Management Strategy

WIEF ke-10 Akan Dorong Kerja sama Inovatif untuk Pertumbuhan Ekonomi

WIEF ke-10 Akan Dorong Kerja sama Inovatif untuk Pertumbuhan Ekonomi

wief World Islamic Economic Forum (WIEF) yang ke-10 akan kembali diselenggarakan 28-30 Oktober mendatang di Madinat Jumeira Conference Centre Dubai. Forum ini akan diselenggarakan di Dubai pertama kalinya menyusul acara forum ini di dunia meliputi Jakarta, Kuala Lumpur, Islamabad, Kuwait, Astana, Johor Bahru dan London.

Tema yang diusung dalam forum ini adalah Kerja Sama Inovatif untuk Pertumbuhan Ekonomi yang bertujuan menempa kolaborasi yang lebih luas antar bangsa membawa era kesejahteraan baru untuk perekonomian global. Tahun ini forum akan menyoroti upaya Dubai dalam mainkan peran utama mencapai US$ 8 miliar perekonomian Islam dan memperkelankan tampilan baru merayakan Dubai sebagai kota kreativitas.

Topik utama yang akan dibahas dalam WIEF ke-10 ini diantaranya prospek ekonomi global, lansekap keuangan global, peran poros keuangan Islam dalam memacu rantai pasok dan perdagangan halal, sosialisasi pendidikan dan peran universitas, mempertahankan talenta muda, perencanaan kota berkelanjutan, meningkatnya pengusaha wanita.

Tun Musa Hitam, Ketua Yayasan WIEF, menyebutkan integrasi ASEAN mendatang serta peningkatan daya beli konsumen muslim menunjukkan potensi pertumbuhan yang kuat dari perekonomian Islam. “Prioritas WIEF ke-10 ini adalah menyatkukan para pemimpin global, bisnis dan seluruh peserta kopmunitas untuk menyadari berbagai kesempatan guna pembangunan berkelanjutan di seluruh dunia. Kita semua memiliki bagian yang penting,” ia menambahkan.

Menyoroti bahwa pertumbuhan ekonomi akan memberikan peluang untuk membantu orang kurang mampu, Kunrat Wirasubrata, Direktur Islamic Development Bank Group Regional Officer for Southeast Asia mengatakan, “pemerintah, bisnis dan individu menyadari bahwa mereka dapat dan harus memainkan sebuah peran dalam mengentaskan isu-isu sosial seperti kemiskinan dan kelaparan. Dengan memperkenalkan kembali instrumen sosial seperti wakaf, komunitas Islam berpotensi untuk memimpin perubahan dan mempersempit jarak antara si miskin dan kaya.” Lebih lanjut ia melihat peningkatan ketertarikan orang-orang kaya yang ingin memberi dalam bentuk Wakaf. Seputar masalah ekonomi dan sosial terus menjadi area utama fokus diskusi dalam Forum yang yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan mengenai ekonomi Islam.

Diperkirakan 2500 peserta dari 140 negara yang akan menawarkan panggung global dalam membentuk kerjasama inovatif berdasarkan tujuh pilar dari inisiatif Dubai Capital of Islamic Economi Initiative yang diluncurkan tahun 2013 lalu yakni keuangan Islam, industri makanan halal, pariwisata halal, ekonomi digital Islam, ibukota seni dan desain Islam, pusat standardisasi dan sertifikasi ekonomi Islam serta pusat internasional untuk informasi dan pendidikan.(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved