menciptakan manfaat dalam mengurangi konsumsi energi pada jam sibuk. Dengan kata lain dapat memberikan peluang bagi jenis pekerjaan baru di mana sistem manufaktur akan lebih kompleks dan sistem operasi menjadi lebih efisien.

Dengan implementasi teknologi IoT, apa yang akan terjadi dengan pasar big data dan privasi?

Sistem keamanan berkelas perusahaan, kemampuan pengelolaan akses dan identitas, diperlukan untuk mengamankan penerapan solusi IoT dan memastikan privasi data yang Anda miliki. Privasi ini meliputi data, hardware, teknologi jaringan dan keamanan perangkat pengguna. Hal ini meliputi privasi data, hardware, jaringan dan pengamaan bagi para end- user (pengguna akhir). Pada umumnya, perusahaan konsultasi bisnis seperti Accenture adalah pihak yang membantu para industri dalam mengelola bisnis dari hulu ke hilir. Kami bekerja sama dengan mitra penyedia hardware yang memungkinkan sistem keamananmelalui enkripsi sensor menyeluruh mulai dari sensor dengan fitur paling sederhana hingga terbaik di kelasnya, teknologi cloud computing yang sangat aman/penyedia infrastruktur on- premise.

ani-bhalekar

Bagaimana Anda melihat perkembangan penerapan IoT di Indonesia?

Dengan keberagaman jenis usaha yang ada di Indonesia – mulai dari sektor pertanian, manufaktur, utilitas hingga sumber daya alam, dan juga meningkatnya demografis generasi milenial, perkembangan teknologi IoT di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. Teknologi IoT dapat membantu mengatasi perkembangan teknologi konektivitas tradisional dan kebutuhan terhadap infrastruktur yang mahal. Accenture juga telah berhasil menerapkan layanan pertanian digital berbasis drone untuk ratusan ribu hektar lahan pertanian di Indonesia.

Selain itu, Accenture telah mengaplikasikan sistem pemeliharaan terprediksi untuk pabrik manufaktur di Jakarta, dan saat ini sedang dalam proses pengimplementasian layanan pengaturan armada untuk 10.000 kendaraan di Pulau Jawa. Berdasarkan pengalaman dan pertumbuhan pasar, Accenture memberikan perhatian yang sangat tinggi untuk penerapan IoT di Indonesia.

Apa pandangan Accenture terhadap peluang bisnis mobil pintar di kawasan ASEAN dan Indonesia?

Bagi konsumen dapat saya katakan bahwa ini bukanlah hal yang relevan, terutama di Indonesia, karena kondisi lalu lintas yang tidak dapat diprediksi dan rambu-rambu lalu lintas yang tidak diperhatikan oleh pengendara. Namun bagi industri, terdapat ketertarikan terhadap mobil berbasis IoT ini untuk digunakan dari gudang ke pabrik dan sebaliknya; sehingga pengembangan perusahaan dapat dikonsentrasikan pada pengembangan sumber daya manusia untuk produksi daripada hanya menjadi supir kendaraan kantor.

Apa saran Accenture bagi para pemimpin bisnis di Indonesia yang akan menerapkan/ telah menerapkan Internet of Things? Di bawah ini adalah 6 langkah utama untuk membantu perusahaan dalam memanfaatkan momentum tumbuhnya teknologi IoT:

1 Beranilah berpikir lebih jauh soal nilai. Bersiaplah untuk bergerak menuju model bisnis service-and-solutions (jasa dan solusi). Mulailah merintis berbagai layanan baru yang bermanfaat bagi para pemangku kepentingan: pelanggan, produsen alat-alat dan dealer. Tentukan kombinasi produk-layanan baru seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan Anda. Cari tahu apa itu finansial IoT. Tentukan model sistem keuangan yang harus diterapkan perusahaan Anda untuk mengevaluasi laba atas investasi. Tentukan bagaimana mengelola biaya transisi dari produk konvensional ke model produk-layanan terintegrasi.

2 Mulai merancang dan mengembangkan platform IoT dari sekarang. Identifikasi pro dan kontra dari teknologi baru ini. Manfaatkan teknologi mobile. Kembangkan arsitektur dan kerangka kerja yang akan mengakomodasi jaringan sensor, analisis industri dan ekosistem aplikasi mesin cerdas. Hal ini akan membuat sistem IoT (atau IioT) di perusahaan Anda siap guna.

3 Minimalisir hambatan untuk integrasi data. Klarifikasi hak-hak hukum, kewajiban dan akses yang aman ke informasi Anda yang terpasang. Pertimbangkan sistem keamanan dan pengaturan data yang harus Anda bangun untuk memberikan layanan digital baru. Tentukan siapa yang memiliki izin untuk menggunakan data yang dihasilkan oleh sebuah mesin – perusahaan Anda atau pemilik peralatan. Dapatkan kesepakatan untuk memperoleh akses. Berinvestasilah dalam sistem keamanan yang menyeluruh.

4 Tempatkan tenaga kerja pada pusat pelaksanaan strategi IoT. Pikirkan tentang bagaimana cara untuk meningkatkan tenaga kerja Anda dengan perangkat/mesin cerdas. Temukan kemampuan seperti apa yang dibutuhkan untuk mejalankan sebuah bisnis dengan IoT dan cara untuk mendapatkan tenaga kerja tersebut – melalui perekrutan atau kemitraan dengan pihak ketiga.

5 Menciptakan Agenda Inovasi untuk mengidentifikasi cara baru dalam melakukan sesuatu yang mampu menambah nilai. Menunjuk pemenang inovasi untuk memotori aktivitas dan menciptakan program inovasi. Temukan strategi dan tujuan yang tepat untuk mengidentifikasi dan menindaklanjuti ide-ide – bagaimana ide baru dihasilkan, diprioritaskan, divalidasi, dan direalisasikan ke kehidupan nyata?

6 Pikirkan tentang mitra ekosistem Anda berikutnya. Di masa yang akan datang, perusahaan bekerja dengan mitra bisnis dan penyedia yang lebih luas untuk menciptakan dan memberikan layanan, serta menjangkau calon pelanggan baru. Pikirkan tentang jenis produk dan layanan apa yang akan menjadi perbincangan atau bertukar informasi dengan Anda. Tentukan siapa yang akan membuat, mengoperasikan, dan melayani mereka dan membangun kemitraan bisnis ini.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved