Management Strategy

Upaya Humpuss Trilogi Lahirkan Pelaut Profesional

Upaya Humpuss Trilogi Lahirkan Pelaut Profesional

Sebagai negara kepulauan, dengan tiga perempat wilayah merupakan lautan, jalur laut menjadi potensi besar. Salah satunya mempercepat pengiriman logistik antar pulau hingga ekspor produk Indonesia ke luar negeri. Untuk mendukung potensi tersebut, pengembangan tidak hanya dari sisi eksternal, tetapi juga internal seperti pendidikan bagi para pelaut.

Secara global, potensi para pelaut Indonesia sangat besar untuk dapat bekerja di pelayaran internasional. Negara maju seperti Amerika Serikat dan Jepang mulai meninggalkan profesi ini yang mereka sebut sebagai pekerjaan semi kasar. Peluang tersebut harus dimanfaatkan dengan menyiapkan SDM yangg bisa diandalkan, profesional, memiliki disiplin tinggi, dan berstandar internasional.

Tercatat jumlah pelaut Indonesia hampir 15 ribu orang. Dimana hingga 31 Desember 2016, mereka diharuskan mengikuti updating sertifikasi melalui diklat (pendidikan dan pelatihan). Memiliki misi bagi pelaut, HTMTC (Humpuss Trilogi Maritime Training Center), memberi layanan pelatihan keterampilan khusus untuk pelaut.

Sumardjono, Komisaris Utama PT Humpuss Moda Transportasi Tbk

Sumardjono, Komisaris Utama PT Humpuss Moda Transportasi Tbk

HTMTC merupakan hasil kerja sama antara PT Humpuss Intermoda Transportasi dengan Universitas Trilogi, sebagai unit bisnis baru penyedia pelatihan bagi masyarakat pelayaran yang dipimpin oleh seorang direktur dan bertanggung jawab kepada PT MCS Internasional sebagai induk organisasinya.

Kegiatan ini adalah tonggak sejarah bagi perusahaan setelah selama 30 tahun memiliki kapal LNG. Kapal ini pertama kali dioperasikan dan dimiliki Indonesia.”Jika lihat peta dari tenaga kerja di laut, pelaut kita masih memiliki tingkat profesionalitas dibawah rata-rata. Jadi ini target kami agar mereka bisa berstandar internasional,” ujar Sumardjono, Komisaris Utama PT Humpuss Moda Transportasi Tbk.

Berbagai jenis pelatihan yang akan dilakukan yaitu Basic Oil and Chemical Tanker, Basic Liquefied Gas Tanker, Advanced Oil Tanker, Advanced Chemical Tanker, dan Advanced Liquefied Gas Tanker dimana masing-masing diadakan selama 5-6 hari kerja. Biaya yang dikenakan berkisar Rp 350 ribu hingga Rp 450 ribu untuk refreshing, dan Rp 1,85 juta hingga 1,95 juta untuk reguler.

Adapun mitra kerja sama yaitu MOL LNG Transport Co., Ltd (Tokyo), MOL LNG Transport (Asia) Ltd, MOL LNG Transport (Eropa) Ltd, Asahi Tanker, Humpuss Transportasi Curah, Humpuss Transportasi Kimia, dan perusahaan pelayaran dalam dan luar negeri.

“Awalnya sasaran kami adalah internal, baru nanti akan dikembangkan secara eksternal. Yang di training bukan saja pelaut baru dengan usia minimal 18 tahun tapi juga awak kapal yang memiliki sertifikasi pelatihan sebelumnya yang masih berlaku. Hal ini untuk meng-update sertifikasi mereka,” tutupnya lugas. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved