Marketing Strategy

Tarif Taksi Lebih Murah dengan Aplikasi UberX

Tarif Taksi Lebih Murah dengan Aplikasi UberX

Uber, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, merilis UberX (UberRakyat), yakni aplikasi untuk transportasi publik berbasis taksi di Jakarta, Jum’at (30/1/2015). Tarif taksi UberRakyat ini membidik segmen menengah lantaran diklaim lebih hemat sebesar 35% dibandingkan UberBlack. Sebelumnya, Uber merilis UberBlack yang menyasar kelas premium pada Semester I 2014.

Aplikasi UberX, yang merupakan bagian dari layanan aplikasi Uber ini lebih rendah dari Uber Black. Sebagai perbandingan, tarif dasar UberX sebesar Rp 3 ribu, atau lebih murah dari UberBlack yang tarifnya dipatok sebanyak Rp 7 ribu. Pun demikian dengan tarif per menit sebesar Rp 300 dan Rp 2 ribu per kilometer. Sedangkan, tarif Uber Black sebanyak Rp 500 per menit dan Rp 2,850 per kilometer. Melalui aplikasi ini pengguna juga bisa patungan dengan pengguna lain (sharing cost). Dengan konsep, booking 1 mobil dengan banyak penumpang dengan tujuan yang sama.

Pengguna yang ingin mencoba UberX dapat langsung menggunakan aplikasi Uber-nya tanpa memperbaharui pendaftarannya. Itu berlaku bagi calon penumpang yang sudah mengunduh dan mendaftarkan dirinya di aplikasi Uber. Regional General Manager Southeast Asia Uber, Michael Brown, menyebutkan layanan dari perusahaannya menjalin kemitraan dengan perusahaan sewa mobil. Uber sebagai perusahaan teknologi hanya menyediakan aplikasi yang bisa menghubungkan antara sopir mobil rental dan calon penumpang. Prinsipnya penumpang seperti menyewa mobil. Calon penumpang wajib mendaftar di aplikasi Uber untuk menikmati layanan taksi ala Uber.

Adapun mobil yang disediakan untuk UberX adalah Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, dan Suzuki Ertiga. Sebaliknya, Uber Black menyediakan mobil kelas medium hingga mewah diantaranya Toyota Innova, Toyota Alphard, Hyundai Sonata dan Mercedes Benz S-Class. Untuk rutenya, taksi Uber terbatas di sekitar kawasan bisnis Jakarta. Untuk pembayarannya menggunakan sistem uang elektronik (kartu kredit).

Perubahan Utilitas

Narenda Wicaksono, Pengamat Digital dari Dicoding, mengatakan saat ini pengguna telepon pintar (smartphone) cenderung beralih ke aspek utilitas dari sebelumnya hanya menggunakannya sebagai alat komunikasi (chatting) di sosial media. “Sekarang trennya digunakan sebagai alat untuk mendukung aktifitas sehari-hari seperti memesan taksi, tiket pesawat, atau kamar hotel,” kata Narendra kepada SWA Online, Jum’at (30/1/2015).

Smartphone

Ponsel Cerdas. (Foto : IST)

Ia menambahkan, kehadiran UberX dan UberBlack adalah upaya Uber untuk menangkap gejala tersebut. Menurutnya, kehadiran Uber didasarkan pada kebutuhan masyarakat Jakarta yang membutuhkan kepastian dan transparansi dalam memesan taksi sebagai moda transportasi publik dan menyiasati kemacetan.

“Pengguna Uber bisa mengecek lokasi dari taksi yang dipesannya sehingga aspek kepastian dijamin oleh Uber. Selain itu, transparansi tarif dan pembayaran yang praktis menjadi nilai lebih dari Uber,” ucap Narendra seraya mengatakan perusahaan taksi lokal juga sudah menyediakan aplikasi digital untuk memudahkan calon penumpang memesan taksi.

Pada masa mendatang, peluang pasar perusahaan aplikasi untuk menggarap sektor transportasi publik sangat terbuka lebar, khususnya di kota-kota besar. “Saat ini pasarnya masih hanya sebatas di kota besar,” tuturnya. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved