Alcatel Lucent Enterprise

Platform Rainbow Solusi CPaaS dari Alcatel Lucent Enterprise

Platform komunikasi salah satunya. Dengan solusi komunikasi yang tepat, bisnis bisa menggapai apapun. Solusi platform yang sedang tren beberapa tahun belakangan ini ialah Communications platform as a service (CPaaS). Sebuah platform bagi para pengembang aplikasi yang memungkinkan pengembang untuk menambahkan fitur komunikasi real-time (suara, video, pesan) dalam aplikasi mereka sendiri tanpa perlu membangun backend infrastructure dan interfaces.

Menurut Frost & Sullivan, Platform CPaaS mendisrupsi ruang komunikasi perusahaan karena mampu memberikan fleksibilitas yang memperkaya aplikasi dan membantu mengintegrasikan komunikasi dengan alur kerja perusahaan. Solusi CPaaS bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan.

Pada tahun 2016, Constellation Shortlist merekomendasi beberapa platform messaging yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan-perusahaan untuk keperluan kerja mereka, salah satu platform yang masuk ke daftarnya adalah platform Rainbow dari Alcatel-Lucent Enterprise (ALE). Pada tahun 2017, Rainbow mendapatkan penghargaan Global Hybrid Unified Communication Architecture Competitive Strategy Innovation and Leadership Award dari Frost & Sullivan.

Platform Rainbow Sebagai Solusi CPaaS

Platform Rainbow merupakan aplikasi berbasis cloud berkelas enterprise sebagai platform CPaaS yang menghubungkan orang dengan sistem. Platform yang diluncurkan pada tahun 2015 ini menciptakan suatu sistem yang terintegrasi dan inovatif yang dapat mengkolaborasikan ruang kerja untuk klien dari para partner.

“Platform Rainbow menjadi relationship engine, bukan hanya person to person tetapi juga bisa machine to machine talk. Kami provide API di sini, sehingga aplikasi A ke aplikasi B tidak perlu direct connenction dia hanya perlu menggunakan interface di sini sehingga pengguna tidak perlu membikin ini-itu lagi,” ujar Adios Purnama, Country Manager, ALE Indonesia.

Berbeda dari penyedia lain yang kebanyakan hanya messaging platform dan hanya bisa digunakan sesama mereka, Rainbow mampu meng-interface pengguna Rainbow dengan non-Rainbow. Bisa juga dibuat privat jika klien menginginkan sehingga bersifat multiusers dan multiplatform.

Infrastruktur Rainbow didesain sangat aman yang mengacu pada standard kontrol keamanan Cloud dan kebijakan sebagaimana dicanangkan OWASP. Plus, semuanya telah diotomatisasi untuk memastikan infrastruktur dasar termonitor, andal dan aman 24 jam. Di sisi lain, ALE juga mengizinkan pelanggan dapat mengatur kemanannya masing-masing pada layer aplikasi.

Penyedia hosting ALE telah disertifikasi ISO27001: 2013, SOC 1 / SSAE 16 / ISAE 3402 (sebelumnya SAS 70), SOC 2 dan SOC 3 standar. Layanan Rainbow juga dirancang sesuai dengan aturan perlindungan data pribadi European General Data Protection Regulation (GDPR) yang memiliki tiga prinsip utama: privacy by design, security by default, dan accountability.

ALE merancang Rainbow mampu meminimalisir dampak terhadap pelanggan jikalau ada kegagalan situs, data center, sistem atau hardware, karena semua layanan ALE dibangun dengan konfigurasi N+1 redundant sehingga tidak ada Single Point of Failure (SPOF). Selain itu, ALE juga mengontrol kualitas keamanan interfaces menggunakan alat eksternal seperti Qualys SSL Labs untuk menjaga tingkat kesesuaian servis.

ALE Hackathon 2018, Kontribusi ALE Gairahkan Pasar CPaaS

ALE juga memperkenalkan inisiatif pertama dalam rangka menggairahkan market CPaaS di Indonesia, yaitu kompetisi ALE Hackathon 2018. Sebuah kompetisi untuk mendorong developer menciptakan aplikasi mobile yang tangkas di atas platform Rainbow dengan memaksimalkan fitur-fitur Rainbow sebagai relationship machine.

“Dalam rangka pemasaran CPaaS ke pasar Indonesia, kami melihat banyak ide kreatif yang bisa digali, Kami memiliki pilot project yang memang butuh ide-ide dari developer community. Kami ingin membawa talenta dan ide kreatif dari anak bangsa ini bisa kami bawa ke market, dan market ini bukan hanya market Indonesia tapi juga market global,” tutur Adios.

Kompetisi ini berhasil mengumpulkan 183 proposal yang banyak berasal dari kalangan mahasiswa dan pelajar. Mereka diminta membuat ide aplikasi yang berkaitan dengan salah satu dari 5 sektor, yaitu pemerintahan, kesehatan, perhotelan, pendidikan, dan transportasi.

Pada September lalu kompetisi telah menghasilkan para juara. Keluar sebagai juara pertama adalah Indonesia Diaspora Connect. Sementara itu top 20 akan masuk ke developer community ALE yang akan mendapat program rutin, dan posisi teratas akan mendapat coaching intensif di ALE International. ALE akan membimbing para pemenang kompetisi ini untuk mengkomersilkan ide mereka sehingga siap terjun menjadi aplikasi. ALE akan membantu para pemenang untuk masuk ke 5 market tersebut.

Menurut Arief Hakim Askar, perwakilan dari Indonesia Diaspora Connect, aplikasinya berperan sebagai medium yang mengkoneksikan para diaspora Indonesia sehingga komunikasi memiliki peranan penting, maka platform Rainbow sangat mempermudah timnya mengembangkan aplikasi tersebut.

“Karena inti dari fitur kami adalah komunikasi sehingga berat kalau develop sendiri, setelah menggunakan platform ini sangat membantu, menjadikan komunikasi bisa lebih cepat. Yang kami pakai dari Rainbow adalah conversation-nya yakni chatting, video call, voice call, group, label, lalu untuk profile ada sistem Rainbow yaitu add friend. Jauh lebih praktis. ” ungkap Arief.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved