Business Update

BINUS BUSINESS SCHOOL Siap Mencetak Business Leader Masa Depan

BINUS BUSINESS SCHOOL Siap Mencetak Business Leader Masa Depan

BINUS BUSINESS SCHOOL merupakan pilihan tepat bagi lulusan sekolah menengah atas yang ingin melanjutkan kuliah S1, maupun para praktisi bisnis dan profesional yang hendak meningkatkan kompetensi melalui program S2 Bisnis & Manajemen atau program S3. Selain akreditasi nasional dari BAN-PT, BINUS BUSINESS SCHOOL telah terakreditasi AACSB bertaraf internasional, serta sederet pengakuan lainnya. Prestasi ini menjadi bukti terjaminnya mutu pengajaran BBS di semua jenjang pendidikan.

Jakarta – Calon mahasiswa yang berniat mendalami dunia bisnis kini harus lebih selektif saat memutuskan untuk melanjutkan pendidikan, baik ke jenjang S1, S2, ataupun S3 Bisnis & Manajemen. Pasalnya, kualitas pengajaran selama perkuliahan berkaitan erat dengan mutu pendidikan institusi terkait.

Dunia bisnis bergerak begitu cepat. Perubahan terjadi terus menerus sehingga para pegiat bisnis wajib memiliki kemampuan untuk mengunggulinya. Oleh karena itu, mereka memerlukan skills dan kompetensi level internasional yang hanya bisa didapatkan dari sekolah bisnis yang diakui dunia.

BINUS BUSINESS SCHOOL (BBS), salah satunya, telah berhasil mengantongi akreditasi sekolah bisnis dari lembaga non-profit paling prestisius di dunia, The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) International. Pengakuan ini membawa BBS masuk dalam jajaran 5 persen sekolah bisnis top dunia.

Tercatat saat ini baru 18 sekolah bisnis yang terakreditasi AACSB di ASEAN, sedangkan di Indonesia sendiri sampai saat ini hanya ada dua, yaitu BINUS BUSINESS SCHOOL dan Universitas Gadjah Mada. Hal ini bukan tanpa perjuangan. BBS telah bekerja keras selama bertahun-tahun untuk mencapai standar akreditasi yang sangat ketat ini.

Direktur BINUS BUSINESS SCHOOL, Dezie L. Warganegara, Ph.D, mengungkapkan dari sebuah survei bahwa 86 persen sekolah bisnis yang memiliki akreditasi internasional mengakui bahwa standar AACSB paling sulit dicapai.

“Aspek penilaiannya yaitu dari dosen, kurikulum, mahasiswa, tenaga pendidikan, juga sarana dan prasarana,” kata Dezie.

Untuk kompetensi dosen, misalnya, AACSB mematok standar minimal 40 persen dari jumlah pengajar mempunyai kualifikasi doktor. “Kami sendiri di BBS sudah lebih dari 50 persen dosen bergelar doktor,” ujar Dezie.

Selain itu, lanjut dia, BBS harus menjaga relevansi antara pengajaran dan kondisi bisnis nyata. Oleh karena itu, BBS mewajibkan dosen untuk mengembangkan diri melalui publikasi tahunan, terjun langsung sebagai konsultan agar terekspos dunia industri terkini, juga mengikuti workshop dan training.

Sementara itu, Stephanie M. Bryant, Executive Vice President dan Chief Accreditation Officer AACSB International turut mengakui komitmen BBS dalam upaya pencapaian akreditasi.

“Hal tersebut mencerminkan kesungguhan dedikasi mereka—tidak hanya kepada para mahasiswa, jaringan alumni, dan komunitas bisnis yang lebih luas, tetapi juga bagi industri pendidikan tinggi secara keseluruhan,” Bryant menuturkan.

Tak hanya pengakuan internasional, BBS juga sudah terakreditasi dengan peringkat paling tinggi, yaitu “Unggul” oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dengan demikian, BBS secara formal telah diakui memenuhi kelayakan berdasarkan kriteria yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

Akreditasi dari BAN-PT tersebut mencakup BINUS BUSINESS SCHOOL Undergraduate Program, BBS International Undergraduate Program, BBS Master’s Program, dan BBS Doctor of Research in Management

Selain akreditasi dari lembaga-lembaga tersebut, BBS juga berhasil mencetak prestasi lain. BBS Master’s Program dan BBS Doctor of Research in Management menyabet juara pertama kategori Kampus Swasta Pasca Sarjana Ekonomi & Bisnis, dalam ajang Indonesia Customer Experience Award 2020 dari Majalah SWA yang bekerja sama dengan Business Digest.

Penghargaan tersebut merupakan hasil dari survei pelanggan sebanyak 3.000 responden di enam kota besar di Indonesia. BBS unggul dalam empat variabel , yaitu aspek kognitif, afektif, perilaku, dan sosial.

Sederet pengakuan nasional dan internasional tersebut menjadi salah satu langkah penting BBS dalam menjaga mutu pengajaran atau quality assurance. “BBS akan mencetak business leader masa depan. Kalau mereka sukses, maka BBS ini juga sukses,” ucap Dezie.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved