Business Update

AXA Mandiri Memantapkan Perilaku Kerja Baru

AXA Mandiri Memantapkan Perilaku Kerja Baru

Bisnis asuransi merupakan sektor usaha yang dinamis dan penuh perubahan. Pandemi COVID-19 yang melanda hampir semua sektor usaha menuntut perusahaan asuransi untuk mengubah cara mereka beroperasi. Sebagai salah satu perusahaan asuransi terkemuka dan pelaku Bancassurance terdepan di Indonesia, PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) terus bertransformasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan beradaptasi dengan iklim usaha yang terus berevolusi. AXA Mandiri yang telah beroperasi selama 17 tahun di Indonesia memperkuat strateginya dengan menjalankan enam fokus utama, yaitu kapabilitas dan perilaku sumber daya manusia (SDM), optimalisasi penjualan dan transformasi distribusi, fokus pada solusi proteksi, customer experience, profit yang berkesinambungan, dan ekosistem digital.

Elisabeth Evaty Dewi – Chief Human Capital AXA Mandiri Financial Services

Bagi AXA Mandiri, people merupakan salah satu aspek terpenting. Menurut Elisabeth Evaty Dewi, Chief Human Capital AXA Mandiri, strategi perusahaan diibaratkan sebagai roda yang selalu berputar, dengan bagian as (yang menjadi titik sentral bergeraknya roda) adalah people. “Karena itu, salah satu yang paling utama adalah melakukan pengembangan karyawan, termasuk mitra usaha, yaitu Financial Advisor sebagai tenaga pemasar (AXA Mandirian) dalam hal kapabilitas dan perilaku agar selaras dengan pencapaian strategi,” kata Elisabeth.

Pada Februari 2019, AXA Mandiri merumuskan perilaku kerja, yang disebutkan sebagai konsep AMFS 2.0 Working Behaviors. Perilaku yang dituju adalah Tangguh, Cepat Tanggap, Kolaborasi, dan Rasa Memiliki. Roadmap peningkatan kualitas SDM melalui perilaku dan budaya ini dimulai dengan serangkaian program alignment, misalnya forum focus group discussion yang melibatkan level manajemen sampai staf. Pada tahun 2020-2021 merupakan tahap implementasi nilai-nilai dan budaya itu dalam perilaku kerja sehari-hari para AXA Mandirian.

Adapun periode 2021-2023 dirancang sebagai waktu untuk melakukan evaluasi demi memperkuat proses internalisasi nilai dan budaya yang menyeluruh bagi semua AXA Mandirian. Menurut Elisabeth, hal ini bertujuan agar semua proses pengamalan nilai dan budaya dapat membantu AXA Mandiri memenuhi visi untuk menjadi perusahaan asuransi jiwa nomor satu di Indonesia.

Tidak hanya berfokus pada pengembangan dan peningkatan kualitas SDM saja, AXA Mandiri. juga memastikan perlindungan kepada karyawan (employee protection) dapat berjalan dengan baik demi mendukung kondisi kesehatan fisik, maupun kesehatan mental karyawan, sembari tetap mempertahankan employee engagement dan productivity. AXA Mandiri memberlakukan prosedur pengisian self assessment pada setiap H-1 sebelum karyawan bekerja dari kantor (WFO) dan rapid antigen test reguler bagi karyawan yang menghadapi risiko tinggi, karena harus memberikan pelayanan kepada nasabah, yaitu karyawan di bagian Customer Care dan Sales.

Kemudian, karyawan dipastikan memperoleh informasi secara rutin tentang protokol kesehatan melalui jalur komunikasi yang disediakan perusahaan. Selain itu, dilakukan pula survei berkala untuk megetahui kondisi dan menjaga motivasi karyawan. Ada pula program untuk mendukung kesejahteraan fisik dan mental karyawan, seperti program telekonsultasi, penilaian kesadaran kesehatan mental, perpanjangan cuti, program libur satu hari (one day off) yang tanpa memotong cuti, serta program flexible benefit yang dapat dipergunakan untuk kebutuhan karyawan.

Untuk menjamin karyawan dapat tetap bekerja dengan nyaman dan efektif selama bekerja dari rumah (WFH), AXA Mandiri memberlakukan Smart Working Support dengan menyediakan alat dan teknologi untuk semua karyawan yang memungkinkan mereka 100% bekerja dari rumah. Perusahaan pun meluncurkan Project Productivity Monitoring untuk memastikan karyawan tetap produktif selama WFH.

Dari sisi kepuasan karyawan, menurut Elisabeth, meskipun masih di tengah kondisi pandemi, karyawan tetap merasa engaged dan happy dengan perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian skor kepuasan karyawan yang baik. AXA Mandiri bahkan tercatat sebagai salah satu entitas dengan skor tertinggi di antara entitas AXA seluruh dunia pada bidang engagement score (e-NPS). Selain itu, tingkat attrition (undur diri) karyawan pun tergolong rendah bila dibandingkan dengan market.

Sementara dari aspek Learning & Development Strategy, AXA Mandiri membangun budaya belajar melalui program I Learn. Tujuan pembelajaran adalah membentuk kompetensi teknis dan kapabilitas kepemimpinan yang diperlukan perusahaan. Proses belajar bisa dilakukan melalui metode 360 derajat, yaitu bisa dari peer learning, mentoring-coaching dan learning squad program. “Program membangun budaya belajar dimulai dengan menumbuhkan pola pikir bahwa karyawan adalah pusat dari pembelajaran itu sendiri (self learning). Jadi, pembelajaran selalu dimulai dari karyawan, bukan karena adanya kewajiban, tetapi karena mereka merasa perlu untuk terus belajar meningkatkan kapabilitas dan kompetensi,” tambah Elisabeth.

Dari berbagai terobosan yang telah dilakukan selama tahun 2020, hasil yang dicapai di antaranya telah terselenggara total 212 program pembelajaran dengan rata-rata learning hours 21,4 jam per karyawan dan learning reach setiap karyawan rata-rata sembilan program pembelajaran. Sebanyak 212 program tersebut terdiri dari kategori leadership and management, on-boarding and culture, technical certification, technical non-certification, transversal skills, dan scholarship. Untuk metode belajarnya, sekitar 85% menggunakan digital learning.

Dari sisi Reward Management, AXA Mandiri tidak hanya bisa bersaing dengan market dalam hal total kompensasi dan manfaat (Compensation & Benefit), tetapi juga memberikan kesempatan kepada manajer lini dan karyawan untuk terlibat dan berperan aktif dalam menentukan total kompensasi dan manfaat yang akan diperoleh atas kontribusinya kepada perusahaan. Salah satu program unggulan dari Reward Management yang membantu karyawan dalam masa pandemi adalah flexible benefit. Pada program ini, karyawan memiliki keleluasaan untuk menukarkan manfaat yang diberikan oleh perusahaan dengan hal-hal yang dibutuhkan selama masa pandemi untuk tetap sehat dan produktif (alat olahraga, vitamin, perangkat kerja). Hal ini dilakukan sebagai upaya memastikan kesehatan dan kesejahteran mental karyawan (Health & Mental Well Being). Selain itu, Reward Management juga yang memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berperan aktif dalam program-program pengembangan diri (certification program), program komunitas, learning, dan engagement events yang atas partisipasi tersebut dapat ditukarkan dengan point rewards. Selain itu, salah satu program unggulan Reward Management yang juga memantapkan nilai perusahaan “Rasa Memiliki” adalah karyawan berkesempatan untuk menjadi bagian dari shareholder AXA Group melalui program Shareplan.

Sementara itu, selain menghadirkan program-program pengembangan dan peningkatan kualitas karyawan secara menyeluruh, AXA Mandiri juga memiliki program Talent Management yang dirancang untuk mengembangkan talenta-talenta terbaik perusahaan. Saat ini AXA Mandiri mengelompokkan talenta perusahaan ke dalam tiga kategori, yaitu High Potential, Mission Critical dan Emerging Leaders. “Guna terus mengasah kemampuan para talenta tersebut yang memegang peran penting dalam mendukung keenam fokus utama perusahaan, AXA Mandiri terus melakukan berbagai kegiatan untuk tetap menjaga motivasi dan engagement para talent. Di antaranya, scholarship program, online certification dan global learning program. Melalui berbagai program tersebut, para telenta juga memiliki kesempatan untuk merasakan pengalaman bekerja di dua induk usaha AXA Mandiri, yaitu di Bank Mandiri dan entitas AXA yang tersebar di seluruh dunia,” tutup Elisabeth.

Di ajang HR Excellence Award 2021 yang diselenggarakan SWA dan LM-FEB UI, AXA Mandiri mengikuti tiga kategori/segmen penilaian, yakni Learning & Development, Reward Management & Talent Retention, serta Managing Transformation. Pada ketiga kategori tersebut, Dewan Juri memberikan skor yang masuk dalam rating AA, atau Very Good. Dengan demikian, AXA Mandiri membuktikan bahwa untuk menjadi salah satu perusahaan asuransi jiwa terdepan di Indonesia, memperkuat pondasi melalui kualitas karyawan yang mumpuni dan patuh terhadap ketentuan yang berlaku adalah hal yang utama.§


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved