Foto : beyond-banking.co

Masyarakat yang tinggal di beberapa desa di Indonesia saat ini masih sulit mengakses internet akses perbankan. Dampaknya, mereka kadang dinilai ketinggalan informasi dan edukasi untuk berbagai bidang, terutama keuangan.

Namun jangan salah, banyak masyarakat desa rupanya sudah melek investasi. Ini artinya, keterbatasan teknologi dan akses perbankan tidak menghalangi mereka membuat perencanaan keuangan yang aman untuk jangka panjang.

Lalu, bagaimana ceritanya masyarakat desa mengenal investasi? Hal ini diawali dari terselenggaranya program Desa Nabung Saham yang dibuat Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 2016. Program ini dijalankan salah satunya di Desa Argo Mulya, Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Di desa yang ketaknya cukup jauh dari Balikpapan ini terdapat setidaknya 500 kepala keluarga yang melek investasi. Dari semua kepala keluarga, semuanya sudah menjadi investor pasar modal dan 150 di antaranya sudah melakukan jual beli saham.

Usaha yang dilakukan untuk mengedukasi masyarakat Desa Argo Mulya terkait investasi keuangan memang cukup berat. Kendalanya, dikutip dari Smartmoney.co, sebagian besar penduduk desa ini tidak punya rekening bank karena akses ke bank cukup jauh. Ditambah lagi, mereka juga tidak punya email.

Smart-money.co menyebut, untuk mengatasi masalah itu, PT Mega Capital Sekuritas rutin bolak-balik Balikpapan-Penajam demi membuatkan rekening dan alamat email. Langkah lainnya, mereka juga mengundang ketua RT-RW dan anggota masyarakat lain untuk mendapat sosialisasi.

Saat diedukasi mengenai pasar saham, rupanya banyak dari mereka yang belum paham. Mereka mengira membeli saham harus punya modal besar.

Namun, setelah sosialisasi rutin dilakukan, perkembangannya tampak baik. Penduduk Desa Argo Mulyo cukup siap untuk melakukan investasi keuangan jangka panjang.

Nantinya, program ini bakal berlanjut ke desa-desa lain yang letaknya jauh dari kota. Saat ini sudah ada program sejenis di Lombok dan Nusa Tenggara Barat. Program juga akan berlanjut ke Desa Takengon di Aceh.

Sumber: beyond-banking.co