Strategy

Xendit Jajaki Pasar Malaysia di 2023

Xendit Group mencatatkan 200 juta transaksi pembayaran digital di Indonesia dengan total volume transaksi US$20 miliar atau sekitar Rp300 triliun. Sementara, merchants yang dilayani mencapai 3.500 pelaku usaha yang terdiri dari 70% UKM dan 30% perusahaan.

“Xendit Group akan terus berinovasi mendukung pemerintah untuk mewujudkan literasi keuangan digital lewat berbagai kegiatan untuk mendukung transformasi digital,” ungkap Tessa Wijaya, Co-founder dan COO Xendit Group.

Di tahun 2022, Xendit juga mendapatkan pendanaan terbaru. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis dan ekspansi, baik secara lini bisnis dan jangkauan negara. Dari sisi produk, Xendit meluncurkan aplikasi Nex bekerja sama dengan PT BPR Xen. Lebih jauh, Tessa menjelaskan pihaknya juga melakukan kolaborasi dengan meluncurkan pembayaran baru untuk merchant. Kolaborasi tersebut dilakukan bersama CIMB Niaga, AstraPay, Jenius Pay, dan Atome.

“Kombinasi antara pemahaman mendalam tentang kebutuhan lokal dan infrastruktur teknologi yang berstandar tinggi, membuat Xendit unggul dengan memiliki 3.500 merchant aktif,” jelasnya. Kombinasi tersebut, membuat Xendit bisa memberikan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta membantu pertumbuhan bisnis di berbagai skala mulai dari UMKM, startup, hingga perusahaan besar.

Di tahun 2023, startup unicorn asal Indonesia ini akan melakukan edukasi literasi keuangan digital baik secara online maupun offline. Fokusnya adalah keamanan dalam bertransaksi dan digitalisasi UMKM. Selain itu, platform juga akan memperluas pasarnya ke Malaysia di tahun ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved